Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.
Jasman
Cintamu Bunda......................... mohon apresiasi dan komen ya?
CINTAMU BUNDA
Bunda, terima kasih atas kecup cintamu di dahiku pagi ini
mata air yang tak kenal musim, mengisi sudut-sudut jiwaku
kesegarannya menyemarakan tetumbuhan di halaman
bunga-bunga pun menari manja mencumbu lebah-lebah.
Kecupmu menyejukkan dadaku; tunai sudah dahaga yang mencekik
kubagikan cintamu pada segenap kerabat dan tetangga sekampung
kuteruskan cintamu bagi anak-anak yatim, janda-janda dan tetua jompo
setiap tiupan angin lembut mengabarkan kecup manismu yang tak sudah.
Hilang lenyap keluh kesah yang menguntitku bagai bayangku sendiri
lembut jemarimu adalah kupu-kupu kecil yang ria berpesta di lembah
mengubah kerontang hati karena menganggur, sedang rezeki entah dimana
memaafkan ulah kekasih yang tak hendak bersama memandang hari-hari
Kelembutanmu mengubah batu cadas menjadi hati sebening intan
kelembutanmu menjusuri sulur-sulur jiwaku yang sering tak sabar
Bunda, terima kasih atas elus lembut jemarimu di kepalaku siang tadi.
Untuk setiap hari baru, terima kasih bunda atas kopi dan sarapan pagi
untuk setiap sore yang melelahkan, terima kasih bunda atas handuk dan baju salin yang kau siapkan
untuk setiap petang, terima kasih bunda atas masakan sederhana makan malam.
Cintamu bunda menyegarkan hari-hari dibakar terik dan angin kering
Cintamu bunda menghangatkan malam-malam dingin dan sendiri
Cintamu bunda memeriahkan hati yang murung dan putus asa
Cintamu bunda adalah pesta syukur tak henti pada sang ilahi.
Bunda, malam-malamku sepi sekarang sejak kau berikan sejummu pada sang ilahi
derik jangkerik dan lolong anjing di kejauhan makin mengiris-iris sepi
aku sendiri kini; bunda, terima kasih atas kasih dan kelembutan yang kau wariskan.
JASMAN
awal nop 2009
5 JawabanPersajakan1 dekade yang laluIjinkan Hatiku Berrumah Di Hatimu...... mohon apresiasi dan komen ya..?
IJINKAN HATIKU BERRUMAH DI HATIMU
Ijinkan hatiku Berumah di hatimu
seperti kama dan ratih menghuni abadi kamar pengantin
nyanyian dua hati mengalun lembut di tiap dindingnya
melati di bawah jendela menyusupkan wewangian
Biarlah kunikmati senyum yang kau titipkan di daun-daun jambu
manisnya malu pada bibirmu; angin pun mengabarkan rindu
Sekiranya pagi cerah itu; ketika mentari lembut mengelus rambutmu
dan hujan pun enggan membasahi gerai hitam pekat itu
ah, kupinang saja sorot teduh matamu; abaikan saja senja yang cemburu
purnama di pucuk-pucuk jambu mendzikirkan dua hati
Ijinkan hatiku berrumah di hatimu
kulempar sudah janji-janji di kali belakang rumah; arusnya menyeret hingga samudera jauh
kubawa saja ijinmu dalam kepak sayap-sayapku; sesekali bertengger di dahan-dahan
jambu yang berbuah pada musimnya; derai hujan pun menyuburkan arah jalan
kerontang kemarau cuma buat tiap tetes keringat jadi mutiara.
Ijinkan hatiku berrumah di hatimu
selagi melati bermekaran dan kuncup buah menawarkan madu pada lebah
kebimbangan cuma menawarkan kepucatan; jangan dipupuk
lihat saja kepastian yang dibawa musim dan mentari; juga pohon jambu itu.
Ijinkan hatiku berrumah di hatimu.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
awal nop'2009
JASMAN
11 JawabanPersajakan1 dekade yang laluApa Sih Persamaan dan Perbedaan Dari Term-term Berikut Ini........?
Di dalam agama-agama resmi di Indonesia, aktivitas berikut ini cukup dikenal bahkan dipraktekkan dengan tekun dan serius. Nah, yang menimbulkan pertanyaan --setidaknya bagi aku-- apakah persamaan dan perbedaan dari term-term atau istilah-istilah berikut ini :
+ Samadi
+ Tapa
+ Meditasi
+ Tafakur
+ dan serupa itu yang kalian ketahui.
Trima kasih, atas kesediaan kalian untuk memberi penjelasan.
3 JawabanAgama & Kepercayaan1 dekade yang laluApa Sih Makna "Mati Sajroning Urip"........?
Tentu di antara kalian pernah mendengar ungkapan yang hidup dan berkembang di kalangan masyarakat jawa, yaitu : "Mati Sajroning Urip" artinya "Mati Selagi Hidup". Nah pertanyaanku :
1. Latar belakang filosofi apa yang terdapat dibalik ungkapan "Mati Selagi Hidup" itu? Mohon diberikan juga sumber-sumber literaturnya, jika memungkinkan.
2. Kelompok masyarakat, aliran kepercayaan atau aliran kebatinan apa yang mempraktekkan sikap/pandangan itu? Tolong sebutkan namanya. Jika memungkinkan, alamat kelompok itu.
Trimakasih, sebelum dan sesudahnya, atas jawaban kalian.
2 JawabanAgama & Kepercayaan1 dekade yang laluTolong Dong Pemahaman Kalian.............?
Apa yang kalian pahami tentang sikap seperti ini : Bertuhan Tapi Tak Beragama. Sikap atau pandangan tersebut tampaknya mulai merebak banyak penganutnya.
Trims.
7 JawabanAgama & Kepercayaan1 dekade yang laluRinduku Rindumu Mari Kita Nyanyikan Bersama......?
Rindu dikata, rindu dipendam, gemuruhnya mengguncang hati tiada henti. Rindu diumbar, rindu disekap, sepinya hati siapa yang tahu. Biarlah rindu itu sendiri menari-nari riuh.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SAJAK RINDU
di siang terik ini seribu sajak rindu berlarian memburuku
dengus rindunya mengetukngetuk hatiku bertalutalu
aku terpaku bertanya pada sepi lalu
adakah kekasih merinduku sepanjang waktu?
ketika kusebut namanya, akankah dia membisikkan namaku?
ketika kubayang parasnya, akankah ia mengelus wajahku?
ah, bola api matanya akan membakar sepi hati ini
jadilah arang segala benci
jadilah bara rindurindu cuma berbenah diri
seribu jemari rindunya mengelus lembut
setiap mimpimimpi yang dititip pada harihari
sepi ini pun mengiris rindurindu kian lirih
: aku pun terkapar sunyi.
gadisku meradang merindu di kaki langit
: sendiri.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
pasar minggu awal oktober 09 | saat rindu-rindu mengharu-biru
8 JawabanPersajakan1 dekade yang laluMerenungi Penghapusan Pertanyaan ….?
MERENUNGI PENGHAPUSAN PERTANYAAN
Penghapusan Pertanyaan bukanlah sesuatu yang diharapkan, baik penghapusan yang dilakukan oleh Admin Y!A dan terlebih lagi bila penghapusan itu terjadi akibat pelaporan oleh user lain. Aku punya 2 pertanyaan yang dihapus.
Pertama “Sajak Tarian Rindu, Maaf Sedikit Ngegombal” dihapus oleh Admin Y!A dengan alasan melanggar pedoman/ketentuan komunitas. Ketika penghapusan terjadi, pertanyaan tersebut telah mendapat 11 jawaban.
Kedua “Sajak Diam Ini Berkisah Tentang Batu Dan Kekasih”, aku hapus sendiri sebagai bentuk otokritik. Padahal sudah ada 1 penjawab ketika pertanyaan ini aku hapus.
Penghapusan Pertanyaan tentu saja sesuatu yang patut dihindari. Oleh karena itu, bagi teman-teman yang ingin melakukan studi atas Penghapusan Pertanyaan dapat dilakukan melalui – antara lain -- kedua pertanyaan tersebut di atas. Aku bersedia mengirimkan kedua sajak itu buat teman-teman yang berminat, dengan mengirim alamat email kalian padaku. Malah kita bisa lanjutkan dengan diskusi atau sekedar bincang-bincang seputar penulisan kreatif, baik puisi maupun prosa.
Salam,
JASMAN
Note 1 : Setiap postingan ke Y!A disebut Pertanyaan. Apakah itu berupa Puisi/Sajak, Cerpen, Opini, dan tentu saja yang berbentuk murni pertanyaan.
Note 2 : Beruntung aku membiasakan diri menulis Pertanyaan -- Puisi/Sajak, Komen, Opini, atau murni pertanyaan -- di Word lebih dahulu, maka aku punya dokumentasinya. Jadi kedua pertanyaan itu kini masih kusimpan.
18 JawabanPersajakan1 dekade yang laluMerenungi Pemanfaat Rubrik Persajakan YA..?
MERENUNGI PEMANFAATAN RUBRIK PERSAJAKAN Y!A
Kecintaan terhadap rubrik Persajakan YA ini terbukti sudah dengan tak putus-putusnya karya yang diposting dan komen yang dibuat. Sebagai ajang untuk latihan menulis puisi atau sajak Persajakan YA memberi perspektif tersendiri. Bayangkan saja, begitu sebuah puisi atau sajak selesai ditulis – malah ditulis secara spontan pula – langsung diposting dan dapat dibaca oleh banyak orang dari berbagai tempat dan belahan waktu. Kesempatan seperti ini tak dimiliki oleh generasi sebelum hadirnya internet. Dalam komunitas sastera/seni -- seperti Bengkel Teater-nya WS Rendra, Persada Studi Klub-nya Umbu Landu Paranggi, Meja Budaya-nya Martin Aleida, dll. – para penulis muda atau pemula membacakan karya mereka untuk kemudian dibahas ramai-ramai. Bayangkan berapa gelintir orang yang terlibat dalam diskusi seperti itu. Beda dengan di Persajakan YA. Karya yang diposting dapat dibaca seketika, pun oleh orang-orang dari berbagai tempat dan belahan waktu yang berbeda pula. Uniknya pula, disini tidak ada ketua/pemimpin seperti Rendra, Umbu atau Martin, tapi banyak mentor yaitu sesama penulis yang tekun memberi komen.
Nah, menyadari kelebihan Persajakan YA ini, marilah kita merenungi kembali pemanfaatnnya secara maksimal. Aku punya beberapa pokok pikiran seperti berikut ini :
1. Selayaknya Persajakan YA diperlakukan sebagai Sanggar Sastera, yaitu Sanggar Sastera Terbuka. Setiap orang boleh memberi tanggapan, komentar dan kritik tapi sebatas pada karya dan bukan pribadi penulisnya. Dan diskusi bisa berlanjut lewat email atau chat antara si penulis dan si pembuat komen.
2. Kita pun layak menyadari diri bahwa tidak semua orang yang menulis puisi atau sajak di Persajakan YA berniat sungguh-sungguh menjadi penyair. Bisa jadi mereka cuma memanfatkan waktu luang, atau sekedar ingin mengomunikasikan perasaan dan pikiran mereka dalam bentuk puisi atau sajak.
3. Sehubungan dengan point 1 dan 2 di atas, maka saya mengajak teman-teman agar :
a. Tidak mesti memaksa diri untuk mengomentari semua karya yang diposting (kecuali jika niatnya mau mengumpulan point..hehehe..). Pertimbangkalah kualitas bentuk dan isi dari setiap karya. Sebab teman-teman yang rajin menulis pun tidak selalu terjaga kualitas penulisan mereka.
b. Memberi bintang dan komen untuk karya yang menonjol dalam hal bentuk dan isi, baik dalam hal kebaruan bentuk maupun kesegaran isi.
c. Memberi bintang tapi tidak membuat komen karena karya itu menarik tapi tidak memotivasi untuk dikomentari.
d. Membuat komen tapi tidak memberi bintang karena banyak hal yang bisa dibicarakan dari karya itu. Namun, dari segi isi atau bentuk tidak menawarkan hal baru. Atau dari segi kreatifitas memang kurang menonjol.
4. Aku bercita-cita – semoga teman-teman juga – menerbitkan kumpulan puisi/sajak yang dimuat disini. Ini hal baru, siapa tahu dapat memberi sumbangan tersendiri bagi perkembangan dunia susastera kita. Dan Yahoo tentunya bisa membantu mempromosikan buku kumpulan puisi itu, karena kita mencantumkan sumber awal karya itu.
Demikianlah dan semoga masukan ini cukup berharga buat teman-teman pecinta rubrik Persajakan Y!A.
Salam,
JASMAN
15 JawabanPersajakan1 dekade yang laluTanyaku Pada Seribu Bulan Seribu Mentari : Masihkah Kau Di Sana?
Ketika rasa kuatir diam-diam merasuk jiwa, sering kali kita pun kehilangan dan menggapai-gapai.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
MASIHKAH KAU DI SANA?
Kutakut langkah ini tibatiba kaku sebelum tanganku menggapai
bayangMu. sedang usia terus saja menggerogoti harihari
seribu doadoa berhamburan sendirisendiri ditelan senja.
Kutakut pandangan ini tibatiba gulita, lenyap sirna pesona rupawanMu
kemana kutatap cerlang angkasa bintang gemintang itu. sedang
seribu purnama pun seribu mentari berpendaran satusatu, menghilang.
Kutakut pendengaran ini tibatiba senyap, selagi seribu tembang masih mengalun
dimana kan kuistirahkan kepalaku dalam perjalanan yang tersisa ini. ketika
gemerisik seribu dedaunan riang mengiring derai tawaMu.
Masihkah Kau di sana?
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
pasar minggu medio september | saat-saat kudamba malam seribu bulan seribu mentari
5 JawabanPersajakan1 dekade yang laluDapatkah Aku Berbagi Dengan Empat Puisi Alit Ini?
Terkadang kata pun sering tak mau berbagi, buat meluapkan perasaan ini hingga mengambang ke permukaan. Maka lahirlah 4 puisi alit ini.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TARIAN HATI
Harihariku luruh di telaga matamu
Bahkan sebelum kubayangkan belantara rimba
Kemanakah kuarahkan matahariku?
Pun cakrawala tak berjawab
Sedang bianglala menarikan sepi.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
MAWAR DALAM JAMBANGAN
Akankah kupetik mawar dalam jambangan kristal
Mestikah?
Sedang jemari ini gemetaran menggapai harihari
Tak juga mampu menatap keanggunannya.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
KAU
Di tiap napasmu kau toreh mimpi
Pada dinding waktu
Yang dingin takpeduli
Tubuhmu bersimbah airmata
Dan kering lagi.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
MIMPI
Terjaga dalam pelukan mentari
Aku pun sansai
Ternyata aku cuma menarikan sejuta harap
Dalam senyap.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Pasar minggu medio september | bisik dalam sepi
6 JawabanPersajakan1 dekade yang laluDapatkah Aku Berbagi Dengan Empat Puisi Alit Ini?
Terkadang kata pun sering tak mau berbagi, buat meluapkan perasaan ini hingga mengambang ke permukaan. Maka lahirlah 4 puisi alit ini.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TARIAN HATI
Harihariku luruh di telaga matamu
Bahkan sebelum kubayangkan belantara rimba
Kemanakah kuarahkan matahariku?
Pun cakrawala tak berjawab
Sedang bianglala menarikan sepi.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
MAWAR DALAM JAMBANGAN
Akankah kupetik mawar dalam jambangan kristal
Mestikah?
Sedang jemari ini gemetaran menggapai harihari
Tak juga mampu menatap keanggunannya.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
KAU
Di tiap napasmu kau toreh mimpi
Pada dinding waktu
Yang dingin takpeduli
Tubuhmu bersimbah airmata
Dan kering lagi.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
MIMPI
Terjaga dalam pelukan mentari
Aku pun sansai
Ternyata aku cuma menarikan sejuta harap
Dalam senyap.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Pasar minggu medio september | bisik dalam sepi
1 JawabanPersajakan1 dekade yang laluKetika Kubisikkan Namamu?
Seringkali kebisuan menyadarkan langkah yang tengah menelusuri bayang-bayang. Masihkah aku mampu menyebut namamu? Ternyata aku harus mengeraskan hatiku seperti batu.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
KETIKA KUBISIKKAN NAMAMU
/1
Awan beriringan menyaput bulan tak kulihat bayangan binar wajahmu disana. Ah, malam yang kerontang dengan gemerisik pedih. Dinginmu memeluk tulangtulangku. Perlahan kubisikkan namamu, lirih, sekedar menghilangkan risau. Atau kerinduan? Namun yang kudengar debar jantungku sendiri. Memburu. Menelusupi napasnapas cintamu yang kau tinggalkan sepanjang kaki langit. Aku jadi merasa terbuang, sendiri.
/2
Dalam tanyaku, masihkah mengalun kidungkidung agung pegunungan selatan yang kau nyanyikan itu? Disana telaga matamu selalu memberi keteduhan pada rimbun hijau belantara rimba. Membuat aku pun berpacu tergopoh melongok pada bening permukaanya. Ternyata aku cuma berkaca pada mukaku sendiri. Diamdiam kau pun menyelinap di kisikisi senyap dan gulita tak berbintang.
/3
Sejuknya semilir angin, halus mengelus dedaunan, menarinari di celahan rerumpun, aku terus mencaricari lembut jemarimu di antara helaihelainya. Sedang rintik hujan membasuh harihari dalam dekap dan cumbu berkepanjang yang tak sudah. Aku terus membawa kakiku melangkah menyusuri napasku sendiri.
/4
Hanya dalam bayangbayang kemarau panjang terlepas semua rindu alang kepalang. Kubisikkan namamu dalam diam.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
pasar minggu sehabis shalat ied | sepi, diam, sendiri
5 JawabanPersajakan1 dekade yang laluBunda, Hari Ini Sudah 20 Lebaran Aku Tak Mencium Surga di Telapak Kakimu?
Bunda, pada pagi ini sebelum mentari merekah di ufuk membawa hari-hari baru, maafkan puteramu ini. Kerinduan ini begitu mendesak-desak dada, meronta, menghambur ke segala penjuru.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - -
BUNDA, HARI INI SUDAH 20 LEBARAN AKU TAK MENCIUM SURGA DI TELAPAK KAKIMU
bunda, hari ini sudah 20 lebaran aku tak mencium surga di telapak kakimu
aku masih juga berkubang debudebu jalanan di kota ini mengejar maknamakna
sudah lama kugadaikan kertas berbingkai dan toga itu pada kebanggaan hampa
harihari cuma menyisakan lelah dan mimpimimpi tak sudah
tapi aku terus berkaca pada wajahmu dalam setiap tetes keringat
bunda, hari ini sudah 20 lebaran aku tak memandang teduh ayu wajahmu
aku masih tetap mendekap bening matamu di malammalam gulita ketika dinginnya
menggelitik tulangtulangku di mushola tua yang melompong tak berpintu tak berjendela
sebuah lampu tergantung termangu di ketinggian tiang di ujung gang
remangnya menari-nari bersama sepi, aku cuma bisa menghitung detak napasku sendiri
orangorang sudah lama pergi memindahkan mimpimimpi ke rumahrumah batu
di sini akan berdiri apartemen mewah atas nama kekumuhan yang menahun
bunda, hari ini sudah 20 lebaran aku kehilangan senyum alit dan derai tawamu
tak kudengar juga canda sapa semua kerabat yang menyemai harihari awal hidupku
mimpi ini, bunda, mimpi ini telah merampok pandanganku membutakan mataku
menyilaukan harap asaku pada tubir kehidupan paling jauh
dalam perih relung kagetiran ini aku dicumbu khaidir di mushola tua ini
rumi dan syamsi tabriz menabuh rebana dan seruling meningkahi rindurindu
dibopong dimanja siti jenar dan al-hallaj dengan kisahkisah perjalanan
rabiah pun memberiku makanan abadi yang dulu hanya kudengar dari pak kiai
bunda, hari ini sudah 20 lebaran aku tak juga menghantar kekasih dan cucu untuk kau timang
kerinduan ini malah mengantarku pulang ke rumah abadi yang tak habishabisnya kujenguk setiap harihariku
menyerahkan doadoa bagi kebahagiaanmu, bunda, juga semua kerabat tercinta
biarlah aku menapaki jalan dimana debudebunya menyegarkan napasku dan dinginnya
menyelimuti tubuhku dalam kehangatan yang meluruhkan
bunda, hari ini sudah 20 lebaran aku tak mencium surga di telapak kakimu
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
pasar minggu, medio agustus 2009 | bunda, aku rindu
# reposting ini sebagai studi dalam mengaitkan peresapan makna sajak dengan saat dan hari yang kita rayakan ini. ya, aku sekedar ingin mencocokkan dengan "teori agenda" makanya sajak ini kugelar kembali. semoga tak membosankan, seperti aku sendiri tak bosan-bosan mohon ampunan pada Bundaku.
#dalam rangka itu pula maka kutambahkan kata "hari ini" pada judul dan larik-larik pengulangan.
#juga pada baris "dalam perih relung kagetiran ini untunglah aku dicumbu khaidir di mushola tua ini", kata 'untunglah' sengaja kuhilangkan agar tak memberi kesan keputus-asaan seperti komen salah seorang teman.
#semoga studi penulisan ini memberi buah pada ketajaman penaku.
7 JawabanPersajakan1 dekade yang laluBagaimana Mengatasi "Writer's Block"..?
Sebagai penulis fiksi -- khususnya novel dan cerpen -- kita tenang-tenang saja ketika kreatifitas menggebu dan produktifitas pun meningkat. Tapi, apa yang terjadi jika kita dilanda "writer's block" yaitu tiba-tiba otak beku, gagasan kering, dan mau nulis pun jadi tak gairah. Pertanyaan :
- Pernahkah kalian mengalami "Writer's Block"? Jika iya, setelah berapa lama sebagai penulis atau setelah berapa banyak karya dihasilkan.
- Bagaimanakah cara kalian mengatasi "Writer's Block" itu? Tolong berbagi tips-nya. Pasti sangat bermanfaat bagi teman-teman penulis.
Mohon jawaban dari teman-teman yang aktif dalam penulisan fiksi khususnya prosa (novel/cerpen).
Salam,
JASMAN
Note : Mohon dibedakan antara "writer's block" dengan 'mental blok'. 'Mental blok' adalah hambatan psikologis yang dihadapi seseorang yang belum pernah menulis dan ingin jadi penulis baik fiksi maupun non-fiksi. Sedang 'writer's block' adalah hambatan mental yang dihadapi oleh seseorang yang telah aktif menjadi penulis khususnya fiksi.
5 JawabanBuku dan Pengarang1 dekade yang laluGimana Jika YA Bikin 2 Rubrik Baru...Setuju?
Sebagaimana kalian ketahui di YA sudah ada rubrik "Persajakan", gimana jika kita usulkan ke Admin YA untuk membikin 2 rubrik baru (dalam kategori Seni & Insani) selain Persajakan dan Buku&Pengarang, yaitu :
+ perNOVELan
+ perCERPENan
Kedua rubrik itu masing-masing mefasilitasi pemuatan:
- cuplikan dari Novel atau Cerpen yang sedang dalam proses penulisan, atau bahkan sudah selesai dikerjakan.
- diskusi tentang proses kreatif penulisan Novel/Cerpen, sejak gagasan sampai selesainya karya tsb dikerjakan.
- diskusi tentang teknik penulisan Novel/Cerpen, yang bisa memancing proses kreatif maupun tehnis penulisan.
- diskusi lain-lain seputar Novel/Cerpen.
Dengan adanya 2 rubrik baru ini maka di "Buku&Pengarang" dikhususkan untuk seputar diskusi tentang buku yang sudah/akan terbit atau seputar pribadi pengarang (pencapaian kreatif dll.)
Pertanyaan di atas ini diajukan dengan pertimbangan, banyaknya teman-teman yang berkiprah dalam penulisan Novel/Cerpen baik yang masuk dalam kategori sastera atau hiburan. Ini ditandai dengan menjamurkan kursus penulisan fiksi/non-fiksi. Mereka pun tentu memerlukan ruang untuk diskusi, bukan?
Thx banget atas komen kalian.
Salam,
JASMAN
14 JawabanBuku dan Pengarang1 dekade yang laluBiarlah Kuledakkan Saja Cintaku....?
Bukan putus asa atau kecewa jika leher ini kelu berteriak. Awan di kebiruan langit berarak ke selatan meninggalkan sepi mengiris.
BIARLAH KULEDAKKAN SAJA CINTAKU
biarlah kuledakkan saja cintaku ini
seperti ban pecah, menggelegar. kemudi pun oleng
hancur lumat menabrak pohon asam tepi jalan
burung-burung gelatik ribut berhamburan
amboi, nyawaku melayang tanpa mengaduh
biarlah simbah darah ini bercerita
sapu saja airmata itu
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
pasar minggu agustus 2009 | masihkah percaya cinta?
15 JawabanPersajakan1 dekade yang laluSajak Seorang Mantan Karyawan Yang Kena PHK?
Pada para sahabat yang tak mengalah pada nasib. Juga tak mau melata pada gebyar kota-kota.
SAJAK SEORANG MANTAN KARYAWAN YANG KENA P.H.K.
sudah sembilan musim aku termangu menatap bintang gemintang dalam kegelapan ladang kedelai di antara pohok hutan jati
sudah sembilan musim aku tak mencium bau oli, deru mesin pabrik dan asap knalpot yang memacetkan jalanjalan
keserakahan tak menyisakan sebutir pun nasi di piringpiring plastik para jelata bahkan udara buat dihirup
aku terlempar jauh dari dindingdinding kota tapi bukan kalah atau salah langkah
disini aku pun berteman sepi tapi juga anak isteri dan kerabat sedesa
sudah sembilan musim kami menemukan cinta yang dulu dirampas waktu, kemacetan dan mesin pabrik
sudah sembilan musim isteriku menimang sang puteri dalam dada memberinya kehidupan
biarlah seribu musim lagi aku berdiri di atas tanah leluhur mengurus warisan anak cucu
sudah sembilan musim kita tak lagi menonton bola di televisi sambil menghirup kopi
biarlah seribu musim lagi kita bercumbu lewat katakata dan imaji yang makin gembur
sudah sembilan musim, dan pada musim ke sepuluh sambutlah seribu lembaran dimana katakata merangkai maknamakna
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
pasar minggu agustus 2009 | ketika makna-makna berhampiran
7 JawabanPersajakan1 dekade yang laluKetika Aku Berdiri Depan Seribu Lukisan?
Kepada seorang teman pelukis, terima kasih karena telah memamerkan karya-karyamu dan memaknai hari-hari dengan warnawarna.
KETIKA AKU BERDIRI DEPAN SERIBU LUKISAN
ketika aku berdiri depan seribu lukisan sunyi sepi menyergapku
di ruang pamer yang luas ini dalam temaram lampu pijar
terlempar dalam kesendirian aku berdiri terpaku berkaca dalam
ribuan lukisan menarikan bentukbentuk
aku bergelimang maknamakna yang menghambur berpendaran
garisgaris menyeretku luruh dalam alur tak beraturan, berlompatan
aku kembara dalam warnawarna memabukkan dan bentukbentuk
membutakan mataku nanar kehilangan pandangan
dimanakah aku dalam dataran penuh makna ini?
sekedar noktah, garis, bentuk atau warnawarna?
aku kelu, beku, katakata luruh dalam warnawarna, bentukbentuk dan garisgaris
aku tak bisa menerobos bingkai, sejuta warna mengikat kakiku
cuma sunyi sepi yang tinggal bersamaku mengisi ruangruang
di mana pun aku berdiri, setiap kali kuarahkan pandanganku
tinggal sepi menyergap, meringkus, menyeretku ke dalam diriku
aku termangu
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
pasar minggu, agustus 2009 | salamku untuk semua pelukis
12 JawabanPersajakan1 dekade yang laluBunda, Sudah 20 Lebaran Aku Tak Mencium Surga di Telapak Kakimu?
Bunda, maafkan puteramu ini. Kerinduan ini begitu mendesak-desak dada, meronta, menghambur ke segala penjuru.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - -
BUNDA, SUDAH 20 LEBARAN AKU TAK MENCIUM SURGA DI TELAPAK KAKIMU
bunda, sudah 20 lebaran aku tak mencium surga di telapak kakimu
aku masih juga berkubang debudebu jalanan di kota ini mengejar maknamakna
sudah lama kugadaikan kertas berbingkai dan toga itu pada kebanggaan hampa
harihari cuma menyisakan lelah dan mimpimimpi tak sudah
tapi aku terus berkaca pada wajahmu dalam setiap tetes keringat
bunda, sudah 20 lebaran aku tak memandang teduh ayu wajahmu
aku masih tetap mendekap bening matamu di malammalam gulita ketika dinginnya
menggelitik tulangtulangku di mushola tua yang melompong tak berpintu tak berjendela
sebuah lampu tergantung termangu di ketinggian tiang di ujung gang
remangnya menari-nari bersama sepi, aku cuma bisa menghitung detak napasku sendiri
orangorang sudah lama pergi memindahkan mimpimimpi ke rumahrumah batu
di sini akan berdiri apartemen mewah atas nama kekumuhan yang menahun
bunda, sudah 20 lebaran aku kehilangan senyum alit dan derai tawamu
tak kudengar juga canda sapa semua kerabat yang menyemai harihari awal hidupku
mimpi ini, bunda, mimpi ini telah merampok pandanganku membutakan mataku
menyilaukan harap asaku pada tubir kehidupan paling jauh
dalam perih relung kagetiran ini untunglah aku dicumbu khaidir di mushola tua ini
rumi dan syamsi tabriz menabuh rebana dan seruling meningkahi rindurindu
dibopong dimanja siti jenar dan al-hallaj dengan kisahkisah perjalanan
rabiah pun memberiku makanan abadi yang dulu hanya kudengar dari pak kiai
bunda, sudah 20 lebaran aku tak juga menghantar kekasih dan cucu untuk kau timang
kerinduan ini malah mengantarku pulang ke rumah abadi yang kujenguk setiap harihariku
menyerahkan doadoa bagi kebahagiaanmu, bunda, juga semua kerabat tercinta
biarlah aku menapaki jalan dimana debudebunya menyegarkan napasku dan dinginnya
menyelimuti tubuhku dalam kehangatan yang meluruhkan
bunda, sudah 20 lebaran aku tak mencium surga di telapak kakimu
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
pasar minggu, medio agustus 2009 | bunda, aku rindu
8 JawabanPersajakan1 dekade yang laluDatanglah Kekasih, Tak Perlu Kau Mencintaiku?
Kekasih, ternyata tak mampu aku mencitaimu sebesar cintamu padaku. Hadirmu adalah anugerah dalam perjalanan hidupku dalam hatiku dalam setiap tarikan napasku.
DATANGLAH KEKASIH, TAK PERLU KAU MENCINTAIKU
buat : M.N.
kau tak perlu mencintaiku, kekasih, jangan pula kau hiraukan cintaku
datanglah, hadirlah saja dalam hariharimu merayakan hidup ini
dengan senyummu yang selalu menyembunyikan maknamakna
dengan deraitawamu yang mengibaskan laranestapa di depanmu
dengan celotehmu tentang burungburung yang pulang ke sarang dan warnawarni bebungaan yang merona di halaman rumahmu
dengan nyanyianmu dan petikan gitarmu yang menyusupi setiap relungrelung hati
hadirlah kekasih
dalam hariharimu
dalam harihariku
dalam gelinjang tarian cintamu
dalam lirih suaramu menyanyikan lagulagu rindu.
--------------------------------------…
psr.minggu 27juli | cintamu, ah, cintamu
8 JawabanPersajakan1 dekade yang lalu