Putra Lampung

AKU ADALAH NISTA

Aku pinta doa bukan permata

Kau berikan sebuah tatapan

Aku hanya seonggok nista

Taklah kau beri penjelasan

Aku pinta sebuah penjelasan

Kau hanya berikan senyum

Aku nista dimi keuangan

Tidaklah kau berikan kultum

Aku pinta sebuah kultum

Kau hanya berikan tatap

Aku nista karena ranum

Taklah kau tunjukan atap

Aku pita tunjukan atap

Kau hanya tunjukan toleh

Aku nista karena seatap

Taklah kau anjurkan boleh

Kopi Lampung, 21 Januari 2014

ILMU DAN NASIHAT

Tanam tebu tumbuhlah tebu

Tak mungkin tumbuh rotan

Tanamkan kebaikan dalam kolbu

Pastilah dapatkan sebuah pencerahan

Bila rotan tumbuh di hutan

Pasti padi tumbuh di sawah

Bila sudah dapatkan kebaikan

Cuba bagikan untuk pencerah

Tanam padi pasti disawah

Taklah mungkin di dalam hutan

Adakah kita sudah berserah

Untuk menuntut sebuah kebaikan

Di dalam hutan rimbun tumbuhan

Banyak sekali untuk manfaat

Jangan sampai kita melupakan

Dari sebuah keutuhan nasihat

Kopi Lampung, 15 Januari 2014

SANTUNKU

beli kain dipasar pagi

kainlah songket dari sumatra

assalam muallaikum berkah terbagi

pada kawan rindu mengutara

bila malam datang menyulam

kiabang waktu indah bermadah

Bismillah terucap doa tersulam

semoga terkarunia kesihatan madah

bila malam tak berbintang

tentulah mendung hadir menyelimut

mohon maaf pantunku usang

dari aksaraku kuranglah lembut

lembut malam mangi melati

melati putih mekar di taman

salam jumpa hamba meniti

tuk menjabat erat perkawanan

Kopi Lampung

26 September 2013

PELITA

memang enak sigula mayang

dicapur kopi lalu diseduh

memang kita harus menyayang

membagi cinta ilmu dilabuh

dilabuh kapal memasang jangkar

ditepi bandar turunkan penumpang

taklah kita cakap diumbar

dengan minda hati berpenerang

penerang malam dengan pelita

pelita bersumbu berminyak jarak

dalam seni sejarah ditata

tuk diajarkan agar rancak

rancak bahasa negeri nusantara

lahir sejarah dalam berpantun

pasti lestari selembut sutera

bila kita ajarkan santun

Kopi Lampung

24 Juli 2013

RINJIS HUJAN

indah derumu merayu rayu

segarkan bumi menyulam tanam

kini bunga tak melayu

datang kekasih meramu siram

siram setapak basah berkubang

aroma mangi terhidu hidung

padamu bunga aku bertandang

sampaikan tanya rinjis bertudung

bertudung kerudung biru menyala

tentang kesejukan dingin mendekap

rindu kita berpisah rela

bertemu kebali fitri mendekap

mendekap waktu jauh taman

jarak memisah antara selat

mari bungaku saling mendoakan

tuk keindahan harus disemat

Kopi Lampung

13 Juli 2013

Ramadhan

genap sudah sabit melingkar

tunjuk satu seribu barokah

sakban tertinggal ramadhan mekar

alhamdulillah dipertemukan keindahan madah

madah hati raga menyemat

shalawat terkumandang tasbihkan rahmatan

mari kita saling menyemat

berbagi nasihat menuju keselamatan

keselamatan alam harus dibingkai

tanam kehijauan dengan kesuburan

pondasikan hidup satuan rangkai

siam jiwa itu kesihatan

kesihatan berlimpah barokah rahmat

pintu surga terbuka lebar

pandai pandai kita mengikat

dengan iman taqwa disandar

Kopi Lampung

9 Juli 2013

BELAJAR

sembah tersusun dalam sujud

sucikan makna dalam bertudung

maaf terpinta indah terusud

pada semua kawan terkunjung

terkunjung ramadhan dalam berpeluk

sakban tertinggal sebentar lagi

mari kita merujuk tajuk

indahlah bila kebersamaan berbagi

berbagi segala terpintal sulam

kebaikan johir batin diserta

dosaku sedalam kerimbunan alam

semoga termaafkan ampuanan menata

menata pembaruan dalam tuju

setelah liku jalan berundak

pada kawan saudar aku membaju

tuk belajar ilmu ahlak

Kopi Lampung

05 Juli 2013

IRAMA KOPI

penawar tawarkan kenikmatan pahit

hangatkan malam di tepian desa

olehmu aku disudutkan sempit

mendulang sebab akibat bahasa

bahasaku sulit mengalun merdu

seperti keruhnya secawan kopi

pada syair pantun mengadu

tentang angkara diri menepi

menepi malam hurai berkalam

sulam tanya jiwa bertudung

kau cibir lontaran salam

salah apa setapak berkunjung

berkunjung renung pada rinjis

tapak hilang seperti bayang

dagingku kini menenun miris

gurat pelajaran kokoh terpegang

Kopi Lampung

4 Juli 2013

Mata Air Di Taman Desa

sejuk irama bayu menerpa

senjakan waktu jingga mewarna

indahnya paras air menyapa

pelangi kibaskan pesona

pesona mata air di desa

mengairi segenap sawah meraka

ramah santun tegur bahasa

dari kecil dewasa membuka

membuka senyum hijau gelap

senandung bayu merdu menyelinap

aku hanya bisa menatap

mengambil makna dalam beratap

beratap jerami langit mendekap

padi merunduk bumi dihadap

kejernihan ilmu terbagi ucap

bak air di desaku terkecap

Kopi Lampung

29 Juni 2013

menjawab tuan Rifkys dari link berikut

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=201...

SYAIR PANTUN HATI

memang melati sedang mekarnya

dalam taman hati bermahkota

memang aku kasmaran cahaya

pada puan penunjuk pelita

pelita menerang tuju jalan

terlihat Rifkys bawa pentungan

wahai sobat yang tampan

tunjukan cara tentang lamaran

lamaran tertata ucap merdu

tertegun Resa kepahitan mengadu

mari bersulang kopi bermadu

bisakah tuk menyatu padu

padu nada irama cinta

tentang putik melati putih

wahai puan Safita Rita

adakah jawab syairmu terpilih

terpilih kata hijau berdaun

terlihat Dwia sedang melamun

bisakah satukan dua tersusun

dalam ikatan yang menuntun

menuntun syair bergelombang pasang

tuan Katro hadir menikmat

tercuba hati tuk menenang

dalam tuju salaing semat

semat bunga melati senja

adik Azky usilnya kambuh

hati ini berkecamuk manja

bisakah berlabuh utuh

utuh tersembahkan tari sembah

tuan Kelana memakna tajuk

lakuku terus menerus tertelaah

haruskah hadirkan rayu dibujuk

Kopi Lampung

27 Juni 2013

karya ini terinspirasi dari karya sobat Raihan...berikut linknya

http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Aq...

TENTANGKU HATI KERDIL

terdengar guruh adzan memanggil

waktu zuhur sudah menegur

sambut kesejukan yang menggigil

sucikan tegak tuk mengukur

mengukur tentang hati kerdil

teringat rimbang risalah dosa

yang memeluk raga mungil

tangis tumpah jadi bahasa

bahasakan taubatan memintal angkara

terampunikah diri ini memayah

sakban bertandang lepaskan mesra

semoga ramadhan bisa menelaah

menelaah perbuatan hina teralammi

tuk belajar tak mengulang

tumbuhkan tunas hijau bersemi

murnikan hati tuk berpegang

Kopi Lampung

27 Juni 2013

saya terinspirasi dari karya sobat tama Symphoni...berikut linknya

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=201...

IRAMA WAKTU

bila kabut menyelimut pagi

pasti mata terhambat pandang

syairmu lembut indah terbagi

rima merdu dalam dendang

dendang pagi berkicau burung

ranting daun bergoyang mesra

harum tanah selalu bertudung

subur tertanam tumbuh menira

menira surya hangat menyentuh

segar mengecup dinding waktu

bila sendu datang berlabuh

syukuri segala dalam satu

satu tegak harus dituju

dalam merangkai dan menghurai

usah sampai patah laju

pasti rumpun tak bercerai

Kopi Lampung

25 Juni 2013

PANTUN SANTUN SERANGKAI

tanam ubi di tengah ladang

satu hekltar tek selesai

maafkan hamba telat berdendang

membalas pantun santu terangkai

ada itik mandi di danau

danu toba ada di medan

adik Azky semakin sakau

makan durian bersama teman

teman bertanam bunga melati

melati putih indah rupanya

sobat Rifkys baiklah hati

santun syairnya semakin bercahaya

cahaya bulan lewati purnama

lembut membelai keindahan malam

DwiA sajak hati ternama

usah mengintip dibilik salam

salam adalah daun salam

pelengkap bumbu si nasi uduk

sobat MM ramah bersalam

membuat riang taman bertajuk

bertajuk kopi sikopi lampung

lampung berseri sikain tapis

Resa datang indah bersenandung

dengan senyuman yang manis

ramai taman dipenuh kumbang

kumbang menebar siserbuk sari

puan Safita Rita bertandang

rindu terobati hati berseri

berseri taman bunga bermekaran

wangi terhidu kepenjuru alam

puan Safita Rita rupawan

mari berpantun dan bersalam

Kopi Lampung

25 Juni 2013

mohon maaf bila santun pantunku tak menyebutkan nama sobat sobat budiman

TAMAN MAYA

oh indah taman awan

penuh bunga kumbang berkunjung

adik Azky huraikan kerinduan

dengan rima puisi disenandung

senandung taman daun bergesek

dicumbu angin yang berhembus

adik Azky usah merengek

om MM berikan pulus

pulus sidaun pulus bergema

lagu merdu dari pasundan

Reysha hadir simak aroma

kenduri sastra didalam taman

taman bersemi di pagi hari

hangat surya membalut embun

semoga Resa hadir memberi

lelehkan rindu membeku susun

susun batu sibatu bata

merah warnanya terbakar bara

sobat Rifkys mari menata

agar Azky tak melara

melara pelita ditengah malam

tika minyak mau habis

mbk DwiA lekas bersalam

hiburlah Azky sedang menangis

menangis pilu dikala pagi

gersang meramu jelang siang

maaf sobat sobat mewangi

bila santunku tak menjelang

menjelang siang terhatur pamit

nak rehat memberi asupan

semoga jumpa tak menyulit

dalam santun pasti dipertemukan

Kopi Lampung

22 Juni 2013

DI TAMAN

obat bukan sembarang obat

obat herbal buah mengkudu

pantun adik semakin memikat

terobatilah sekarang rindu mengaadu

mengadu nasip di tanah rantau

lalui selat siselat sunda

adik cantik selalu memukau

ramah orangnya dalam bersenda

bersenda gurau dalam santun

susun batu ditepi sungai

mari adik kita merukun

agar budaya tak bercerai

bercerai pulau negeri nusantara

hijau biru darttan lauttan

mari santukan suara aksara

di taman negeri sastera perdamaian

Kopi Lampung

18 Juni 2013

MENUAI DALAM AHIRAN

pagi dijelang terinjis hujan

basah baju lekat dibadan

jauh hamba dari kebaikan

tertuai tanam dalam ahiran

kini siang sudah merambah

rinjis hujan tinggalkan basah

diri hamba semakin mubah

karena nafsu kuasai serakah

basah bumi sejukkan tumbuhan

segar senyum daun kecerahan

tolong tunjukkan tentang kebaikan

tentang air dalam kandungan

enggan surya berikan kehangatan

adanya awan hitam menumpah

jalan dituju banyak belokan

terjatuh diri kini memayah

Kopi Lampung

17 Juni 2013

MEMANGGIL CINTA

bila bayu membuat gigil

hangatkan tubuh dengan selimut

senandungmu terus menerus memanggil

pasti sebuah nama terjemput

terjemput larik syair berdaun

daun waru hijau cerah

takkan pergi cinta bersusun

bila rindu bermadah cerah

cerah pagi hangat surya

siang mendung gerimis merinjis

tertitipkan syair pantun padanya

untuk adik yang manis

manis memang wajahmu manis

semanis sibuah duku dikebun

usah adik mengurai tangis

cinta abang tetap tertuntun

Kopi Lampung

15 Juni 2013

MEMBACAMU KAWAN

pada awan aku berkabar

tentang angin bertiup kencang

sering terikuti berita beredar

tentang terbit buku penerang

penerang mata tika membaca

hadirkan tanya di pokok jati

pesanku seiring tanya berkaca

tapi tak terjawab hati

hati meramu penjelas tinta

hitam warnakan kertas putih

mungkin lupamu dalam menata

maklumlah kesibukan membelenggu tasbih

tasbih cendana harum terhidu

sampai pelossok pelosok desa

pada karya semua teradu

menapakki santun santun bahasa

Kopi Lampung

07 Juni 2013

Tentang

sedikit kata seribu diam

renung pagi embun tersuam

tertulis hati dalam temaram

duakan rasa apakah terkaram

keduanya saling iktakan pulam

tak bisa tertinggal malam

seperti keindahnan makan salam

satukan dua perbedaan setalam

titik rambahkan dewi tersulam

dua nama bidadari menilam

titik terikat sahadat seikram

dewi pendatang ingin berdiam

ini tentang rasa tersulam

dewi hadirkan goda kalam

semuanya terjadi singkap malam

titik kini mulai muram

Kopi Lampung

05 Juni 2013

Pada Awan Aku Bercermin

tertulis kata dalam hati

meniti siang tertinggal pagi

awan berarak jiwa terkuliti

padamu wanita bisakah berbagi

lepaskan peluh tuk menyuci

perkara risau yang menyetubuhi

usah engkau hadirkan benci

bila aku berkawan birahi

lalui syair pantun mematri

cermin awan hadirkan sepi

dengarlah wanita akan terberi

segala rasa pasti menepi

bilikkan hangat senja pelangi

akan teramu kepuasan ini

dalam dekap takkan rugi

karna keikhlasan indah murni

Kopi Lampung

04 Juni 2013