Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.
favourite
Jalani kehidupan ini dengan menebarkan cinta kasih dan kejujuran. Doa dan harapan adalah payung yang menjaga hati kita dari teriknya amarah. Jika pasanganmu terjatuh / tersandung, bangunkanlah dia. Walau akhirnya akan sedikit lebih lama tiba di tujuan namun kita dapat memaknai arti dari kebersamaan ( dalam suka dan duka ) Hidup ini tak selalu indah di tiap detak hari, namun kita bisa membuat hidup kita berarti bagi orang lain :) Jia yo........!!! salam, favo
Selagi ada waktu, mari kita bercerita. Kepada siapa?
Doa
Batas senyap belum mereda
Geliat pilu tiada bermakna
Detak waktu melacak duka
Kala bintang menari manja
Bongkah buaian dalam cerita
Suka, canda, jutaan tawa
Jua rindu dekapan mata
Capai selaksa istana kata
Takkan lagi kita berjumpa
Yakin cinta selalu ada
Tanpa sentuhan dan raga
Dirimu ada dalam Doa
Fv, 26 Nov 2017
Hi semua. Yuk bercerita lewat kata.. mungkin kawan yang masih terjaga
3 JawabanPersajakan3 tahun yang laluApa yang teman2 lakukan saat sedang sendirian?
"Bagi Dunia"
Gurat senja tersenyum manja
Sambut malam tanpa melodi
Bulan enggan bertanya sapa
Seakan paham lara dihati
Bintang menari penuh pesona
Hidupkan pandangan semua mata
Bisik angin kepada waktu
Jangan pernah cepat berlalu
Diantara bulir airmata kecewa
Tertuang harapan dan cita
Walau tiada yang abadi
Namun kita tidak sendiri
Sejuta hal menunggu uluran
Ikhlas juga berlapang dada
Ijinkan cinta untuk berperan
Membuat pelangi bagi dunia
Fv, 3rd Dec 2011
* saat sedang sendiri ( baik dalam keadaan sedih / bahagia ), biasanya apa yang teman2 lakukan? Mendengar musik, bernyanyi, baca buku atau mungkin membuat puisi? Salam, favo
10 JawabanPersajakan10 tahun yang laluApakah berpikiran positif berpengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari?
Pesona Serra
Senin yang penuh dengan kejutan..!!! Hari ini aku mendapat promosi sebagai seorang manager (walau terasa terlalu cepat) padahal aku baru saja bergabung dengan bagian penjualan kurang dari 3 bulan lalu. Bagaimana mungkin? Kulihat puluhan mata menatapku dalam, terasa bola mata mereka menyeretku masuk melalui kerongkongan dan akhirnya tiba di perutnya. Oh tapi tunggu sebentar, ada senyum persahabatan melintasi kerut wajah dan lekas menyadarkanku bahwa ini adalah nyata dan tak perlu ditakuti. Bukannya peraturan menulis dengan jelas syarat promosi? Jadi ini pasti bukan kesalahan dan pasti karna aku mampu membuktikannya hanya dalam kurun sesingkat ini.
“Ok, Serra.. Selamat yah..” semua rekan di ruang rapat menyalamiku. Perasaan senang, terkejut dan haru masih menempel di langit pikiranku. Perlahan kutinggalkan ruangan rapat yang bisa membuat “tersangka” mati beku disana.. menyusuri lorong di lantai 5 menuju ruangan baruku mencurahkan semua kinerja dan kreativitas.
Namaku Serra Taranne, biasa dipanggil Serra. Umur 27 tahun dan kini bangga kukatakan bahwa aku menjabat sebagai manager di sebuah perusahaan IT terkemuka di Jakarta. Ah.. aku lupa mengatakan statusku masih sendiri. Aku sudah putus dengan pacarku 2 bulan lalu. Penyebabnya sepele.. dia beranggapan aku tak seharusnya bekerja disini karna IT adalah dunia laki-laki. Hah? Memangnya dia pikir aku tak setangguh dan secerdas laki-laki? Aku memang perempuan tulen tapi bekerja di IT tidak lantas menghilangkan naluriku sebagai perempuan. Dan aku akan buktikan padanya, kelak.
Ruangan yang bagus, dengan 3 pot tanaman besar di depan dan kisi jendela kemudian rak untuk file, sofa untuk berbincang-bincang dan sebuah meja besar . Setidaknya masih ada tempat untuk menyisihkan sebungkus keripik kentang dan sekaleng wafer. Kini waktunya bekerja. Kursi ini nyaman sekali, senyumku lagi dalam hati. Banyak kejutan menyenangkan untukku hari ini. Terimakasih Tuhan..
Dear Serra,
Tolong kamu buatkan rancangan struktur market yang akan kita kuasai untuk peluncuran product terbaru kita minggu depan. Kita akan adakan launching di Jakarta dan Surabaya. Kamu merangkap sebagai EO nya yah. Design seluruh ruangan sampai ke sudutnya agar hawa product kita selalu melekat di pikiran undangan yang datang. Saya ingin ini berhasil dan saya yakin kamu bisa.
Salam,
Jonathan
Email ini membuatku menghela nafas yang sangat panjang. Design? Kuperhatikan lebih seksama alamat email yang ditujukan atasanku. Benar. Ini ditujukan untukku tapi.. aku tak punya keahlian mendesign sama sekali. Hei, aku kan baru saja di tunjuk sebagai manager sales tentu bagianku adalah berjualan. Bagaimana mungkin aku bisa mendesign? Apakah atasanku amnesia dan dia tidak ingat 4 jam terakhir? Ya Tuhan.. membaca komik saja aku tak suka. Email itu terus saja membuat otakku kehilangan kendali. Berputar kesana kemari, berbelok ke kanan dan berakhir di sebuah lampu merah. Macet!!!
Tak bisa begini terus, aku harus melakukan sesuatu. Kuangkat telepon, ingin menekan nomor seseorang tapi ah lupakan saja. Belum tentu dia mau membantuku, lagipula apa katanya nanti? Tidak.. jangan dia.. cari yang lain. Kubuka semua contat di hp, hampir tak ada nama laki-laki disana. Gara-gara keposesifan mantanku dahulu. Biarlah.. aku tak boleh menyalahkan apalagi membencinya.
“Serra.. Bagaimana ide designmu? Sudah mendapatkannya?” Aku hampir terlonjak dari tempatku duduk. Aduh… “eh.. mmm.. Pak Jona, maaf belum. Ini sedang saya pikirkan” ucapku tak mampu menatap matanya lama. Jangan-jangan aku tadi melamun jadi ketika Pak Jona mengetuk pintu aku tak mendengarnya..
“Serra, kenapa kamu pucat sekali? Apakah tugas design itu menyita banyak tenagamu?” ujarnya lagi cemas. Hah? Atasanku ternyata baik dan perhatian juga ya. Jauh lebih menyenangkan dibalik kacamata berbingkai hitam dan setelan resmi kantor. Kemeja panjang putih dengan dasi dan jas hitam. “Hello Serra.. kamu kenapa? Koq diam saja” sejenak aku terdiam, aku tak boleh lari dari kenyataan bahwa tugas ini tak mungkin sanggup aku lakukan. Setelah mendengar penjelasanku, Pak Jona berkata ; “lakukanlah sesuatu dari hal terkecil dahulu, kelak kamu akan melakukan hal yang lebih besar lagi” Usut punya usut, ternyata maksud emailnya adalah aku hanya diminta memberikan ide saja bukan terjun langsung sebagai EO nya. Oalah, wajahku pasti merah padam di hadapan atasanku. Sebenarnya bukan hanya karna malu atas kesalahpahamanku tapi.. ehm… kharismanya sanggup membuat lawan bicaranya tak berkutik dan tak sanggup menatapnya lama-lama. Aku menjadi semakin yakin, apa yang terlihat sulit sesungguhnya tak benar sulit bukan? Termasuk mendekati atasanku itu ( selagi kami berdua masih berstatus sendiri ) ah semoga benar tak sesulit dan segugup reaksiku esok. Semoga saja.
Fv, Oct 09th 2009
Teman-teman,
Melalui cerpen ini saya ingin berikan ilustrasi tentang "keberhasilan" yang di dapatkan melalui berpikir positif. Dan tidak sebatas pada keberhasilan karir saja tapi keme
10 JawabanBuku dan Pengarang1 dekade yang laluBagaimana tanggapan sahabat mengenai cerpen ini?
Teka Teki Cinta
“Kamu tak boleh dekat – dekat dengan Ari apalagi memiliki hubungan khusus dengannya. Jika kakak tahu kedekatan kalian, maka lihat saja.. Ari akan kakak jadikan sate..!!!” emosi kak Rico begitu meledak saat memarahiku. Baginya, status ekonomi antara kami dan kekasihku, Ari begitu jauh berbeda. Pantang baginya menerima calon adik ipar yang tak “sekelas”
Hatiku sangat terluka, bagiku Ari adalah pria yang benar-benar baik. Walau dia tak memiliki mobil mewah dan kekayaan berlimpah seperti keinginan kakakku namun aku tahu pasti Ari memiliki hati yang penuh dengan kasih. Mungkin itulah sebabnya aku merasa aman dan nyaman bersamanya. Kebahagiaan yang kuinginkan takkan mampu diukur atau dibayar dengan harta.
Pantang bagi Ari untuk melepaskan aku sebelum terbukti bahwa dia tak layak bagiku. Setelah menimang cukup lama, Ari memutuskan pergi merantau dengan seikat janji bahwa ia akan kembali dan membawaku bersamanya. Aku tak mampu memandangnya saat perpisahan itu terjadi.. “Aku tidak akan pernah melepaskanmu sayang..” bisiknya di telingaku sesaat sebelum sosoknya menghilang di balik kerumunan penumpang kereta lainnya.
Hari demi hari, bulan demi bulan berlalu.. 3 tahun sudah aku menantikan semua mimpi yang kuharap akan jadi kenyataan. Begitu banyak teman-temanku yang menasihati agar aku tak lagi mengharapkan Ari kan kembali dan mendampingiku. “Harta bisa saja telah membuatnya silau, Ivonne.. dan lebih baik kamu cari penggantinya segera sebelum penggemarmu beringsut” canda Reva, sahabat baikku. Walau tak pernah mengenal Ari secara langsung tapi lewat semua ceritaku, Reva tak terlalu yakin dengan masa depan kami berdua. Kupaksakan tersenyum padanya karna hatiku terasa kacau. Tidak mudah memang melewati detik demi detik tanpa tahu keadaannya sama sekali tapi toh sampai sekarang aku bisa melakukannya. Dan aku akan terus menunggunya hingga -mungkin- tiada lagi nafas dalam jantungku.
Kini 5 tahun kurang sehari tepatnya, Ari belum juga kembali. Begitu ingin aku mencarinya tapi Jakarta bukan kota kecil dan bahkan ada jutaan nama Ari disana. Bagaimana ku temukan dia? Mungkinkah dia telah melupakan aku? Apakah hatinya telah di curi wanita sempurna? Aku bergumul sendiri dengan pertanyaan itu sepanjang 1 bulan terakhir. Kepercayaanku mulai goyah.
Kini tahun ke 6, setelah sempat di opname ( karna penyakit rindu –mungkin- ) kuputuskan untuk tetap menjalani hari-hariku seperti biasa. Tantangan pekerjaan yang mampu kulalui memberi kesuksesan dalam karir. Kumiliki sebuah rumah makan dengan 20 pegawai dan sebuah rumah mungil yang sangat nyaman.
“Hai Ivonne manis” wajah Reva begitu berbinar seraya menyerahkan undangan merah jambu dengan pita putih yang sangat bagus. “Lalu siapa yang kan kaujadikan tukang masak di rumahmu?” godaku sambil membuka kartu itu perlahan, menemukan nama Rudi Hamsari dan Eva Putrinata. Wajah sedihku berubah ceria. “Akhirnya Reva, kau menikah juga dengan pria yang kau bilang terlalu polos itu kan?” tawaku meledak, Reva ikut tertawa “Hei non, apa iya aku pernah bilang dia bodoh?” serunya lagi. Sebelum jatuh cinta dengan pria itu, Reva sering “menghinanya”. Selalu ada kata tak pantas bersarang bagi Rudi setiap Reva datang ke kotaku dan menceritakannya. Akhir yang bahagia, lebih baik tidak bahagia di awal dan mendapatkan akhir yang sempurna.. gumamku dalam hati.
“Ivonne, nanti ku perkenalkan dengan pria-pria tampan yang hadir di pestaku nanti yah” kerlingnya nakal.. aku mengangguk setuju.
Hari yang dinantikan tiba, kurasa aku jauh lebih gugup dari kedua mempelai. Bagaimana tidak, aku dan Reva telah bersama sejak kecil. Kini dia akan memulai hidup barunya tanpa diriku menemaninya. Lambat laun terdengar sorak sorai dari para undangan. Segera kulangkahkan kaki menuju sisi taman, bergerak maju untuk dapat menjadikan diriku saksi hidup betapa bahagianya menjadi sepasang pengantin. Sebuah limousine mewah berhenti. Ya Tuhan, gumamku lirih. Reva cantik sekali.. Gaun putihnya benar-benar indah, mahkota di kepalanya kan menjadikan dia pengantin tercantik sepanjang masa. Airmataku jatuh, seharusnya bertahun-tahun lalu aku sudah menikah. Aku menjadi ratu semalam dan menghabiskan tiap malamku bersama Ari. Ah ntah mengapa aku kembali mengingat pria itu. Pria yang pernah mengisi hidupku dan masih berhutang janji. Aku tak boleh menangis, ini hari pernikahan sahabatmu Ivonne.. jangan menangis..
Kuangkat wajahku perlahan, pasangan pengantin bergandeng mesra melewati para undangan menuju altar pernikahan mereka. Tertangkap senyum bahagia menyeruak bersanding dengan decak kagum para undangan. Dan mereka hampir melewati tempatku berpijak. Namun mataku terasa begitu panas, terasa kan tumpah seluruh rasa dalam jiwa. Aku merasa lemas, kakiku tak sanggup menopang gelora atas penglihatanku. Gelap. Dan aku tak ingin terbangun kembali.
Fv, Oct 08th 2009
Teman-Teman,
Adakah suatu hal yang dapat kalian tangkap dari cerita pendek ini? Terimakasih telah berbagi.. Salam, favo
11 JawabanBuku dan Pengarang1 dekade yang laluKetika cinta dikalahkan penantian, lantas bagaimana menyikapinya?
Antara Penantian Dan Asa
Gurau malam membuatku tersenyum.. Langit tanpa bintang bergelayut manja membelai pandanganku. Terasa hampa di dada. Sudah setahun lebih aku berkenalan dengan cinta tulus. Yang tak mengeluh meski panas emosi membara, tak tertawa lirih karna duka lara dan tak menangis walau derita mencambuk luka jiwa.
Ya, setahun inilah aku merasa dikuatkan dengan semangatnya. Kubac a semua puisi yang pernah dia persembahkan bagiku. Begitu indah, penuh rasa.. ya Tuhan.. Kulayangkan kembali ingatakanku ke masa itu. Mengingat tentang Ai, pria berhati besar yang pasti selalu menyimpan senyumku di hatinya dan mampu membuatku memahami akan arti sebuah rasa.
Hubungan indah kujalani dengannya, tak pernah kami bertengkar sekalipun. Kalaupun aku marah itu karna dia tidak menjaga kesehatannya. Bayangkan saja, Ai tidur max hanya 2 jam. Seluruh waktunya di habiskan untuk bekerja. Namun, Ai cukup memahamiku. Dicobanya tidur lebih banyak dari biasanya. Dan aku bisa jauh lebih tenang dibuatnya.
Setengah tahun kemudian, Ai menghilang. Cemas aku mencarinya kemanapun, namun tak ku temukan dia. Dengan keterbatasan ini aku mencarinya bahkan dalam mimpi. Sayang, ia tak pernah hadir dalam mimpiku. Hanya satu yang selalu ku mohon pada Maha Kuasa, tolong Tuhan.. jaga Ai-ku. Jangan biarkan dia dalam bahaya, jaga dia untuk bundanya, jaga dia untuk kakaknya. Tak lama kemudian, kudapat berita dari kakaknya bahwa Ai jatuh sakit dan tak bisa menemuiku sementara waktu. Dan aku menunggu saat Ai sembuh, aku menunggu saat itu tiba dimana aku akan memeluknya lagi dengan kedua tangan ini. Akan kulakukan semua yang ku bisa untuk bisa mendapatinya sembuh dan ceria kembali seperti dulu. Ya, hanya itu yang kuinginkan.
Namun sejak saat itu kami jarang berkomunikasi, aku paham perasaan dan posisi Ai. Mungkin Ai tertekan dan sangat sedih hingga tak ingin aku merasakannya juga. Waktu berlalu, aku hanya bisa melihatnya dari jauh. Aku hanya bisa menjaganya dengan doa. Hanya bisa memberinya semangat lewat lagu yang kukirimkan ke emailnya.. Aku hanya gadis biasa yang tak tahu harus berbuat apa lagi untuk mendapati seseorang yang begitu dicintainya kembali dalam pelukan.
Hal itu berlanjut hingga detik ini. Jujur, dari lubuk hatiku paling dalam aku sangat merindukan Ai, pria penuh cinta yang kutahu begitu ingin bersamaku. “Jen, ayo masuk.. udara malam tidak baik untuk kesehatanmu” suara lembut ayah membuyarkan lamunanku. “Jen kenapa? Koq sepertinya sedih?” tanya ayah. Aku menggelengkan kepala pelan, tak ingin ayah tahu aku sedang memikirkan seseorang yang jauh disana.
Ku tatap koper di depan lemariku, berjalan perlahan kutatap seluruh penjuru kamar yang menjadi saksi bisu betapa besar kerinduanku pada Ai. Satu jam lagi aku akan pergi meninggalkan negara ini. Arah panah hidupku menuntunku ke negara lain. Kukecup perlahan foto Ai-ku.. Dia begitu tampan dengan senyum termanis yang pernah kulihat. Jangan pernah menyerah Ai, jangan pernah menyerah.. berjuanglah bagiku, setidaknya bagi bundamu yang begitu sayang padamu.
Kelak, bila rindu kembali mempertemukan kita dalam nafas cinta jangan lagi kita saling menutup diri. Namun bila ego masih ingin kau pendam dalam kesunyianmu, aku kan berlayar menuju samudra keilkhlasan nun jauh disana. Mungkin cintaku tak cukup hapuskan dahagamu atau bayanganku tak cukup menyeka sepimu maka tersenyumlah. Karna aku adalah wanita yang selalu ingin melihatmu tersenyum.
Fv, 27 Juni 2008
Teman-teman,
Saya rincikan gambaran dari pertanyaan saya melalui cerpen di atas. Apa yang harus Jen lakukan pabila sosok pria yang dicintainya enggan berkomunikasi lagi dengannya? Mungkinkah Jen harus terus menanti dengan sekepal asa di tangannya? Mohon di bantu teman-teman. Terimakasih banyak.. salam, favo
5 JawabanBuku dan Pengarang1 dekade yang laluApa tanggapan dunia mengenai anak jalanan dan impiannya?
“Aku dan calon presidenku”
Kupicingkan sebelah mataku melihat dunia. Ah mengapa pagi begitu cepat kembali. Padahal tubuhku masih merindukan malam. Seperti biasa, deru dan asap kendaraan sudah mulai berkeliaran. “Hei Norman, memang males nih anak. Bantu bapak sana jualan koran. Jangan males, apa kata dunia?” seloroh ibuku yang memang sudah bangun sejak subuh mengumpulkan barang tak terpakai di jalanan untuk kemudian di jual lagi.
Sambil berlari ku hampiri bapakku yang nampak begitu letih dengan tumpukan koran di kedua tangannya. “Sini pak, Norman bantu.. koran koraaaaaaaan.. korannya pak, bu.. ada berita bagus pagi ini. Pejabat pejabat rebutan kursi sampai gila” teriakku seenaknya sambil berlari setelah mengambil koran dari tangan kiri bapakku. Saat mentari tepat di atas kepalaku, semua koran kami baru laku terjual. Hhhh… kalau masih ada sisa mungkin aku sudah pingsan. Mana perutku belum diisi apapun dari pagi. Pasti ibu akan marah jika aku minta makan. Lebih baik aku memulung, siapa tahu banyak orang membuang sampahnya di jalan hari ini . Begitu gumamku.
Menyusuri jalan layang di sekitar rumah kardusku, akhirnya ku temukan beberapa botol bekas minuman. Sekitar 500 meter sudah terkumpul empat puluh botol bekas dan lima belas kaleng minuman. Lumayan, batinku. “Kan sambil bantuin negara juga nih kalau mungutin beginian. Sayang gak di upah. Ah kalau di upah pasti makin banyak orang rajin mungutin sampah. Rugi dong hihihihi” celotehku sambil cekikikan. Tak kusadari ternyata ocehanku di dengar seseorang yang kurasa memang mulai membuntuti aku sejak tadi. Wah jangan-jangan dia mau merampok hasil aku memulung. Sigap, aku berlari sekencangnya. Hhh.. hhh.. nafasku terengah. “Emang ini jaman edan, semua serba edan. Masa botol ginian mau di rebut dari anak kecil juga sih?” ocehku lagi.
Setelah merasa aman, aku menuju tempat penjualan botol bekas. Dari hasilku memulung, hasilnya tujuh ribu rupiah. Dengan begini aku bisa makan siang sampai kenyang nih. Bersiul aku menuju warung tegal langgananku. “Mbok Lasmi, aku mau nasi dua bungkus. Seperti biasa lauknya sayur nangka aja. Nasinya banyak ya mbok. Laper aku”
Dalam perjalanan ke rumah, sepertinya aku melihat orang yang membuntuti aku tadi. Karna penasaran, aku diam dan berbalik menghadangnya. Biarlah jika ia ingin merebut nasiku. Toh lauknya hanya sayur nangka tok. “Adik kecil, kamu tadi kenapa berlari? Kakak hanya ingin berbincang dengan kamu” suara kakak ini lembut sekali. Rambutnya bagus, panjang bergelombang. Wajahnya halus tanpa noda apapun. Bajunya juga bagus tapi kenapa kelihatannya seperti seragam polisi ya. Saat otakku terus bertanya, kakak itu berkata “Kakak dari TV swasta, ingin wawancara dengan adik sebentar”
Apa? TV? Aku masuk TV.. horeeeee.. ah dasar kampungan aku, masa baru masuk TV sudah senang. Lihat dulu masuk siaran mana? Kalau kriminal apa bagusnya? Dahiku berkerut, kupelototi kakak itu. “Mau nanya soal apaan sih kak? Kalau nanya siapa presiden yang cocok buat RI saya pasti pilih bapak saya. Dia gak pernah ngeluh tuh, kerja apa aja bisa asal katanya halal. Bapak selalu bekerja keras, temennya juga banyak kak cuma duitnya aja gak pernah nyisa” ujarku geli. Wawancara dimulai, ternyata temanya adalah anak jalanan ( siapa bilang aku anak jalanan lah wong aku anak bapak dan ibu.. aneh aneh aja ya negara ini ) ya sudah kujawab saja semua yang mereka tanyakan. Soalnya juga gak terlalu sulit.
Keesokan harinya pukul 11 siang seperti waktu yang telah diberitahukan kakak pewawancara tadi, aku benar tampil di TV. Tak disangka ucapanku tentang siapa yang kan kupilih jadi presiden RI terekam juga. Sontak, semua tetangga termasuk bapakku tertawa sambil berteriak dan melemparku ke udara dan ditangkapnya lagi.
Malam tiba, perasaanku mengatakan esok akan ada perubahan terhadap hidupku karna ucapanku tadi di TV. Namun ternyata, beberapa bulan kemudian pun semua berjalan seperti kemarin. Bapakku tidak menjadi presiden namun tetap menjual koran, ibuku dan aku tetap memulung dan kadang menjadi tukang ojek payung. Huuuuuhh… capek deeeeeeh..
Fv, Mei 23th 2009
Teman-teman,
Bagaimana tanggapan terhadap cerpen ini? Apakah ada inti yang dapat di petik dari tulisan di atas? Adakah saran yang mau diberikan baik terhadap penulisan ini ataupun kepada negara kita tercinta? Atas kesediaannya, saya ucapkan banyak terimakasih. Salam, favo.
4 JawabanBuku dan Pengarang1 dekade yang laluApakah salah apabila terlalu mencintai seseorang?
Saat kau mulai menapaki perjalananku
Seketika awan bahagia menaungi
Malam tak lagi ditemani sunyi
Hanya detak jantung beradu waktu
Lebarnya sayap cinta memeluk erat
Enggan lepaskan kasih nan suci
Mata syahdu menatap kian lekat
Ungkapkan betapa tulus sang hati
Hujan turun membasahi tubuh
Hangat kesetiaan ikut merengkuh
Dibalik tangguhnya benteng setia
Tak mampu kau bendung airmata
Kasih…
Jangan bersedih lagi karna cinta
Karna kau dan aku kan bersama
Mengukir jutaan lukisan cerita
Dengan kuas bahagia dan romansa
Walau…
Bukan di dunia
Fv, May 22th 2009
Hi teman - teman,
Ada pepatah yang mengatakan "segala sesuatu yang terlalu itu tidak baik" apakah kalian setuju? bagaimana dengan cinta? apakah salah apabila mencintai seseorang dengan sangat? :-) apakah ada yang pantas untuk sebuah kata "terlalu"? terimakasih telah menjawab teman.. salam, favo
15 JawabanPersajakan1 dekade yang laluApakah cinta mampu mengalahkan segalanya?
Ruang Cinta
Senyum mentari berlatar cinta
Merangkul hati, jiwa dan asa
Diantara nafas yang tersisa
Lafalkan puji syukur pada-Nya
Pelukan hangat menepis lara
Bangkitkan alunan kasih bahagia
Berdua nikmati geliat romansa
Bulir rindu menyatu sempurna
Waktu berlalu melukiskan cerita
Tawa bahagia berlari mengeja
Saling menatap dengan mesra
Bergandeng tangan seia sekata
Kini bersama menapaki senja
Genggam erat impian nyata
Hingga genap akhir usia
Disinilah ruang cinta kita
Fv, May 03rd 2009
Teman - teman,
Menurut kalian, seberapa besar kekuatan yang mampu di hasilkan oleh rasa cinta? Adakah pengalaman berkesan / berharga yang ingin kalian bagi mengenai kekuatan itu? Jika berkenan, berbagilah disini :-) Terimakasih banyak. salam, favo
18 JawabanPersajakan1 dekade yang laluApa pendapat sahabat mengenai aborsi?
Jangan, Bunda …
Berikan cinta bagi ananda
Meski gelap jalan dihadapan
Mendera sinis arti tatapan
Berontak ego gelapkan jiwa
Lihatlah mentari yang bersinar
Rasakan hembusan udara sekitar
Sang Pencipta memberi hadiah
Janin mungil bermahkota anugrah
Namun …
Mengapa nurani tersimpan rapat
Menolak senyum tanpa bahasa
Enggan menyapa tangis bahagia
Hanya satu pinta tersisa
Beri kesempatan bagi ananda
Bersama lewati suka duka
Memberi warna dalam cerita
Jangan meniadakan ananda
Jangan … !
Fv, Feb 05th 2009
Teman - teman,
Bagaimana pandangan kalian mengenai aborsi? Haruskah dilakukan bahkan dalam keadaan yang terpaksa sekalipun? ( pengecualian bagi kondisi janin yang memang sudah tidak dapat di pertahankan )
Bersama puisi sederhana diatas, favo ingin mencoba menuangkan sisi dari cerita yang terjadi dalam kehidupan manusia :-) saran dan kritik di persilahkan.. semoga berkenan.. salam, favo
8 JawabanPersajakan1 dekade yang laluApakah gejala ini merupakan penyakit?
Keluhan ;
Nyeri yang sangat terasa pada tulang di daerah kaki dan tangan. Namun sakit ini hanya berlangsung antara 1/2 - 1 menit saja dan tidak terus menerus. Lebih sering nyeri muncul pada malam hari ( sebelum tidur )
Apakah mungkin ini gejala rematik? Tapi mungkinkah rematik menyerang tanpa pandang umur? Apakah bisa di hilangkan rasa nyeri ini? Mohon bantuannya teman-teman. Terimakasih semua. salam, favo
5 JawabanLain-lain - Penyakit & Kondisi Tubuh1 dekade yang laluApakah cinta begitu sulit untuk di pahami?
Tetesan kasih menggapai pesona
Hingga kesunyian tertunduk malu
Ambang kehendak serukan tanya
Akankah sudut cerita bersatu
Bunga dan tarian berkelakar
Isyaratkan cinta indah tersulang
Tunas impian kini mengakar
Pilar bahagia saling menopang
Penguasa waktu melengang bebas
Suguhkan kepasrahan dalam doa
Bidang keyakinan cinta meluas
Sepucuk rindu menggetarkan jiwa
Tanyakan langit malam disana
Kala dirimu berbayang sepi
Walau duka membelah angkasa
Satu bintang menantimu kembali
Fv, 29th January 2009
Teman - teman,
Apakah cinta yang hadir dalam hati kalian selama ini begitu berarti? Dan apakah kalian mampu memahami apa yang selama ini orang sebut dengan "cinta"? Terimakasih telah berbagi.. salam, favo
15 JawabanPersajakan1 dekade yang laluApakah semua kesungguhan dan upaya membuahkan hasil yang memuaskan?
1000 burung kertas
Lukisan yang terpajang di dinding kamarku menarik seluruh ingatan dan imajinasiku kepada sang pelukis, Leonardi. Ini adalah lukisan terakhirnya sebelum ia jatuh sakit dan akhirnya koma tak sadarkan diri berbulan-bulan. Lukisan ini menggambarkan betapa berwarnanya hidup kak Leo. Belum usai ku usap airmata di pipi, ketukan di pintu menyapaku. Dan kala pintu kubuka, suara lembut mama terdengar “Lia, ada teman-teman kak Leo dibawah. Temani mereka yah?” ajak mama..
“Lia. Sabar yah? Leo adalah pria kuat. Dia pasti bisa melewati semua ini.. “ semua teman kak Leo berusaha menghiburku. Airmata mengalir lagi. Mengapa orang sebaik dan sebijak kak Leo harus mengalami hal ini? Kenapa harus dia?
Hari demi hari berlalu begitu saja. Dokter pun hanya bisa berkata waktulah yang mampu angkat bicara akan kehidupan. Namun tanpa rasa lelah, aku dan mama terus menjaga, merawat, menyayangi dan mendoakan kak Leo. Sel kanker hati yang menggerogoti tubuhnya terus saja menjalar. Berbagai upaya selalu diupayakan dokter untuk menghentikan sel ganas itu. Dan ntah sudah berapa kali pula, jantung kak Leo berhenti. Namun, sesering itu pula keajaiban terjadi. Denyut jantungnya kembali normal. Hal ini yang meyakini aku dan mama bahwa kak Leo tahu betapa kami mencintainya.
Sejak kepergian papa 7 tahun lalu, hanya dia yang mampu mengisi kekosongan dalam keluarga. Sosoknya cukup mampu mewakili keberadaan papa dalam rumah kami. Sikap bijaksana dalam mengatasi masalah, canda tawa yang begitu lepas, semangat yang selalu berkobar semua di turunkan dari papa. Aku menghela nafas panjang.. Sungguh sesak dada menghadapi kenyataan ini. Bukan hanya kesehatan kak Leo yang ku khawatirkan namun mama juga. Seringkali asma nya kambuh lagi dan lagi. Kian kutegarkan hati ini. Aku harus tetap kuat untuk menyemangati kak Leo dan menjadi penopang mama.
Saat membereskan kamar, aku tertegun dengan sebuah kotak berwarna merah jambu. Ini hadiah yang kak Leo berikan saat aku merayakan ulang tahun ntah keberapa tepatnya. Dua buah buku cerita tentang angsa dan burung. Aku tersenyum sesaat, teringat masa – masa kak Leo menghadiahi dongeng sebelum aku terlelap. “Lia, kamu tahu kenapa kita harus selalu merasa bahagia walau sedih? Itu karna kita punya sayap kebebasan dalam hati. Dan kenapa juga kita harus selalu berterimakasih kepada Tuhan atas segala yang di berikan kepada kita? Karna itu adalah nikmat dan berkah.” Kala kecil dahulu, aku tentu tak tahu apa maksud kalimat ini. Namun setelah memasuki usia remaja, aku paham bahwa kebahagiaan hanya mampu diciptakan oleh diri kita sendiri . Setelah kupeluk kotak hadiah itu sesaat, aku kembali mengambil sebuah dus kecil. Apa isinya yah? Ternyata beberapa lipatan kertas yang membentuk seekor burung. Merasa tertarik, aku mengingat kembali cara membuatnya.
Tak sesulit yang ku bayangkan rupanya. Satu persatu kertas bekas yang sudah terpakai lagi ku kumpulkan. Menuliskan harapanku di antara celah yang masih bisa di tulis. Melipatnya menjadi seekor burung dengan 2 sayap yang indah, sayap yang bisa membawa kebahagiaan bagi insan yang tengah berharap akan sesuatu. Senyumku mengembang lagi. Kala menerawang ke langit kamar, aku teringat sebuah kalimat “orang yang sedang koma, jiwanya ntah berada dimana dan selalu sulit menemui jalan untuk menyatu dengan tubuhnya lagi” Sedikit tersentak, aku bergumam dalam hati.. “mungkinkah jiwa kak Leo juga sedang di dunia antah berantah dan mungkin saja keasyikan melukis hingga lupa jalan pulang? Huuhhh.. kak Leo payah sekali. Masa jalan pulang juga bisa lupa?”
Seharian dikamar, aku berhasil membuat 1000 burung kertas. Meski telah larut malam dan lelah, aku menggantungnya di ruang keluarga. 100 untaian menyemarakkan ruangan ini. Aku berteriak lantang “Kak Leo, kini sudah melihat burung kertas ini belum? Aku membuatnya agar kakak bisa segera bangun dan merayakan tahun baru bersamaku. Kakak sudah janji untuk bersama-sama lagi meniup terompet tepat jam 00.00 bukan? Aku sudah siapkan 2000 sayap untuk menyambut kehadiranmu kembali di rumah ini kak. Cepatlah pulang kak.. Kumohon.. Pulanglah..”
Fv, 07th Jan 2009
Jika teman-teman menjadi seorang Lia, apakah kalian juga akan melakukan segala cara yang dapat membuat semangat dan pengharapan kalian bangkit kembali? Apa saja hal itu? Terimakasih untuk saling berbagi. salam, favo
9 JawabanBuku dan Pengarang1 dekade yang laluApakah wajar anak berusia 7 tahun kabur dari rumah?
Hari ini saya dikejutkan dengan sebuah berita.. sepupu ( Shana ) yang baru berusia 7 tahun kabur dari rumahnya ke rumah saya.. masalahnya sepele, saat pulang sekolah dan hendak mengerjakan PR diketahui buku agendanya hilang..
sang bunda tentu marah, kenapa anaknya begitu tidak hati2? karna sedang kesal juga menghadapi beberapa masalah, akhirnya dipukulnya Shana itu di bagian kakinya.. dan sebagai hukumannya, Shana dikunci di halaman jadi tidak boleh masuk ke rumah ( mungkin sampai emosi bundanya sudah reda )
dan ternyata..... dia pergi dari rumahnya kemudian ke sekolahnya ( berjarak sekitar 500 M ) dan ke rumahku.. padahal Shana selalu diantar jemput jika main ke rumah
Pertanyaan :
1. Apakah kemarahan sang bunda beralasan dan dapat dibenarkan?
2. Apa dampak psikologis bagi anak berusia 7 tahun yang sudah bisa kabur dari rumah? ( bagaimana kalau dia sudah besar nanti )
Atau jika ada opini atau pendapat lain, di persilahkan... Terimakasih atas semua sharingnya teman2.. salam, favo
9 JawabanPsikologi1 dekade yang laluApakah arti sebuah keluarga bagi kalian?
“ Pelangi di Balik Hujan “
Sabtu pagi, hujan masih saja turun membasahi bunga dan rumput di taman. Gemericik air memberikan nuansa segar dan tenang. Kupandangi hujan dari dinding kaca di ruang keluarga. Kuseruput segelas teh jasmine yang dibawa sebagai oleh-oleh dari sahabatku dari negri bambu. “Wah, hujan terus yah Rhea. Kita gak bisa jalan-jalan deh jadinya.” Seru Monica, adikku. “Sesekali kalau lagi weekend gini, baiknya ya kita ngumpul aja sama keluarga. Kan masih banyak hal seru yang dapat kita lakukan bersama.. Pintar kan kakakmu ini” ujarku sambil mengerdipkan sebelah mata padanya.
Aku mengatakan hal ini karna menyadari kurangnya pertemuan di keluarga kami beberapa tahun belakangan ini. Semua sibuk untuk bekerja dan bekerja, keluar dari rumah jam 6 pagi hingga jam 10 malam ( bahkan kami tak sempat untuk sarapan bersama ). Sabtu pun terkadang di habiskan dengan bekerja di rumah. Sementara minggu lebih banyak di habiskan bersama teman. Keadaan inilah yang membuat kami menjadi kurang dekat satu sama lainnya. Kami tak lagi saling bercerita sedikitpun tentang perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masing - masing.
“Gimana, Mon? Mau menemani kakakmu ini membereskan rumah saja? Mumpung hujan besar yaaa sekalian saja olahraga. Katanya mau diet kan. Bisa turun 1 kg, daripada gak makan seminggu.. Pilih mana?” godaku.. “Benar kak? Pasti bisa turun 1 kg?” Kuanggukkan kepala. Alhasil, Monica menyetujui ajakanku ini.
Pertama kami mulai dari membereskan kamar di lantai atas terlebih dahulu. Memasuki kamarnya, puluhan boneka memenuhi kedua sudut kamarnya. “Ya ampuuun, kamarmu mau dijadikan rumah boneka seperti milik Shizuka yaaah” ucapku sambil geleng – geleng kepala. Candaan dan godaan perlahan mulai berhembus sepoi – sepoi, membuka kunci di ruang hati. Hingga akhirnya Monica memelukku. “Rhea, apa kamu tidak merasa kalau kita semakin jauh dari papa dan mama? Aku merindukan mereka. Dulu, saat rumah kita masih kecil dan mama tidak bekerja maka setiap hari kita dapat berkumpul untuk makan malam bersama. Namun sekarang, mengapa saat keadaan bertambah baik namun kedekatan kita tak juga bertambah baik. Aku rindu saat-saat dulu. Walau hanya makan nasi dengan tempe kering namun rasanya lebih nikmat jika makan bersama-sama. Aku ingin kembali ke masa dulu, Rhea… Aku rindu masakan mama.. Aku rindu larangan papa bila aku ingin pergi tengah malam..”
Beberapa cerita mengalir lancar dari mulut mungilnya, jadwal kuliahnya yang terbengkalai, pertengkaran hebat dengan teman hanya karna masalah sepele hingga surat peringatan yang di terimanya dari kampus karna pertengkaran itu. Ku hela nafas panjang, adikku memang kurang mendapat perhatian. Usianya yang masih remaja sangat riskan untuk melakukan hal-hal di luar perkiraan. Namun aku bangga dia masih begitu perduli dengan keluarga kami. Dia tidak tergoda untuk melakukan tindakan aneh lainnya.
Kubuka telephone genggamku, membaca pesan terbaru yang dikirim oleh papa.. Kuhela nafas sekali lagi, sudah 3 bulan yang lalu.. Kami sangat jarang berkomunikasi karna saat pagi kedua orangtuaku sudah berangkat kerja dan saat pulang, aku langsung menuju kamar untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda lalu mandi dan lekas tidur. Tak terasa 4 tahun sudah aktivitas seperti ini berjalan..
Sejak hari itu, kuputuskan bangun lebih pagi untuk membuat sarapan, pulang lebih awal memasak makan malam dan meluangkan waktu untuk sekedar mengucapkan selamat tidur bagi semuanya. Ku sadari pasti, kebahagiaan, kesehatan dan keutuhan keluarga ini adalah prioritas paling utama. Godaan harta duniawi takkan membuatku buta akan arti pentingnya sebuah keluarga. Percayalah, kehidupan sederhana yang kita jalani akan menumbuhkan bunga kepedulian dan cinta kasih kepada orang di sekitar kita.. Kebahagiaan terbesar hadir kala senyuman tersungging di bibir orang yang kita cintai, kala mereka merasa aman dan nyaman bersama kita… Itulah sebabnya mengapa kita ditempatkan di tengah keluarga masing-masing.
Fv, Nov 01st 2008
Teman – teman,
Apa arti sebuah keluarga bagi kalian? Sudahkah melakukan yang terbaik bagi orang tua kita dengan menjalankan kewajiban kita sebagai seorang anak? Atau sudahkah melakukan kewajiban sebagai orang tua yang baik bagi anak-anak kalian? Semoga sepenggal cerita diatas mampu bermanfaat bagi sahabat semua. Salam, favo
11 JawabanBuku dan Pengarang1 dekade yang laluBagaimana pandangan sahabat mengenai rumah sendiri?
Ego bersembunyi dibalik tanya
Mengubur bisu untaian kata
Hampa pandangan berderai airmata
Diam takkan menyentuh bahasa
Sejuta bintang menggeliat indah
Laksana gejolak diantara gundah
Rindu dihati semakin merekah
Tuhan, kepada-Mu aku berserah
Simpulan senyum ceritakan bahagia
Dendangkan melodi kisah cinta
Kala semburat kehangatan tertata
Haus jiwa mendambakan warna
Tangis kecewa hadirkan kemelut
Namun semangat kian tersulut
Malaikat tanpa sayap menyambut
Kasih tersebar, hatipun lembut
Aku hanya ingin pulang …
Aku ingin pulang …
Fv, Oct 28th 2008
Teman - teman,
Apakah kalian setuju jika dikatakan rumah kita sendiri jauh lebih menyenangkan dan nyaman daripada tempat lain? Dan bagaimana pendapat sahabat mengenai rumah sahabat sendiri? Sungguhkah begitu nyaman dan hangat hingga enggan meninggalkan rumah begitu lama? Salam, favo
13 JawabanPersajakan1 dekade yang laluBagaimana cara menyikapi kematian dengan baik?
Teman - teman,
Biasanya kala kematian menyentak di suatu hari, baru kita menyadari betapa berartinya kehidupan ini. Betapa berharganya seseorang yang telah pergi dahulu meninggalkan kita. Hanya tertinggal duka dan airmata.
Bagaimana cara menyikapi arti dari sebuah "kepergian"? Benarkah airmata yang menetes terus menerus malah kian menggoreskan luka dan penyesalan? Mohon sharingnya teman-teman.. Salam, favo
12 JawabanPsikologi1 dekade yang laluBagaimana tanggapan sahabat mengenai pulau Bali?
" Surga Indonesia "
Gelayut rona mentari berseri
Biru putih awan memayungi Bali
Tarian ombak dampingi langkah
Menyusuri Tanah Lot nan indah
Kilat cahaya meredam duka
Abadikan pesona surga Indonesia
Jutaan turis memadati pantai Kuta
Pembuktian kekaguman luar biasa
Semburat merah memutari mega
Memberi hormat pada senja
Pengakuan akan kebesaran Ilahi
Puji syukur membasuh lara hati
Pesisir pantai Jimbaran bersaksi
Melodi cinta selalu bersenandung
Romantisme makan malam berdua
Seakan memohon agar terus terulang
Fv, Oct 05th 2008
Bali adalah pusat wisata yang sangat luar biasa. Bukan hanya pantainya yang indah tapi pesona keseniannya ( tarian, membatik dan kerajinan perak ) sangat mengagumkan. Bagaimana dengan sahabat? Adakah tempat wisata yang mengagumkan bagi kalian? Terimakasih. Salam, favo
13 JawabanPersajakan1 dekade yang laluSurvey: Apakah kalian memiliki NPWP?
Teman - teman,
Untuk yang sudah memiliki penghasilan tetap: Apakah kalian memiliki NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak )?
Untuk yang belum memiliki penghasilan tetap: Apakah kalian ingin memiliki NPWP segera?
hehehe... warga yang bijak, taat kepada pajak... salam, favo
21 JawabanJajak Pendapat & Survei1 dekade yang laluApakah pandangan yang dapat sahabat kupas dari cerpen berikut ini?
Sejauh Penglihatanku
“ Hai Irene, hari sudah malam.. kenapa masih bermain ditaman? Udara malam kan gak baik untuk kesehatanmu” John menegurku. Serak suaranya memang memberikan ciri khas bagi sosoknya yang sangat ku kagumi. Keimanannya begitu tebal, selalu mengandalkan Tuhan di tiap tarikan nafasnya. Membuatku selalu terkesima oleh tiap penuturannya. John memang pria yang baik, meski belum genap sebulan perkenalan kami namun aku merasa cepat dekat dengannya.
“Hai John, dari mana? Baru pulang kerja? Bagaimana restoran hari ini? Ramai kan?” balasku riang. “Iya nih, baru saja pulang.. Lumayan ramai.. Oh ya, besok kan hari Minggu. Mau yah kutemani kamu jalan – jalan naik kereta. Seru loh..” aku tersenyum.. Membayangkan esok bisa menghirup udara segar di kota lain. Maka ku acungkan jempol pertanda aku setuju. Tiba di rumah, lekas ku masuk ke kamar. Memilih baju untuk liburanku besok. Terdengar suara langkah kakakku mendekati kamar dan kreekkkkkkk… pintu di buka. “kak.. besok aku diajak jalan sama John loh. Bantu aku pilihkan baju kak. Bagaimana kalau yang ini?” ujarku penuh harap sambil mengusap kaos berbahan beludru kesayanganku. “hemm.. besok kalian perginya kemana? Jangan pulang terlalu malam yah. Sekarang kan musim dingin, bawa jaket lagi yah..” nasehat kak Cecil.
Usai makan malam bersama orang tua dan kedua kakakku, aku membantu mencuci piring. “hati-hati, jangan sampai pecah. Nanti tanganmu terluka” mama selalu mengingatkan aku hal ini setiap hari . Tak mudah memang hidup dalam kegelapan selama 19 tahun. Kujalani hidup hanya dengan mengandalkan penciuman, pendengaran dan perasaan. Aku hanya bisa tersenyum saat teman-teman berkata “wah bola matamu sangat hitam, indah sekali..” atau “wah baju putih ini kamu beli dimana? Modelnya bagus banget..” Tapi aku sendiri tak pernah tahu apa yang dimaksud putih dan hitam.. Mereka bilang itu warna, namun apakah arti dari warna itu sendiri bagi orang yang tak pernah melihat? Apa bedanya hitam dan putih? Bagaimana rupanya?
Biasanya setelah makan bersama kami akan berkumpul di ruang keluarga, membahas beberapa permasalahan ataupun bertukar pendapat. “Irene, John itu baik yah.. ajaklah dia sesekali ke rumah. Kita makan bersama” ucapan papa membuat wajahku bersemu merah. “Iya pa, besok akan kusampaikan pesan papa padanya.”
Perbincangan pun usai, kami menuju kamar masing-masing tuk beristirahat. Ku rebahkan tubuhku.. Tiba – tiba aku teringat akan John, lekas kudoakan agar aku tidak sedang jatuh cinta padanya.. Jangan Kau biarkan cinta ini tumbuh untuknya, Tuhan.. Jangan pada siapapun…
Fv, Sept 18th 2008
10 JawabanBuku dan Pengarang1 dekade yang laluDapatkah cinta memberi kebahagiaan hingga ujung usia seperti puisi berikut ini?
Cinta Di Ujung Usia
............. Rasa Ini
Membungkam ruas galau
Berlaksa salah tingkah
Keingin tahuan
Cemburu
Alam mimpi telah disentuh
Bangkitkan cinta dari ruangnya
Walau nyata terpisah jauh
Namun, inilah gema cinta
Bahagia menatap indah mega
Perlahan lelap melukis senja
Meski usang pesona diujung usia
Namun, inilah insan adanya
Usaplah bening embun pagi
Diantara mekar kelopak doa
Beri salam tuk kasih damai
Kan terpetik nada bahagia
Takkan ada duri menyakiti
Atau lebah penyumbang luka
Hanya pada-Nya kita meminta
Pada DIA, pemilik segalanya
Fv, Sept 17th 2008
13 JawabanPersajakan1 dekade yang lalu