Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.

Lv 43.407 points

?

Jawaban Favorit26%
Jawaban671

Hm, sedikit tentang aku ya? Aku ya aku. Bukan kamu, bukan pula dia. Kalau mau tahu aku, lebih baik cari tahu saja lewat postinganku. Aku sarankan jangan tanya langsung padaku, bisa jadi aku hanya pencitraan. Ah, bisa jadi juga seluruh postinganku pun hanya pencitraan, hanya kedok. Salam Kenal Terima Kasih sudah berkunjung ^^

  • Menurut agan-agan sekalian, kapan seseorang itu..........?

    ........ tampak sangat sangat sangat keren?

    hehe... lagi iseng.

    kalau berkenan menjawab, tolong kata 'seseorang' nya diisi dengan yang berlawanan jenis.

    aku dulu, boleh? nona-nona jangan pada ngikut yee... kahkahkah... XP

    Me: saat laki-laki dengan 'gagah' nya jadi imam shalat <333

    bukan survey, hanya minta pendapat.

    silahkan menjawab dan terima kasih ^^

    P.S. saat aku pilih BA nanti, maaf ya kalo agak subyektif. XD

    eh iya, tetep sopan dan no SARA pliss :)

    8 JawabanJajak Pendapat & Survei8 tahun yang lalu
  • Menurut agan agan, seperti apakah pertanyaan menarik di Y!A itu?

    Aku bantu kasih opsi pilihan yah...^^

    Apakah:

    a. Yang saat dibaca pertanyaan itu sudah banyak bintangnya, trus aku kasih bintang juga deh

    b. Yang aku kasih bintang walaupun akulah satu-satunya orang yang ngasih

    c. Yang udah banyak jawabannya

    d. Yang ditanya gebetanku lah....

    e. Yang ditanya sama orang yang menarik. Kalo yang nanya menarik, pertanyaannya menarik-menarik aja sih

    f. Yang ditanya sama kontop (aku udah paham kontop XD)

    g. Pilih sendiri jawaban agan...

    Kalau aku pribadi sih, pertanyaan yang menarik adalah pertanyaan yang membuatku sangat ingin menjawabnya terlepas pada akhirnya aku pilih menjawab atau ngga. Dan jika aku memutuskan untuk menjawab, maka aku ga akan segan-segan jawabnya. hahaha... XP

    Selamat Malam, Sobat JPS ^^

    12 JawabanJajak Pendapat & Survei8 tahun yang lalu
  • senior @Resa dan senior lain, terima kasih. bagaimana menurut anda?

    diskusi sebelumnya ada di sini:

    http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Ar...

    kyaaaa.... @Resa senpai ^^

    sama halnya dengan senior, aku pun sangat senang kita dapat bertukar pikiran.

    aku pun sangat tersanjung dengan apresiasi senior terhadapku. *blushing*

    Andalah salah satu orang yang aku tunggu-tunggu selain user yang sudah ku mention tersebut.

    tapi, akankah mereka menyadari yah? entahlah...

    tentang 'bertahan hidup dan menunggu mati'. aku setuju dengan konsep bertahan hidup.

    satu-satunya yang tak diterima logikaku adalah mengapa harus ada istilah menunggu mati di sana. karena menurutku istilah itu sangat tidak pas. bukan lantas aku mengingkari kematian, justru karena kematian itu sesuatu yang pasti datang maka tak perlu ditunggu-tunggu. persis seperti yang anda kemukakan bahwa dalam masa menunggu sampai ke titik itu, justru kita berkutat untuk lebih bertahan hidup. ini yang perlu kugaris bawahi, anda sendiri mengakui bahwa sebenarnya itu bukan menunggu. alasanku tidak setuju dengan istilah itu:

    1. bertahan hidup adalah kata yang merepresentasikan perjuangan, optimisme dan harapan.

    2. sedangkan menunggu mati adalah kata yang berisi pesimisme dan keputusasaan.

    - hanya pantas untuk orang yang sudah meregang nyawa/sakaratul maut yang sudah tak ada harapan lagi. bahkan orang sakit pun tidak lantas dikatakan menunggu maut, harapan itu selalu ada selama nafas masih belum sampai tenggorokan. aku tidak akan bisa menerima istilah maut bagi orang yang baik-baik saja.

    - atau malah ada pengecualian. justru kata menunggu mati ini bisa jadi berkonotasi optimisme jika memang orang yang menunggu mati tersebut benar-benar sudah siap untuk mati. seperti para pejuang dahulu yang memilih berperang. pun istilahnya tak lantas menunggu mati, lebih tepat menjemput kematian. (halah, lebay emang :p)

    - @Unknown dalam postingannya tersebut memang sedang pesimis, ga happy. tapi justru itu, menurutku dia butuh saran yang akan lebih memicu optimisme dalam dirinya. terlebih mengingat dia masih sangat muda, bukankah anda juga setuju kalau usia sangat mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang akan kehidupan. menunggu mati bukanlah saran yang tepat saja menurutku

    tentang kesempurnaan. aku sangat setuju bahwa manusia itu adalah makhluk yang paling sempurna dengan akalnya. bagaimana mungkin aku menyangkal sesuatu yang Tuhan dan Nabiku pun mengajarkan demikian.

    namun saat aku bilang nobody's perfect konotasinya lebih kepada manusia adalah makhluk yang sempurna dengan segala ketidaksempurnaannya. apakah lantas ini bertolak belakang sehingga tak bisa diterima sebagaimana aku tak bisa menerima bertahan hidup bersanding dengan menunggu mati? tidak, logikaku masih sanggup menerima hal ini dengan baik. jika mengutip istilah anda, itu adalah DUALISTIK. hehehe... :p

    well thanks senior. aku pun sungguh sangat senang ini ^^

    tak pernah aku sesemangat ini bertukar pikiran.

    semoga dalam berpendapat aku cukup objektif

    dan tidak berkeras kepala mempertahankan pendapatku jika terbukti salah.

    sungguh, aku tak ada maksud menyalah-nyalahkan pendapat orang.

    aku hanya ingin mengemukakan pendapatku yang sedikit berbeda saja.

    maaf, jika ada salah-salah kata, jika ada yang tak berkenan membaca pendapatku.

    terima kasih ^^

    P.S. aku terpaksa membuat satu postingan baru, karena kupikir jika kutulis dalam rincian tambahan, akan terlihat sangat lucu jika rincian tambahan sepanjang ini. hehe... XD

    3 JawabanFilosofi8 tahun yang lalu
  • Adakah yang berkenan berbaik hati mengkritisi pendapatku?

    Tentu yang kuharapkan adalah kritik yang membangun, disampaikan secara sopan.

    Akan sanga jika kritik anda terperinci mengingat tak ada batasan dalam menulis jawaban.

    Maaf sebelumnya, jangan dulu bosan membaca pendapat ala bocah yang super duper panjangnya ini. Aku murni hanya ingin berdiskusi tanpa ada maksud menjelekkan pendapat seseorang.

    Tolong jangan salah mengerti ^^

    Latar belakang masalah, silahkan baca:

    http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Ak...

    Hm, pertanyaan menarik bukan?

    Dengan jawaban-jawaban yang sangat menarik, sangat inspiratif yang bahkan membuatku ingin ikut menanggapi namun sayang, pertanyaan itu sudah terselesaikan.

    Aku coba kemukakan pendapatku yaah... ^^

    Untuk apa dilahirkan?

    Mas @Ickhsan berpendapat itu untuk disakiti. Maaf, aku harus berbeda pemahaman nih. Tidak apa-apa, bukan? Menurutku akan lebih tepat jika istilahnya 'diuji'. Alasannya karena diuji lebih komprehensif, lebih representatif dari sekedar disakiti. Diuji itu juga menyakitkan, cukup mewakili kata disakiti, bukan? Tapi, diuji di sini konotasinya lebih luas. Sama seperti disakiti yang berarti ada sesuatu yang menyakiti, diuji juga begitu. Ada yang menguji kita, mengawasi kita dan memberi penilaian terhadap kita. Mengandung pengertian bahwa rasa sakit yang kita rasakan karena ujian kehidupan tak begitu saja terjadi lalu sia-sia. Siapa yang menguji? Bisa siapa saja. Tuhan, keluarga, teman-teman dll.

    Saudara @MM berpendapat untuk tahu kalau manusia itu suka berkeluh kesah. Memang bisa saja begitu. Sangat jelas jika manusia diciptakan dengan kecenderungan berkeluh kesah jika ditimpa kesulitan yang tak menguntungkannya, serta bersorak gembira jika diberi keberkahan dan kemudahan. Tapi menurutku hidup yang berat ini tidaklah hanya untuk hal yang seremeh itu. Lagi-lagi maaf, tapi logikaku yang konyol berkata seperti itu.

    Menurut saudari @Resa, untuk bertahan hidup dan menunggu mati. Aku cukup setuju, walaupun tidak seratus persen. Ya, aku sutuju proses kehidupan yang sangat berat ini salah satu tujuannya adalah untuk bertahan hidup. Tentu tidak sesederhana istilah bertahan hidup yang jika diartikan secara kasar kurang lebih akan menjadi: asal kita bisa terus hidup, panjang umur lalu mati begitu saja. Tidak begitu menurutku. Alasannya, proses kehidupan ini sangat kompleks. Kita hidup tidak sendiri, proses kehidupan itu sendiri adalah perpaduan antara proses bertahan hidup, proses pendewasaan, proses interaksi dengan makhluk lain, proses introspeksi/perenungan, proses improvisasi/meningkatkan segala sumber daya dan proses proses yang lain.

    Hm... menunggu mati. Kalau yang dimaksud hanya benar-benar menunggu dengan pengertian seperti: yang penting bertahan hidup, panjang umur, mapan dalam kehidupan, punya keluarga lalu merasa itu adalah pencapaian yang tertinggi kemudian hanya 'menunggu' mati setelah itu. Maaf sekali aku tidak dapat begitu saja setuju. Menurutku akan lebih tepat istilahnya jika 'bertahan hidup sampai batas waktu yang ditentukan'. Atau hanya 'bertahan hidup' saja tanpa istilah menunggu mati. Karena, istilah bertahan hidup itu sudah pas. Logikanya, jika kita suatu saat mati dan itu pasti terjadi, hal ini tidak lain berarti kita sudah tidak dapat bertahan hidup lagi. Sudah tidak sanggup mempertahankan nyawa lagi.

    Aku sangat setuju dengan pendapat saudara @Bebek yang mengatakan everything happens for a reason. Tak ada yang sia sia, tak ada yang hanya kebetulan. Aku juga setuju dengan konsep ujian, kurang lebih seperti yang sudah kukemukakan. Juga setuju tentang berpikir positif pada Tuhan.

    Sedangkan menurut saudara @Unknown, dilahirkan untuk alasan agama dan keluarga itu basi. Aku tidak akan bilang pendapat ini salah atau benar. Menurutku, memang bukan untuk agama, karena agama hanya wadah, hanya perantara. Tapi esensi atau inti dari agama itulah yang jauh lebih penting dan sangat patut dipertimbangkan lagi. Analoginya seperti sekolah. Sekolah itu hanya wadah, hanya perantara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Tapi proses belajar kita, bagaimana kita bijak menangkap pemahaman, pelajaran, ilmu dan pengalaman itulah yang jauh lebih penting, yang jauh lebih worth it untuk tidak diabaikan.

    Lantas kenapa Tuhan mengirim roh gua ke bumi, membiarkan gua dilahirkan? Kenapa bukan orang yang akan lebih taat? Kenapa bukan orang yang akan lebih membanggakan orang tuanya?

    Ini pemikiran yang sangat menarik untuk ditanggapi. Jika saja semua orang berpikir seperti ini, maka kira-kira siapa yang pantas dilahirkan? Sementara semua tahu, nobody's perfect, di atas langit masih ada langit. Tak usah saja sekalian Tuhan menciptakan dunia yang fana dan tak kekal ini. Tak perlu menciptakan makhluk yang tak sempurna macam manusia. Mungkin akan seperti itu kesimpulan akhir yang logika bocahku dapat simpulkan. Tapi tentu bukan itu intinya.

    Silahkan direnungkan sendiri-sendiri. ^^

    5 JawabanFilosofi8 tahun yang lalu
  • Sudikah kiranya agan agan sekalian membantu saya?

    Permisi...

    Aku memang sudah agak lama jadi user Y!A.

    Sedikit banyak aku mengerti cara kerjanya.

    Intinya seseorang bertanya, user lain menjawab. Tapi, ada beberapa hal yang aku masih bingung. Aku sudah baca di panduan tapi belum kutemukan jawabannya. Memang belum semuanya kubaca sih, salahku.

    Di antara yang masih kubingungkan adalah

    1. Bintang

    Setahuku, bintang itu adalah penilaian user terhadap pertanyaan yang menurutnya menarik. Tapi aku bingung. Kenapa malah seringnya penanya yang bilang *5 menunggu gan?

    Jadi aku berasumsi bahwa bintang yang kumengerti dan *5 itu sesuatu yang berbeda.

    - Apa sih bintang dan *5 itu gan?

    - Fungsinya masing-masing apa?

    - Cara mendapatkannya?

    2. Kontop

    - Makhluk macam apa pula itu gan?

    - Fungsinya?

    - Cara mendapatkannya?

    3. Kontak dan Penggemar

    Aku mengerti, kontak itu jika kita menambahkan seorang user jadi kontak kita (emang juga xp).

    - Apa bedanya kontak dengan penggemar?

    - Apa fungsi masing-masing?

    - Bagaimana cara menjadi penggemar?

    - Jika dua orang user saling menjadi penggemar, apakah kemudian mereka bisa melakukan akses khusus seperti chatting misalnya?

    4. Voting

    Hehe... (evil laugh)

    Aku baru tahu juga nih, kalau ternyata bisa mendapat poin hanya dengan vote jawaban yang menurut kita paling baik.

    Ceritanya, baru-baru ini aku pernah kehabisan kesempatan untuk menjawab pertanyaan. Akhirnya iseng-iseng aku klik saja semua yang menarik perhatianku.

    Pas aku klik yang sedang dalam voting, aku lihat ada tulisan pilih sebagai jawaban terbaik. Ya aku pilih satu yang menurutku paling baik. Tiba-tiba aku mendapat satu poin. Aku coba lagi di pertanyaan yang lain dan dapet poin lagi.

    Tapi, pas aku coba pertanyaan lain, ada tuh yang ada jawabanku dan aku bisa saja vote itu. Bukannya seharusnya ga bisa seperti saat kita ingin kasih like buat jawaban kita sendiri?

    - Jadi, apakah vote jawaban sendiri tidak termasuk pelanggaran?

    Jangan dibully ya gan.

    Aku tahu pertanyaanku ga menarik.

    Makanya aku jarang nanya.

    Tapi aku penasaran.

    Thanks ^^

    2 JawabanYahoo Answers8 tahun yang lalu