Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.

Adakah yang Islam Liberal disini?

Saya sudah membaca diskusi teman-teman di Y/A tentang Islam Liberal. Ada yang berseberangan, ada juga yang cenderung memihak, dan ada juga yang mengambil sikap netral (karena berbagai alasan).

Namun, adakah diantara teman-teman sekalian di Y/A ini yang berani mengakui secara terang-terangan sebagai simpatisan dan "penganut" (perhatikan tanda kutip itu) paham Islam Liberal?

Mengapa kalian memilih Islam Liberal? Menurut kalian, apa perbedaan mendasar Islam Liberal dengan paham Islam yang lain? Bagaimana posisi Islam Liberal ditinjau dari 4 mazhab di Indonesia?

Saya sendiri bukan seorang muslim, dan mengajukan pertanyaan ini karena ingin mengetahui pendapat pribadi dari orang yang sudah "nyemplung". Bukan dari mereka yang hanya mengamati dari luar.

Bagi teman-teman yang ingin berkomentar, silahkan saja sejauh tidak melanggar Pedoman Komunitas Y/A (ucapan tidak menyenangkan, SARA, konten dewasa, dsb). Terima kasih.

8 Jawaban

Peringkat
  • 1 dekade yang lalu
    Jawaban Favorit

    wah...yg saya tau yg berani ngaku ekstrem liberal tuh cuman mak dengkek, tp sepertinya sementara ini dia blm bs tampil karena lg cidera harmstring...siapa yg diplot sbg striker utk menggantikannya msh blm ktemu siapa orangnya. Padahal mak dengkek cukup aktif, skillnya bagus, dribble bola dan umpan crossingnya selalu membahayakan gawang...jd Liberal FC sementara ini sepertinya msh blm menemukan sosok pengganti mak dengkek...

    ====================

    Sy Muslim tapi bukan golongan ISLIB...dan sama sekali tdk ingin menjadi bagian dr mereka.Jika ISLIB menarik bagi anda,nanti akan sy coba jawab mnrt pandangan sy yg outsider dr ISLIB, thanks.....

    ====================

    add:

    sy jawab yah.....

    Menurut sy ISLIB adalah pemurtadan berlabel Islam, kenapa?,karena ISLIB menolak Syariat Islam. lebih detailnya, ISLIB menyebarkan paham yg menjurus kpd pemurtadan bagi keyakinan kami umat Islam, yaitu SEKULARISME,INKLUSIFISME,dan PLURALISME agama.

    1. SEKULARISME adalah paham yg menganggap bahwa agama itu tdk ada urusan dg dunia,negara,dsb.

    2. INKLUSIFISME adalah paham yang menganggap agama Islam dan non Islam itu posisinya sama, saling mengisi, mungkin agama yg kita anut salah, tapi mungkin jg agama lain benar, jadi saling mengisi...artinya tdk boleh mengakui bahwa agama kita saja yg benar.

    3. PLURALISME Agama adalah menganggap semua agama itu sejajar,paralel,prinsipnya sama,hanya beda teknis...dan kita boleh memandang agama orang lain dgn memakai agama yg kita peluk, contohnya menganggap bahwa seorang non muslim tanpa dia sadari adalah seorang muslim,walaupun dia tdk kenal dgn ajaran Islam,dsb.

    disamping itu ISLIB menganggap AL QURAN & HADITS hanya sebagian dr sumber sejarah Muhammad SAW, jd hanya bagian dr sumber ajaran Islam, yaitu sejarah Muhammad SAW.

    Maaf jika anda bukan muslim, tp agar anda lbh bisa menangkap maksud yg sy sampaikan sy harus mengutip ayat dari Al Quran:

    "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu agamamu" (Al Maidah:3)

    "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,karena kedengkian (yang ada) diantara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabnya" (Ali Imran:19)...dan banyak Firman Allah yg lain yg jelas2 ditentang oleh ISLIB, jadi sudah jelas ISLIB tidak pantas pakai embel2 ISLAM.

    Nabi Muhammad SAW jg pernah bersabda:

    "Aku tinggalkan pada kalian dua perkara, yang kalian takkan pernah sesat selama kalian berpegang kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan SunnahKu"

    Mengenai perbedaannya dgn paham Islam lain yg berkembang diIndonesia, ada baiknya ditilik dr sejarah dan perlu mengetahui apa misi dr terbentuknya organisasi tsb. (sumber sy: counter liberalism http://forumswaramuslim.net/ )

    >> tahun 1912, sebuah persyarikatan bernama Muhammadiyah lahir dengan misi memurnikan aqidah Islam dan misi sosial utk umat Islam didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Jadi dr misi tersebut jelas Muhammadiyah sangat lurus dgn ajaran/syariat Islam. Muhammadiyah sampai saat ini masih sangat konsisten terhadap misinya...walaupun para pemikir2 Liberal ada yg lahir dr Muhammadiyah seperti tokoh kontroversi Ulil Abshar Abdalla, namun Muhammadiyah tegas menolak paham Liberal yg diusung Ulil...dan jelas memfatwakannya sbg paham sesat,kafir, dan murtad.

    >> tahun 1926, berdiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dgn maksud mempertahankan tradisi Ahlussunah wal Jamaah dikalangan ulama terutama dijawa dan bermahzhab Syafii, namun jg membawa agenda menahan paham Wahabi, paham Islam Fundamentalis saat itu. NU juga sangat konsisten dg misinya...tentunya tak ada hal dlm NU yg tdk bersesuaian dgn Syariat Islam.

    >> setelah 2 organisasi besar Islam tsb,belakangan muncul organisasi lain seperti Hizbut Tahrir Indonesia(HTI) dan Ahmadiyah, kecuali Ahmadiyah, HTI juga tdk bertentangan dgn Syariat Islam...mereka sangat lurus menjalankan Islam sesuai sunnah Rasulullah SAW. Ahmadiyah?, sejak Mirza Ghulam Ahmad mendeklarasikan dirinya sebagai Rasul Allah..Ahmadiyah pantas dicap sesat, di Indonesia pun tdk diperkenankan berkembang.

    >> tahun 2001, berdiri Jaringan Islam Liberal (JIL) dgn niat melawan gerakan Islam fundamentalis dan menolak penerapan syariat Islam di Indonesia. Didanai oleh Asia Foundation, JIL melakukan kampanye besar2an utk memasyarakatkan paham2nya...dgn berpedoman "kitab suci" kaum liberalis yg dibawa nabi "Charles Kurzman", gerakan JIL merumuskan 6 agenda besar: anti teokrasi,demokrasi,hak-hak perempuan,hak2 non muslim,kebebasan berpikir, dan gagasan tentang kemajuan. Berbagai kalangan yg anti syariat Islam, seperti kalangan nasionalis-sekuler,kalangan non muslim yg tdk suka dgn Islam, serta kalangan pecinta maksiat sangat menyambut gembira pendirian & sepak terjang JIL.

    Demikian apa yg bs sy sampaikan, semoga dpt menjadi wawasan buat anda dr kacamata sy...Muslim yg menolak Liberalism dlm Islam....Thanks....

    salam damai....

    salam sportif....

    Sumber: @Hireka: terima kasih atas wawasannya...itu makin memperkuat pendirian saya utk menolak paham Liberalisme dalam Islam...thanks yaaa.... @muff: mak dengkek bukan dikucilkan...sepertinya sementara ini dia yg mengucilkan diri
  • 1 dekade yang lalu

    Saya tidak tahu apakah saya termasuk golongan liberal atau tidak. tapi apa yang saya yakini dalam hati adalah ketika berbicara konteks Tuhan adalah urusan Individu dan private

    (hubungan manusia dengan Tuhan)

    - Saya tetap memegang teguh ALLAH adalah Tuhan yang Esa, dan Nabi Mohammad adalah utusan Allah.

    - Saya tetap memegang teguh bahwa Al-Quran, adalah kitab sempurna saya. yang mencakup segala aspek kehidupan.

    - Saya tetap meyakini Rukun ISLAM dan rukun Iman

    - Saya tetap meyakini bahwa ISLAM adalah landasan hidup saya

    - Saya tidak pernah menentang syariat2 dan hukum Al-Qur'an

    dan akan tetapi saya juga menentang :

    - Semua sifat fundamentalisme

    - Semua yang tidak sesuai logika

    - Semua ajaran yg tidak berdasar Al-Quran (semacam riwayat, hadist...tidak semua bisa dianggap benar)

    - Semua ajaran yang membuat kehidupan masyarakat majemuk menjadi terpisah. Karena bagaimanapun segala urusan di dunia itu saling berhubungan.

    - Saya ingin menjalani kehidupan dengan perkembangan jaman, dan mencoba menghilangkan sgla ke-otoriteran masa lalu

    - Saya sangat membenci sgla sifat2 manusia yg munafik dan menutup segala kebsukan mengatasnamakan agama

    (belum tentu org yg menutup aurat luar bisa menutup aurot yg didalam)

    - Saya tidak mau menjadi manusia yg munafik....(bnk org yg keliatan beriman dan baik dmata masyarakat, ternyata kelakuan bejat diluar. Contoh : perempuan berjilbab hrus main bokep di pantai lombok, ada lagi guru ngaji yg tdk bsa menahan nafsu hrs memperkosa anak kecil)

    - Saya tidak ingin membatasi hubungan bilateral dgn orang lain terbatas, Nabi sendiri memperbolehkan segala urusan duniawi kita umat muslim boleh berhubungan dengan umat lain, tapi tidak urusan keTuhanan.

    Mungkin untuk sementara seperti ini

    Sumber: Bu lurah
  • 1 dekade yang lalu

    Kali aja ada mas, kayaknya sih dulu ada mak dengke, sekarang lagi cuti dulu. Tapi saya rasa dia bukan dari JIL, karena isu yang dibawa mak itu satu yaitu menolak hadits.

    Kalau menurut saya kebanyakan umat muslim di Indonesia sudah menjadi Islam yang liberal (Islam KTP, dan saya tidak berbicara JIL disini), tanpa disadarinya. Hal ini terjadi karena mereka,

    1. Melakukan pendekatan logika semata dari sisi mereka dalam memahami agama, tetapi malas untuk bertanya pada ulama apalagi membuka-buka Al Qur'an & Hadits.

    2. Pendekatan tersebut dijadikan pembenaran-pembenaran dalam tingkah laku sehari-harinya.

    3. Karena sudah menjadi kebiasaan, akhirnya dijadikan pemahaman bahkan keyakinan.

    Inilah bahayanya, dan kebanyakan golongan-golongan ini bukan dari golongan yang tidak berpendidikan, malah sebaliknya golongan-golongan ini memiliki pendidikan yang tinggi-tinggi. Yang selanjutnya berkoar-koar mengenai agama tanpa pemahaman yang benar. Yang "paling mengerikan" adalah yang sudah dengan bangga mengaku tidak lagi melakukan ibadah shalat, dan menganggap itu hanya bentuk ritual, yang sebenarnya proses ibadahnya bisa dilakukan dalam bentuk yang lain, selama esensinya masih sama beribadah kepada Allah SWT. Kalau mereka mau menggunakan otak mereka lebih jauh lagi, sesuai dengan julukan mereka yang katanya liberal, buat apa Rasulullah SAW mencotohkan shalat lima waktu apa bila ibadah tersebut bisa diganti dengan bentuk ibadah yang lain? menurut saya karena memang shalat tidak bisa ditawar-tawar lagi, shalat adalah perintah Allah SWT, walaupun tidak ada petunjuk pelaksanaannya di dalam Al Qur'an bukan berarti shalat tersebut adalah rekaan hadits, tapi shalat tersebut sebenar-benarnya sunnah Rasulullah Muhammad SAW.

    Pemahaman saya tentang Islam masih sangat dangkal, dan sewaktu membaca-baca tentang issue Islam Liberal, saya kok merasa diri saya termasuk golongan itu, seperti definisi yang disebutkan oleh salah satu yang memberikan jawaban. Lalu saya mulai berpikir wah pemikiran saya selama ini terlalu menggunakan tingkat intelektual saya, yang ternyata sangat tidak intelek karena mencoba memahami agama dengan 3 point yang saya sebutkan diatas, tanpa bertanya pada ahlinya atau membaca Al Qur'an dan Hadits. Oleh sebab itu saya belajar lagi agama Islam ini mulai dari nol, supaya saya tidak picik memandang apa itu Islam. Do'a in yah :)

  • 1 dekade yang lalu

    mereka itu menganngap semua agama itu sama..

    padahal

    "Katakanlah: "Hai orang-orang kafir!, aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku."

    (QS Al kafirun: 1-6)

    Sumber: mp3 ceramah hj irene cri di google
  • Hireka
    Lv 4
    1 dekade yang lalu

    Perhatikan dengan baik identitas Jaringan Islam Liberal dalam situs mereka:

    1. Apa itu Islam liberal?

    Islam Liberal adalah suatu bentuk penafsiran tertentu atas Islam dengan landasan sebagai berikut:

    a. Membuka pintu ijtihad pada semua dimensi Islam.

    Islam Liberal percaya bahwa ijtihad atau penalaran rasional atas teks-teks keislaman adalah prinsip utama yang memungkinkan Islam terus bisa bertahan dalam segala cuaca. Penutupan pintu ijtihad, baik secara terbatas atau secara keseluruhan, adalah ancaman atas Islam itu sendiri, sebab dengan demikian Islam akan mengalami pembusukan. Islam Liberal percaya bahwa ijtihad bisa diselenggarakan dalam semua segi, baik segi muamalat (interaksi sosial), ubudiyyat (ritual), dan ilahiyyat (teologi).

    b. Mengutamakan semangat religio etik, bukan makna literal teks.

    Ijtihad yang dikembangkan oleh Islam Liberal adalah upaya menafsirkan Islam berdasarkan semangat religio-etik Qur'an dan Sunnah Nabi, bukan menafsirkan Islam semata-mata berdasarkan makna literal sebuah teks. Penafsiran yang literal hanya akan melumpuhkan Islam. Dengan penafsiran yang berdasarkan semangat religio-etik, Islam akan hidup dan berkembang secara kreatif menjadi bagian dari peradaban kemanusiaan universal.

    c. Mempercayai kebenaran yang relatif, terbuka dan plural.

    Islam Liberal mendasarkan diri pada gagasan tentang kebenaran (dalam penafsiran keagamaan) sebagai sesuatu yang relatif, sebab sebuah penafsiran adalah kegiatan manusiawi yang terkungkung oleh konteks tertentu; terbuka, sebab setiap bentuk penafsiran mengandung kemungkinan salah, selain kemungkinan benar; plural, sebab penafsiran keagamaan, dalam satu dan lain cara, adalah cerminan dari kebutuhan seorang penafsir di suatu masa dan ruang yang terus berubah-ubah.

    d. Memihak pada yang minoritas dan tertindas.

    Islam Liberal berpijak pada penafsiran Islam yang memihak kepada kaum minoritas yang tertindas dan dipinggirkan. Setiap struktur sosial-politik yang mengawetkan praktek ketidakadilan atas yang minoritas adalah berlawanan dengan semangat Islam. Minoritas di sini dipahami dalam maknanya yang luas, mencakup minoritas agama, etnik, ras, jender, budaya, politik, dan ekonomi.

    e. Meyakini kebebasan beragama.

    Islam Liberal meyakini bahwa urusan beragama dan tidak beragama adalah hak perorangan yang harus dihargai dan dilindungi. Islam Liberal tidak membenarkan penganiayaan (persekusi) atas dasar suatu pendapat atau kepercayaan.

    f. Memisahkan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas keagamaan dan politik.

    Islam Liberal yakin bahwa kekuasaan keagamaan dan politik harus dipisahkan. Islam Liberal menentang negara agama (teokrasi). Islam Liberal yakin bahwa bentuk negara yang sehat bagi kehidupan agama dan politik adalah negara yang memisahkan kedua wewenang tersebut. Agama adalah sumber inspirasi yang dapat mempengaruhi kebijakan publik, tetapi agama tidak punya hak suci untuk menentukan segala bentuk kebijakan publik. Agama berada di ruang privat, dan urusan publik harus diselenggarakan melalui proses konsensus.

    2. Mengapa disebut Islam Liberal?

    Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas. "Liberal" di sini bermakna dua: kebebasan dan pembebasan. Kami percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penafsirnya. Kami memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". Untuk mewujudkan Islam Liberal, kami membentuk Jaringan Islam Liberal (JIL).

    3. Mengapa Jaringan Islam Liberal?

    Tujuan utama kami adalah menyebarkan gagasan Islam Liberal seluas-luasnya kepada masyarakat. Untuk itu kami memilih bentuk jaringan, bukan organisasi kemasyarakatan, maupun partai politik. JIL adalah wadah yang longgar untuk siapapun yang memiliki aspirasi dan kepedulian terhadap gagasan Islam Liberal.

    4. Apa misi JIL?

    Pertama, mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak.

    Kedua, mengusahakan terbukanya ruang dialog yang bebas dari tekanan konservatisme. Kami yakin, terbukanya ruang dialog akan memekarkan pemikiran dan gerakan Islam yang sehat.

    Ketiga, mengupayakan terciptanya struktur sosial dan politik yang adil dan manusiawi.

    [komentar]: saya pikir islam semacam ini yang dibutuhkan publik yang majemuk seperti Indonesia.

  • 1 dekade yang lalu

    hehehehe, sorry boy, gue islam murni ( golongan ASWAJA ) bagi gue islam liberal itu cuman boneka buatan milik AS, yg ditujukan ntuk memecah belah umat muslim di negeri tercinta ini. Klo netter disini sih, setahu gue emang cuman Mak dengkek

    yg beraliran JIL, walaupun tuh orang ga pernah ngaku secara terang2an ( takut di kucilkan kali ye.. ).

  • 1 dekade yang lalu

    sori aku nggak tahu, tapi thanks atas 2 poin.!

    n.b: haha silakan aja, gw udah siap di thumb down...

  • 1 dekade yang lalu

    ... hmhm, apa perlunya warga kampung sebelah meng-copy-paste kan informasi tentang JIL ? Kok Anda sepertinya perduli sekali dengan 'Islam bottom-up' ini ?

Masih ada pertanyaan? Dapatkan jawaban Anda dengan bertanya sekarang.