Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.

tye ditanyakan dalam Masyarakat & BudayaLain-lain - Masyarakat & Budaya · 1 dekade yang lalu

Bagaimana cara membudayakan cinta terhadap produksi dalam negeri ? terutama kepada generasi muda.?

Kalau kita lihat fenomena di tengah masyarakat, kecendrungannya adalah bangga jika memakai produksi luar negeri.

6 Jawaban

Peringkat
  • 1 dekade yang lalu
    Jawaban Favorit

    halo...!

    salam,

    <.Tentu dengan menanamkan kepribadian jauh2 sejak awal dan sejak kecil sudah dididik dengan baik dengan mengolah pola pikirnya .

    <>karena sia2 belaka jika semua itu dilakukan di usia dewasa. susah sekali, buktinya sekarang hayo....!

    <>Tapi, pada kenyataannya produk dalam negri memang kalah saing dengan produk luar baik secara kwalitas mauopun kwantitas, dan tidak perlu heran karena setiap manusia wajar lebih memilih yang lebih baik, buat apa milih yang lebih buruk (bukan buruk) kalo ada yang lebih baik...!

    <>but, saya cinta produk dalam negri ....Thanks

  • 1 dekade yang lalu

    karena orang indonesia kebanyakan suka ikut2an trend...

    ini merupakan konsekuensi dari biaya sekolah dan kesehatan yang mahal di Indonesia (lho kok bisa?) karena menyebabkan kecerdasan rata2 orang indonesia dibawah (bukan kecerdasan individu) yang akhirnya juga memengaruhi prilaku dan sikap sebagian besar orang indonesia.

    contohnya banyak produk Indonesia yang di impor keluar negeri, terus diganti merk sama importir, eh jadi barang export lagi deh di Indonesia??? gak percaya?? liat aja sepatu NIKE, banyak made in china khan?? yang made In Indonesia di jual ke Amrik, tapi tetep laris manis di beli orang Indonesia juga, apalagi jualnya di plaza senayan, harganya bisa wuah muahal...., terkadang ego sebagian dari bangsa kita yang cukup tinggi, kalo gak mahal gak keren. jadi ada faktor MERK, HARGA, GENGSI yang ada dalam hati kita. tapi faktor produk indonesia yang kurang kualitas juga berpengaruh. contohnya (ini kasus di west borneo) dengan merk dagang sama, coca cola indonesia VS coca cola malaysia, rasanya lebih enak yang malaysia, padahal harganya lebih murah yang indonesia, ini baru satu contoh aja.

    kesimpulannya:

    faktor manusia indonesia : sikap sebagian orang kita yang mempunyai gengsi dalam memiliki (membeli) sesuatu karena hubungan dengan prestise/ harga diri

    faktor made in Indonesia: kualitasnya sebagian besar buatan indonesia tidak sebaik kualitas made in luar dengan harga beli yang kurang lebih sama

    Sumber: in my deep heart
  • 1 dekade yang lalu

    Ada sebuah kebiasaan yang perlu ditanamkan kepada setiap anak negeri yaitu "senang terhadap hasil karya anak bangsa". Senang sudah cukup, syukur-syukur "bangga". Sebab fakta menyatakan banyak produk anak negeri yang tidak membanggakan.

    Perjelas alasan "kenapa kita harus senang terhadap hasil karya anak bangsa" tiap kali kita mengumandangkan nasihat itu. Misalnya saja : produk sepatu CIbaduyut tidak akan maju jika kita terus bangga menggunakan sepatu Dr Marten.

  • 1 dekade yang lalu

    menanamkan kesadaran bangga terhadap produk negeri sendiri kepada tiap individu..selain itu bisa dengan memperkenalkan produk2 dalam negeri ke sekolah2 atau tempat yang banyak dipenuhi anak2 muda....

  • 1 dekade yang lalu

    wah...itu hal yang sangat sulit. Masalahnya cinta produk luar negeri udah begitu mengakar bagi sebagian besar generasi muda...gak ada cara lain kecuali kesadaran diri sendiri dan pemerintah harus gencar memberi penyuluhan pada generasi muda bahwa kita harus cinta produk sendiri demi kemajuan bersama disamping pemerintah harus meningkatkan kualitas produk kita...

  • 1 dekade yang lalu

    nah itu dia mereka udah merasa lebih waaaah

    kalau pakai produkt luar negri

Masih ada pertanyaan? Dapatkan jawaban Anda dengan bertanya sekarang.