tanya 1 : tentang pembelajaran...?

Pertanyaan yang sangat baik. Jawabannya ada pada tingkat kebijaksanaan seseorang dalam merespon dan memaknai apa itu belajar.

Sekolah membantu kita untuk mengajari betapa bodohnya kita. Nilai-nilai hanya terfokus pada HASIL bukan proses. Kita di didik untuk mengantisipasi kegagalan dan kesalahan sekecil apapun, ditambah lagi dengan hukuman dan sanksi2 terhadap hal tersebut.

Maka seorang anak tumbuh dengan rasa "alergi" akan kesalahan dan kegagalan, semuannya dilakukan untuk menghindari stereotype BODOH, bukan kepada pemaknaan yang praktis, yang lebih menyentuh sisi seorang manusia, sebuah panggilan hidup untuk belajar bagaikan anak burung yang hendak terbang.

Saat masih bayi; keterbatasan pemahaman akan komunikasi negatif serta mematahkan semangat, menjadi kunci pembeda dengan orang dewasa yang rata-rata telah dikontaminasi budaya pendidikan formal sekolah.

Pernah dengar kisah katak tuli yang hebat, dimana dengan ketuliannya justru mampu melakukan hal luar biasa ?

Pada suatu hari ada segerombol katak-katak kecil yang menggelar lomba lari. Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.

Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberi semangat kepada para peserta…

Perlombaan dimulai…

Tak satupun penonton benar2 percaya bahwa katak2 kecil akan bisa mencapai puncak menara.

Penonton bersorak

“Oh, jalannya terlalu sulitttt!! Mereka TIDAK AKAN PERNAH sampai ke puncak.”

“Tidak ada kesempatan untuk berhasil…Menaranya terlalu tinggi…!!

Katak2 kecil mulai berjatuhan. Satu persatu… … Kecuali mereka yang tetap semangat menaiki menara perlahan- lahan semakin tinggi…dan semakin tinggi..

Penonton terus bersorak

“Terlalu sulit!!! Tak seorangpun akan berhasil!”

Lebih banyak lagi katak kecil lelah dan menyerah… …Tapi ada SATU yang melanjutkan hingga semakin tinggi dan tinggi… Dia tak akan menyerah!

Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali satu katak kecil yang telah berusaha keras menjadi satu-satunya yang berhasil mencapai puncak! SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?

Seorang peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil menemukan kekuatan untuk mencapai tujuan?

Ternyata…

Katak yang menjadi pemenang itu TULI !!

Salam =)

^_K0kainD-]>

KERENDAHAN HATI merupakan inti dari proses pembelajaran, benar sekali...!!! setuju banget...!!! dengan kerendahan hati kita akan dapat melihat bahwa hal2 yang menyakitkan hati sekalipun sebagai suatu proses pembelajaran untuk menjadi cerdas dan makin dewasa... ada buuuaaanyak pengetahuan and hikmat yang dapat ambil... dan TYME mengijinkan hal tersebut terjadi, loh.!!! ha... ha... ha... kenapa tidak.? tinggal tergantung kepada umatNya... apa mau menjadi dewasa atau... dari hal2 yang kita anggap bahwa suatu peristiwa/kejadian adalah kebetulan atau yang tak terelakkan terjadi... ha... ha... ha... semua tidak terjadi secara kebetulan... pasti ada yang mengaturnya.

>mengakhiri proses pembelajaran ?

...bila semua peristiwa/kejadian yang sebenarnya menuju pada proses pembelajaran kita terima dengan "EGO"... maka hilang sudah kesempatan untuk menjadi cerdas dan dewasa... sering kita mendengar ungkapan2... jangan mau diperlakukan begitu...!!! kamu kan pandai, terpelajar, cantik, tampan atau ada darah birunya... ha... ha... ha... kesombongan dan keangkuhan menjadikan kita tidak akan cerdas dan dewasa... mudah diprovokasi dan dipermainkan.

Salam hangat...!!!!

apakah ada yang menjawab kematian? hahahaa memangnya anda sekalian pernah mati sehingga bisa menjawab mati? buat saya, akhir dari pembelajaran ini semua adalah diri kita sendiri, apakah kita masih mau belajar atau tidak? semuanya terserah kita, karena cuma kita yang menentukan hidup kita sendiri, bukan Tuhan atau siapapun.

proses itu juga tergantung dari goal setting yang kita buat dalam pikiran kita, apakah kita selalu menset goal dari yg kecil sampe ke yg tidak mungkin? apakah kita mengubah goal kita dari yang besar ke yang kecil? apakah kita sudah mencapai semua goal kita sehingga kita tidak perlu belajar lagi dan hanya ingin menikmati hidup? ada orang yang goalnya ingin melihat anaknya sukses, ada juga yang ingin melihat cucunya yang lucu. setiap orang berbeda beda. makanya setiap orang memiliki akhir yang berbeda beda pula. terima kasih

> Apa saja yang dapat mengakhiri proses pembelajaran yg sangat menyenangkan ini? KEMALASAN!

Apa saja yang dapat mengakhiri proses pembelajaran yg sangat menyenangkan ini?

Jawabannya bersumber pada OTAK

Tidak mau berfikir... tidak bisa berfikir... semua karena otak!!!

Bila otak tidak mau... tidak bisa... maka proses belajar akan terhenti!!!

Tidak mau : contohnya Malas! otak enggan berfikir

Tidak bisa : contohnya Mati! otak tidak mampu berfikir

JANGAN PERNAH BERHENTI BERFIKIR" SELALU TEMUKAN JALAN YANG TERBAIK UNTUKMU".. WAKE UP MAN.. JALAN TAK SELAMANYA MULUS.. GRAFIK TAK SELAMANYA NAIK".. LIFE IS STUDY"..

kita takut karena kita berasa.. resiko selalu ada.. berani bertindak berani tanggung jawab dan segala resiko.. Dewasa juga masuk dalam resiko.. semakin dewasa semakin banyak resiko.. "dewa" adalah yang unggul.. "sa" adalah hati.. dewasa adalah unggul dalam hati.. look with u heart..

Bro...

Bayi dilahirkan dalam keadaan suci karena alam pikiranya belum bekerja secara optimal, belum bisa berpikir positif maupun negatif akan tetapi seperti yang sobat sampaikan tanpa disadari dia telah melakukan proses bembelajaran termasuk tugas-tugas yang paling sulit sekalipun dengan pantang menyerah

Dia menggunakan nalurinya untuk memulai belajar memahami keberadaanya dan apa yang ada disekitarnya

Ada 2 hal proses pembelajaran yaitu lewat jalur formal dan non formal disadari atau tidak setiap saat seseorang selalu belajar, hanya saja bagi sebagian besar orang belajar diidentikkan dengan pendidikan formal.

Sebenarnya keduanya dapat berjalan beriringan bahkan sebagian besar orang paling kaya dan suskes bukan seorang sarjana.

Bukan dalam artian pendidikan formal tidak lebih baik, bagaimanapun juga pendidikan formal adalah dasar perkembangan pembelajaran selanjutnya untuk meraih kesuksesan

Ketika tumbuh menjadi dewasa dan mampu mengevaluasi diri justru sebagian besar menjadi takut dengan tantangan dan menjadi tidak cerdas menurutku hal ini diakibatkan oleh pikiranya sendiri yang terjebak dalam "terlalu banyak pertimbangan" antara positif dan negatif

Lebih celaka lagi kalau pikiran negatifnya lebih dominan maka ketakutan yang akan terjadi, action tidak akan berjalan dan hal ini merupakan "musuh terbesar" untuk proses pembelajaran selanjutnya.

Ada baiknya kita mengikuti saran adik bayi "Beranilah memulai langkah awal" jangan takut salah sebab kesalahan sendiri merupakan pengalaman berharga untuk meraih sesuatu yang jauh lebih baik he...he......

> Pikiran negatif adalah pemicu utama penghambat pikiran kreatif merupakan musuh terbesar yang dapat mengakhiri proses pembelajaran yang menyenangkan ini.

Jangan biarkan pikiran mengendalikan diri kita tapi diri kita yang mengendalikan pikiran.

Bayi belum mempunyai tempat untuk menumbuhkan rasa takut..

Setelahnya.. setelah panca indera berkembang, rasa takut muncul karena adanya rasa 'ketidakpastian' terhadap sesuatu.. akibat tidak sengaja 'tahu' akan sesuatu, namun belum lengkap dalam pemahaman...

"Sikap pantang menyerah" muncul jika tujuan dasar hidup sudah terbentuk per-individu... minimal sudah mendapatkan fokus utama dalam hidup..

Dan tentunya fokus ini akan dihalang-halangi oleh resiko (kanker rasa ketidakpastian akan sesuatu).. dan memunculkan sebuah pembelajaran baru seiring perjalanan hidup.

Maaf, saya tidak yakin kalau proses pembelajaran 'bisa' berakhir.. karena pembelajaran bisa dibuat, bisa bertransformasi, bisa bermetamorfosa,namun tidak akan pernah hilang sebelum kita mati..

bukankah tidak ada yang sia-sia di dunia ini?? salam..

tidak ada, smua yg kita alami itu adalah pembelajaran bukan hanya manusia, tapi makhluk yg ada di dunia ini. yg mengakhiri'y adalah bertambahnya usia.

Tidak ada sesuatu yg menjadikan seseorang tanpa ia berani mencoba dan melakukannya kerena dari semua itu ia akan tau apa arti kehidupan ini walau hanya pana dan pada akhir perjalanannya ia dpanggil oleh sang illahi itu lah akhir dr kehidupan