Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.

dark.phoenix60 ditanyakan dalam Seni & InsaniBuku dan Pengarang · 1 dekade yang lalu

Mari kita kembali sedikit pada awal cerita ini. Apre?

Aku tak bisa!

Aku berusaha menghentikan kedua tanganku menghunjamkan pisau yang kupegang-dan tampaknya berhasil. Tinggal satu mili lagi aku akan mengambil nyawa Amphitere ini. Akasha benar, aku hanya seorang pengecut! Lagipula seperti yang kudengar sebelumnya, orang ini masih belum tahu dunia yang sekarang, tambah lagi seumuran denganku.

Dia tak mengerti apa-apa.Tapi aku dengan seenaknya ingin membunuhnya. Kulemparkan pisauku ke sudut tenda dengan jijik. Aku tak habis pikir-terperangah dengan sikapku sejak kedatangannya.

Keheningan sesaat berganti dengan erangan Red.

Dia mulai sadar. Pelupuk matanya terbuka, memperlihatnya matanya yang merah menyala bagai api. Walaupun sekilas melihatnya, aku bergidik ngeri melihat matanya yang seolah-olah dapat membakar dalam satu tatapan bahkan kedipan. Ia menatap langit-langit dengan pandangan kosong. Tatapannya perlahan beralih melihatku dengan rasa lelah yang belum pernah kulihat.

“Gizard….” desisnya lemah.

“Red…” bisikku tajam.

“Di mana ini?”

‘Tenda Akasha dan sesepuh Harem.” jawab Gizard ketus. “Seharusnya kau mati saja di gua waktu itu.”

“Ya.” Red tersenyum lemah. “Agar tidak ada yang seperti kau lagi. Agar tidak ada yang mati lagi karena bangsa Amphitere.”

Gizard terdiam. Pemuda ini sudah siap mati sejak awal rupanya. Ia menunggu Gizard memberi jawaban. Pandangannya redup, tanpa semangat hidup. Red manarik napas dalam tiga kali sebelum membuka mulut mengatakan sesuatu.

“Gizard…..”

“….”

“Maukah kau memaafkanku? Memaafkan bangsaku yang sudah melakukan hal keji sampai sejauh ini?”

“Mungkin…..tidak.”

Jawaban Gizard membuatnya kehilangan kata-kata. Sesuai dugaannya, tidak mudah meminta maaf. Red memalingkan wajah.

“Begitu..”

Hening. Cukup lama.

“Red!”

Seseorang berteriak dari balik pintu tenda. Akaha, ia langsung masuk dan duduk disamping Red. Memeriksa apakah ada bagian tubuh yang terluka. Setelah yakin tidak ada goresan sedikitpun, ia berdiri, menatap marah pada Gizard.

“Apa yang nyaris kau lakukan padanya?’ hardiknya.

“Apa yang...” Gizard terbata-bata.

“Aku melihatnya! Kau hendak membunuhnya! Ini sudah keterlaluan!”

“Tapi…”

“Akasha, dia tidak melakukan apapun.”sanggah Red. Suaranya keras dan meyakinkan. Akasha jadi agak gentar.

Red menyelipkan sesuatu di tangan Gizard. Begitu merasakannya, Pemuda berambut hitam itu pergi.

Akasha menemani Red. Lagi, ia memeriksa Red, apakah ada yang terluka. Ia ingin semuanya tanpa lecet. Bahu gadis itu berguncang. Ditundukkan wajahnya hingga matanya tak terlihat. Ada tetesan air yang jatuh satu-persatu ke pipi Red. Red bingung kenapa ada hujan kecil membasahi wajahnya.

“Akasha…apa kau menangis..?”

“Aku tak bisa berbohong. Rupanya tidak pintar berbohong.” isaknya lirih.

“Katakan. Ada apa?” tanya Red parau.

Hening kembali. Lebih lama dibandingkan saat ia bersama Gizard.

Angin berhembus. Membawa pasir ke udara kemudian jatuh lagi.

* Cerita Sengaja mundur karena aku masih agak janggal dengan ini.

Memang, cerita di tiap pertanyaan in terkesan tak runtut. Sebenaranya karena melompat - lompat saja.

2 Jawaban

Peringkat
  • Anonim
    1 dekade yang lalu
    Jawaban Favorit

    gaya bahasanya punya ciri khas tersendiri....seandainya kamu konsisten dengan gaya bahasa yg begini pastilah banyak yang antre mau baca novelnya kalau selesai dicetak. termasuk saya.......(bisa baca gratis ?)

    salam

    awan putih.

  • 1 dekade yang lalu

    Makin luwes dan menawan dibaca. Banyak kemajuan.....

    kini gizard jadi tokoh 'aku' ,ya? seingat saya episode yang dulu red si tokoh 'aku'.

    salam Albertusy

Masih ada pertanyaan? Dapatkan jawaban Anda dengan bertanya sekarang.