Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.

Mengapa minat pemuda Indonesia terhadap pertanian terus menurun?

Banyak lulusan SMA yang memasuki dunia kuliah dengan memilih jurusan-jurusan favorit (seperti kedokteran, ekonomi, komunikasi, dsb). Tapi minat terhadap jurusan pertanian secara garis besar (pertanian, perikanan, kedokteran hewan, peternakan, perkebunan, kehutanan) terus menurun. Padahal sudah jelas-jelas sumber daya alam Indonesia ditakdirkan sangat melimpah... Bagaimana pendapat anda mengenai hal ini?

5 Jawaban

Peringkat
  • 1 dekade yang lalu
    Jawaban Favorit

    Menurut saya, petani yang ada di Indonesia belum bisa menunjukkan prestasinya sebagai seorang petani yang sukses. Mungkin sudah ada, tapi hal itu tidak terpampang di mading negara dan tidak dipopulerkan secara besar-besaran. Masyarakat lebih menilai bahwa seorang petani itu adalah rakyat jelata yang bisa makan hanya dari cucuran keringatnya (seperti yang terdengar pada kampanye partai politik). Petani Indonesia kebanyakan adalah petani yang monoton, yaitu petani yang hanya menerapkan metode bertani hasil peninggalan para leluhur mereka dan perbaikan metode bertani sangatlah minim. Kemonotonan ini disebabkan oleh penyuluhan pemerintah terhadap teori bertani yang baik kurang disebarkan kemasyarakat.

    Dengan pandangan negatif ini mengakibatkan motivasi generasi muda untuk menjadi seorang petani sangatlah lemah. Kaum muda belum bisa melihat masa depan cerah dari sektor pertanian. Mereka lebih menganggap pertanian adalah hal yang kuno, tidak terpandang keren, jauh dari modernisasi, lebih kampungan. Lebih buruk lagi petani dijadikan pilihan terakhir dalam menentukan pasangan hidup.

    Ada satu hal yang perlu disadari oleh para dokter, bisnisman, pejabat tinggi, selebriti, seniman, olahragawan dan penghasil uang banyak lainnya adalah mereka mencari uang untuk membeli bahan pangan, papan, pakaian dll yang dihasilkan oleh seorang petani. Mungkin suatu hari uang yang mereka punya tidaklah berguna karena tidak ada yang bisa dibeli untuk mengisi perutnya karena petani hanya bisa mencukupi kehidupannya sendiri tidak cukup untuk dijual.

    Sumber: Pahlawan yang sesungguhnya tidak tertulis dalam sejarah.
  • 1 dekade yang lalu

    karna sektor pertanian itu sendiri sudah tidak diseriusi oleh pemerintah itu sendiri.........

    lagipula, banyak yang menganggap prospeknya ke depan akan menjadi petani, yang tentunya kurang bergengsi di mata pemuda sekarang........

  • 1 dekade yang lalu

    minat terhadap pertanian bukan tidak ada.tapi banyak hal yang membuat minat kaulamuda di bidang ini jadi kurang seperti:

    1.pasilitas pendukung mobilisasi bidang ini masih kurang

    2.sistem penempatan kelulusan jurusan ini belum begitu menggiurkan disebabkan sistem pasar kita belum mampu menguasai pasar dunia and banyak lagi deh

  • 1 dekade yang lalu

    Menurut aku ada beberapa alasan mengapa bidang pertanian tidak menjadi favorit:

    1. Bekerja di bidang pertanian dianggap sebagai pekerjaan kasar, kotor dan jorok, bekerja di bawah cuaca panas. Keadaan ini umumnya dianggap bukan impian ideal para mahasiswa. Biasanya mahasiswa memimpikan bekerja di ruangan ber-ac lengkap dengan komputer dan internet.

    2. Umumnya calon mahasiswa dan mahasiswa sendiri menganggap bekerja di sektor pertanian tidak memberikan pendapatan yang tinggi dibanding bekerja di bidang keuangan perbankan, pertambangan, dsb.

    3. Pertanian pada umumnya di Indonesia memang belum memberikan nilai tambah yang tinggi baik bagi pendapatan, kesejahteaan serta bagi pengembangan karir. Dengan kata lain, bekerja di bidang pertanian agak sulit memproyeksikan masa depan.

    4. Kebijakan pemerintah di bidang pertanian belum mengarah kepada pembinaan calon-calon agribusinessman yang kreatif. Banyak calon mahasiswa yang belum tahu bagaimana prospek agribisnis jika ditekuni dengan menggunakan kombinasi keilmuan dan keahlian lapangan (manajemen) yang baik. Banyak juga agribusinessman yang bahkan lebih sukses dari mereka yang bekerja di bidang lain.

    5. Secara makro, sektor pertanian memang masih cenderung dianaktirikan dibandingkan sektor industri, jasa, keuangan perbankan, pertambangan, dsb. Petani biasanya dianggap hanya sebagai tukang tanam, tukang pelihara.

    Sumber: Pengalaman dan pendapat pribadi
  • Anonim
    6 tahun yang lalu

    Beberapa anggota keluarga saya kuliah di jurusan pertanian dan perikanan.

    Semuanya nggak ada satupun yg kemudian kerja sesuai dengan bidangnya.

    Nyari lowongan yg mengakomodir S1 semua jurusan.

    Saya penasaran, sebenarnya kuliah di jurusan pertanian/perikanan/peternakan/kehutanan dan sejenisnya itu arahnya nanti ke wirausaha? PNS? atau jadi karyawan swasta?

    PNS? Oke, formasinya lumayan banyak.

    Karyawan Swasta? Nah, saya sudah melihat sendiri, betapa minimnya posisi pekerjaan formal untuk lulusan pertanian.

    Kalaupun ada, gajinya tidak layak. Hanya sedikit perusahaan tertentu saja yg salarynya lumayan untuk lulusan pertanian, ambil contoh Bakrie, Sampoerna dan selevelnya.

    Tapi sekali lagi, jumlahnya MINIM sekali!

    Bandingkan dgn jumlah sarjana pertanian yg begitu banyaknya.

    Akhirnya kemudian pada banting setir kerja di luar bidangnya.

    Pertanyaannya, kalau memang tujuan awalnya mau jadi pegawai bank, ngapain kuliah pertanian? nggak kepakai donk ilmunya selama kuliah???

Masih ada pertanyaan? Dapatkan jawaban Anda dengan bertanya sekarang.