Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.

Apa kesalahan terbesar Kresten? dan Apa kesalahan terburuk Kristin?

OTOKRITIK SEORANG KRISTEN

Jika kehadiran umat Kristen di suatu kawasan mayoritas Islam tidak disenangi umat mayoritas ini, dan ketidaksenangan ini akhirnya menimbulkan konflik tajam, orang dapat bertanya, siapa yang harus disalahkan, atau usaha apa yang perlu dilakukan untuk mencegah konflik ini muncul lagi di masa depan.

Berkaca melihat diri sendiri....

Sebagai respons, bisa jadi pihak Kristen akan membela diri dengan menyatakan bahwa dalam NKRI tidak dikenal pembedaan perlakuan terhadap yang mayoritas dan terhadap yang minoritas; bahwa keduanya sama-sama berhak untuk tinggal, bekerja dan beribadah di wilayah mana pun dari Republik ini. Dengan alasan ini, pihak Kristen lantas akan menyalahkan pihak Islam. Sebaliknya, umat Islam di kawasan itu akan menyalahkan pihak Kristen yang dinilai tidak peka terhadap perasaan umat Islam di situ yang khawatir dikristenkan. Saling menyalahkan ini tidak memberi manfaat apa-apa bagi upaya membangun kerukunan.

Yang penting adalah memikirkan usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk mencegah berulangnya konflik Islam-Kristen. Salah satu usaha ke arah ini adalah masing-masing umat melakukan otokritik.

Misi pengkristenan

Sejak lahirnya, agama Kristen sudah menjadi suatu agama misioner yang mengarahkan penganutnya ke dalam dunia untuk mengkristenkannya. Mandat misioner pengkristenan ini memenuhi halaman-halaman Kitab Suci Perjanjian Baru. Tidak sedikit orang Kristen di Indonesia terang-terangan menghayati misi mengkristenkan dunia.

Ada sekian sekolah teologi di Indonesia yang mengharuskan setiap lulusannya menghasilkan satu gereja baru yang dipenuhi orang Kristen baru, pindahan dari agama lain. Tapi, ada juga orang Kristen yang berdalih bahwa tugas panggilan mereka bukanlah untuk mengkristenkan dunia, melainkan untuk mengabarkan Injil kepada semua orang, supaya mereka menjadi murid-murid Yesus Kristus.

Dalih ini sebenarnya sia-sia, sebab ketika orang menjadi murid Yesus Kristus, ia menjadi penganut agama Kristen, atau menjadi seorang yang dikristenkan. Sejak usia kanak-kanak, setiap orang Kristen sudah diajar untuk “mencari jiwa” bagi Yesus Kristus, dan jika banyak jiwa dihasilkan upah besar konon menanti di surga.

(bersambung)

Perbarui:

Pendek kata, menjadi orang Kristen berarti menjadi orang yang harus mengkristenkan orang lain, dengan berbagai cara: mulai dari pemberitaan Injil secara lisan kepada orang bukan-Kristen, lalu pemberian bantuan material kepada orang miskin yang dilakukan banyak kali sebagai upaya pengkristenan terselubung, sampai pada bentuk pengkristenan yang lebih canggih berupa pempribumian atau indigenisasi teologi (= memberi bungkus/baju kultur lokal asli pada amanat Kristen yang universal dan tidak berubah).

Di tengah usaha-usaha pengkristenan ini, sebaiknya orang Kristen menyadari bahwa tidak ada satu pun orang Islam di Indonesia menghendaki sesamanya yang beragama Islam pindah agama, masuk Kristen. Begitu juga, tidak ada satu pun orang Kristen di Indonesia menginginkan sesamanya yang beragama Kristen menjadi sasaran pengislaman. Ini adalah kebenaran kendatipun orang bisa berpendapat bahwa dalam masyarakat yang plural perpindahan agama itu wajar bahkan merupakan hak setiap orang yang dijamin

Perbarui 2:

... hak setiap orang dijamin UU.

Semua orang tahu, jumlah umat yang besar akan memberi keuntungan politik besar dan pada gilirannya keuntungan ekonomi yang besar juga. Jadi bisa dipahami jika umat Muslim di Indonesia akan terus berusaha menjaga dan mempertahankan posisi mayoritas tunggal yang menjadi penentu masa depan Indonesia, dan bisa dimengerti juga jika mereka tidak ingin menjadi warga negara kelas dua atau kelas tiga lagi seperti yang mereka pernah alami dalam zaman penjajahan dulu. Kebangkitan Islam pada aras global dewasa ini memberi tambahan energi pada usaha mempertahankan posisi dominan ini.

Dengan aspirasi Islami yang kuat seperti ini, misi pengkristenan yang dipikul orang Kristen tentu saja akan dipandang membahayakan eksistensi dan ketahanan umat Islam; dan tak terhindarkan lagi misi Kristen ini sedang dilawan umat Islam dengan segala cara, termasuk dengan tindak kekerasan yang melawan hukum yang dilakukan sebagian kecil umat Islam di Indonesia.

Perbarui 3:

Pada masa kini di Indonesia, semua orang tahu, gerak misioner pengkristenan yang dilakukan orang Kristen sedang diawasi dan dipelajari oleh umat Islam. Nah, keadaan di lapangan yang semacam ini tentu mengharuskan orang Kristen melakukan pemeriksaan diri, dan menilai apakah misi pengkristenan masih relevan untuk dijalankan.

Sebagai ganti misi pengkristenan, sudah seharusnya orang Kristen membangun dialog dengan orang dari kepercayaan lain, untuk sama-sama tiba pada kebenaran-kebenaran yang lebih agung. Beberapa orang Kristen tentu saja tidak bersedia berdialog dengan umat beragama lain; bagi mereka misi pengkristenan justru tepat dilakukan di Indonesia mengingat 85 persen penduduk Indonesia masih Islam.

Perbarui 4:

Simbol fisik

Kehadiran umat Kristen di suatu kawasan dapat dengan mudah diidentifikasi melalui bangunan fisik gedung gereja yang dilengkapi dengan sebuah salib sebagai simbol Kristen yang mengacu pada Yesus Kristus yang mati disalibkan, yang menjadi inti sari iman Kristen. Bangunan gereja memang bisa dikenali langsung karena bentuknya yang khas dan karena simbol salib yang menjulang di atasnya. Ruko atau rukan yang di kota-kota besar di Indonesia kerap dijadikan tempat beribadah umat Kristen juga dapat dikenali sebagai gedung gereja karena simbol salib ini.

Karena gedung gereja yang dianggap sebagai rumah Allah dirasakan sangat penting dan bernilai dan simbol salib begitu bermakna, umat Kristen terdorong untuk membangun gedung gereja mereka beserta salibnya dengan megah dan menelan biaya besar. Bahkan sekarang ini di Jakarta ada sebuah gedung gereja yang baru dibangun dengan menghabiskan biaya kabarnya sampai trilyunan rupiah.

Perbarui 5:

Kalau biaya besar tersedia dan izin resmi membangun gedung gereja sudah dimiliki, memang tidak ada yang bisa mencegah pembangunan gedung gereja yang sangat besar sekalipun. Dengan membangun gedung gereja yang megah-megah, orang Kristen sebetulnya sedang memuliakan diri mereka sendiri (self-glorifying), lalu melupakan Yesus yang telah mati terhina di kayu salib, yang lambang kematiannya, ironisnya, dipasang menjulang tinggi di gedung-gedung megah gereja.

Ya, mereka berhak dan dapat membangun gedung-gedung gereja besar karena mereka mempunyai banyak uang yang dihimpun dari banyak sumber. Tetapi masalahnya adalah konteks sosial di mana bangunan gereja didirikan. Kalau sebuah gedung gereja dibangun di tengah suatu konteks kehidupan sosial umat Islam mayoritas, dan di situ tidak ada orang Kristen tinggal, munculnya kecurigaan pengkristenan dan kemarahan umat Islam di kawasan itu sudah harus diantisipasi.

Perbarui 6:

Orang Kristen pun bisa dipastikan akan menuduh tengah terjadi pengislaman bila di suatu daerah Kristen dibangun sebuah masjid sementara tidak ada satu pun orang Islam di daerah itu. Jadi, konteks sosial harus serius dipertimbangkan ketika umat-umat beragama di Indonesia mau membangun rumah ibadah mereka.

Di tengah berbagai konflik Islam-Kristen, sekian orang Islam telah mengingatkan bahwa orang Kristen di Indonesia harus tahu bagaimana membawa diri sebagai umat beragama minoritas. Orang dengan berbagai alasan hukum dan politik boleh tidak setuju dengan pernyataan yang memang memihak dan penuh prasangka ini. Namun yang sedang dihadapi orang Kristen dalam hal ini bukanlah pertama-tama masalah hukum dan politik yang rasional, melainkan suasana hati dan persepsi umat Islam yang dibentuk oleh banyak faktor sosio-ekonomis, suasana hati dan persepsi yang bisa tidak rasional dan karena itu bisa destruktif.

Perbarui 7:

Mengingat pada aras nasional rakyat Indonesia masih sangat banyak yang miskin, dan mereka yang miskin ini sebagian besar adalah orang Islam dengan bangunan-bangunan masjid mereka yang bersahaja, sudah sepatutnya orang Kristen di Indonesia, yang tinggal di daerah maupun di kota besar, tidak membangun gedung-gedung besar dan mewah tempat ibadah mereka.

Gedung gereja yang megah bisa menyampaikan pesan-pesan negatif kepada umat Islam, bahwa orang Kristen itu kaya raya tapi tidak peka dan tidak peduli pada nasib sebagian besar rakyat Indonesia yang beragama Islam, bahwa orang Kristen yang minoritas itu sedang dengan angkuh mempertontonkan kekuasaan dan kejayaan mereka, bahwa orang Kristen itu sedang bersiap-siap untuk mengkristenkan Indonesia secara besar-besaran. Daripada menimbulkan pesan-pesan negatif dan berbahaya ini, lebih baik dana besar yang mereka miliki digunakan untuk memberdaya rakyat miskin Indonesia dengan tanpa pamrih.

Perbarui 8:

@ The - D .... maaf sobat, itu otokritik kristen, ..brarti tulisan diatas dituliskan oleh penganut atau mantan penganut kristen ... bab paranoid, itu soal lain lagi :P

@ wong nekad .... hehehee.. masih tetep beredar kok bro, ..cuma lebih banyak maen di fb .. :)

--

TKS bwt tanggapan2nya... semoga kita tetep bisa menjaga kerukunan.. ( ' ', )

Perbarui 9:

@ Moe .. !!! ... hahahahahaa ... kangen akuuuuu ...

ternyata antum masih konsen di sini tha ... saluuute.. saluuute ....

SALUTE buat semua komen !

15 Jawaban

Peringkat
  • 1 dekade yang lalu
    Jawaban Favorit

    Nice posting.

    Secara pribadi saya setuju dengan Anda.

    Memang lebih baik membantu rakyat kecil daripada membangun gereja-2 yang megah.

    Bahkan saya lebih senang beribadah di lapangan terbuka atau dalam bangunan sederhana agar dana pembangunan gereja dapat disalurkan ke mereka yang membutuhkan.

    Namun tidak semua jemaat memiliki pandangan seperti saya.

    Banyak yang berusaha keras untuk membantu pembangunan gereja, karena merasa gereja yang besar lebih layak untuk jadi tempat ibadah. Fokus jemaat masih terarah pada gedung dan bukan pada umat. Saya bisa mengerti kerinduan mereka akan tempat yang lebih besar atau lebih layak dijadikan tempat ibadah. Namun saya tetap merasa bahwa unsur kemewahan harus dihilangkan dari gereja-2 yang sementara/akan dibangun.

    Kristen adalah golongan minoritas di Indonesia.

    Walau minoritas namun harus bisa menjalin persahabatan dengan golongan mayoritas.

    Wujud persahabatan itu bermacam-macam.

    Ada gereja yang punya program sumbangan rutin ke panti asuhan dan ada yang membantu pembangunan di desa-desa, membantu korban bencana alam, dsb.

    Hal yang tidak boleh hilang dalam hati kristen adalah ketulusan dan kemurnian, kasih dan kepedulian. Setiap orang punya hak untuk memilih agama/kepercayaan dan tak perlu pindah-pindah agama. Yang dimaksudkan dengan misi kristen sebetulnya bukan mengkristenkan agama lain, tetapi menyampaikan kebenaran saja. Dan setiap orang berhak menerima/menolaknya.

    Misalkan saya seorang dokter maka saya akan lebih suka praktek keliling.

    Saya akan membagikan vitamin pada penduduk desa/pedalaman agar mereka lebih sehat.

    Apakah nanti rakyat desa akan mengkonsumsi/tidak bukanlah suatu problem bagiku.

    Jadi setahuku, tujuan misionaris adalah mulia. Mungkin ada beberapa yang telah menyimpang dari tujuan, namun hal ini tidak bisa dipastikan.

    Sebagai kristen saya hanya berharap kehidupan umat manusia, khususnya bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Dengan beragam agama menjadi bangsa besar/terpandang yang menjunjung tinggi nilai-2 luhur yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945.

    Terimakasih atas perhatian Anda.

    Sumber: Pandangan pribadi
  • Moe
    Lv 6
    1 dekade yang lalu

    ...bravo...bravo...kemana aja?

    Indonesia, jangan masalah yang salah kaprah seperti agama, yang ringan soal mempertahankan kedaulatan saja keblinger....LOL...

    bagaimana meregulasikan harga pokok produksi saja, keblinger....

    bagaimana menentukan harga ecer BBM saja, keblinger....

    bener kata sohib gw di Surabaya, cape deh......

    Sumber: "My country, right or wrong," is a thing that no patriot would think of saying except in a desperate case. It is like saying, "My mother, drunk or sober." G. K. Chesterton (1874 - 1936)
  • ?
    Lv 5
    1 dekade yang lalu

    uiih

    panjang banget

    intinya gini

    KEBIASAAN orang KRISTEN ntu suka MEMBATALKAN perjanjian

    contoh:

    waktu jaman nabi Muhammad S.A.W

    udah jelas2 Kristen dapat perlindungan dari Nabi Muhammad S.A.W di Kota Makkah

    eh BERKHIANAT

    mengadakan perjanian dengan pihak luar untuk menjatuhkan Nabi

    ada di dalam Al-quran, tapi lupa surat apa..

    ya pasti berlanjut sampai sekarang

    (yang menjebak Imam Bonjol siapa, kristen)

    (yang menipu Pattimura siapa, padahal sama2 kristen)

  • Gilang
    Lv 7
    1 dekade yang lalu

    Hai @Stoveno itong.... dah lama gak muncul, kemana aja elo........

    Ikut Coment aah....

    Kita tahu bahwa baik agama Islam maupun agama Kristen adalah agama misioner yang mewajibkan anggota-anggotanya untuk menyebarkan ajarannya bagi semua orang.

    Sangat mengherankan bila organisasi semacam gereja Katolik tidak memiliki policy di bidang misi ini. Sudah seharusnyalah, organisasi semacam gereja Katholik memiliki policy semacam itu. Bagi saya, hal itu sangatlah wajar dan masuk logika akal sehat. Saya sebagai seorang muslim, juga dapat menerima kenyataan keadaan ini.

    Yang dipersoalkan oleh banyak kalangan umat Islam itu bukanlah ada tidaknya "policy" kristenisasi oleh gereja, tetapi adalah seberapa jauh usaha "misi" yang akan berdampak terhadap munculnya keresahan yang mengganggu kesatuan berbangsa atau kerukunan hidup antar umat beragama di negara kita.

    Karena dalam melakukan misi ini terjadi langkah dengan tingkatan intensitas yang berbeda-beda, dan masing-masing individu juga bisa melaksanakan dengan cara yang berbeda beda pula, maka response dari kalangan yang dikenai misi juga beragam. Ada yang tetap tenang, ada yang blingsatan, dan juga ada yang tidak sadar atau tidak perduli akan kejadian itu. Nah kalau ternyata dalam intensitas tertentu misi yang dilakukan itu berakibat pada response yang dapat meletupkan dan memecah kesatuan kehidupan berbangsa, maka perlu kiranya kita mencari jalan keluar yang adil dan bijaksana.

  • Pasl;ah.....

  • Anonim
    1 dekade yang lalu

    Fakta berbicara

  • Anonim
    1 dekade yang lalu

    FAKTA YG TAK TERBANTAHKAN

  • ?
    Lv 7
    1 dekade yang lalu

    NGELANTUR MALAH JADI MISIONARIS DI LUAR NEGRI KAN BAGUS PASTOR JAWA JADI MISI DI VIETNAM SUSTER JAWA MEDOK KELING JADI MISI DI VATIKAN DLL KAN HEBAT ANDA GAK ADA KACA MATA DUNIA YA

  • Anonim
    1 dekade yang lalu

    Menyekutukkan TUHAN dengan yang disalib itu,....ya emang itu perbuatan Terburuk,...dibolak balik ya ngga' ketemu dan ngga' masuk akal?

  • 1 dekade yang lalu

    statement yang bgus sekali. Hampir tdk ada unsur provokativnya. Inilah faktanya

    Sumber: .
Masih ada pertanyaan? Dapatkan jawaban Anda dengan bertanya sekarang.