Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.

saya ditanyakan dalam Keluarga & HubunganLain-lain - Keluarga & Hubungan · 9 tahun yang lalu

kenapa ya perasaan manusia itu selalu melekat di pikiran kita?

1 Jawaban

Peringkat
  • 9 tahun yang lalu
    Jawaban Favorit

    Karena Kedua, otak kita telah terlanjur terlatih mengaktivasi mode survival di sepanjang hidup kita. Ketika kita lahir apa yang kita lakukan adalah menangis dan menangis dalam konteks ini adalah tanda yang khas dari perasaan negatif. Kita melakukannya karena segala perasaan tidak nyaman dan ini terus berlangsung hingga kita dewasa. Kita yang hari ini adalah kita yang sudah sangat terbiasa mengaktifkan mode survival. Kita sudah sangat terlatih melakukan afirmasi perasaan negatif. Kita sudah terbiasa “bersumbu-pendek.” Kita sudah terbiasa dengan “security short-cut”.

    Afirmasi pikiran dan perasaan positif itu produktif. Dengan terus diulang, pikiran dan perasaan yang positif akan semakin meyakinkan diri kita dan kita tahu bahwa keyakinan adalah salah satu sumber daya yang paling efektif dan paling efisien.

    Berpikir negatif itu produktif (really!). Kita perlu jernih dalam membedakan pikiran dan perasaan. Apa yang kontra produktif adalah merasa negatif.

    Ketika proses memilih, memberi ranking, mengelompokkan, membandingkan atau menganalisis berbagai hubungan – bahasa mudahnya berhitung – memproyeksikan hasil kerugian, maka hasil proyeksi itu disebut dengan pikiran negatif. Tentu saja proyeksi ini produktif adanya karena ia memberi informasi yang sangat berguna dan layak ditindaklanjuti dengan tindakan korektif atau proses berpikir yang lain. Berpikir negatif itu produktif.

Masih ada pertanyaan? Dapatkan jawaban Anda dengan bertanya sekarang.