Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.
Yes…….untuk bro sugih mohon di simak….?
Anda mengerti nggak dengan contoh diagram kiprok fullwave berikut ini,,yang anda bilang tidak ada istilah halfwave dan fullwave..
Neh kiprok punya honda tiger…
http://4.bp.blogspot.com/-vmYlXBxXYNc/UBdeR8apb_I/...
Perhatikan ya itu gambar supaya lebih gamblang jikalau anda memang paham elektronika…Q2 dan Q3 adalah SCR( komponen inti regulatornya),,merah adalah ke batere dan juga head lamp sedangkan hijau adalah ground..Batere dan lampu itu paralel kan susunannya?? Pada dasarnya Q2 dan Q3 adalah paralel juga ke aki.. hanya saja lewat diode dulu..ketiganya adalah beban alternator secara paralel..
Jika alternator tegangan kerjanya kurang dari 12 volt ,maka Q2 dan Q3 tidak akan pernah bekerja. Alias arus akan langsung bablas ke aki dan lampu..dan jika tegangan alternator melebihi 12 volt maka zener 12 voltnya akan dadal, sehingga Q 1 akan menyulut Q2, dan Q2 akan menshortkan tegangan plus ( kabel kuning ke kabel pink) Q2 akan terus menshortkan tegangan sampai sudut fasa tegangan alternator = 180 derajat. Siklus minus selanjutnya adalah dari Q1 akan menyulut Q3 dan menshortkan ( kabel pink ke kuning) hingga sudut fasa = 360 derajat…Dengan demikian regulator ( Q2 dan Q3) hanya bekerja pada saat tegangan keluaran alternator lebih dari 12 volt saja. Jika kawat spull di perbesar, maka Q2 dan Q3 inilah yang akan menanggung porsi arusnya…Ini untuk fullwave lho ya,,,,beda lagi yang halfwave..
Sedangkan Yang hallvawe, pabrikan masih selalu mnyembunyiin skematicknya..tapi ane sudah berhasil menyadapnya..rangkaiannya mirip-mirip aja,,hanya saja, pada halfwave tidak pake diode jembatan seperti fullwave, lampu langsung di catu ke alternator, tetapi tetap di kendalikan oleh SCR..( scr dan lampu is paralel),,
Kiprok itu regulator AC ( tegangan Ac yang di control agar melahirkan tegangan AC atau DC yang stabil),,,
Beda dengan regulator DC,,
Perbedaannya..kalau regulator DC makin banyak beban maka regulator akan makin berat kerjanya sedangkan kalau regulator AC makin banyak beban maka akan makin ringan kerjanya ( pada SCR nya)…
Mungkin anda itu hanya terfokus seperti halnya regulator DC…
Bukti kalau kiprok itu paralel terhadap headlamp ( pada system halwave Yamaha pada umunya), maka jika soket kiprok di lepas maka lampu masih dapat menyala…
Yang lain mau nanggapi…lanjutttttttttttttttttt..
3 Jawaban
- SugihLv 77 tahun yang laluJawaban Favorit
Bos Suandoyo, mungkin anda menganggap saya buta akan elektronika. Begini lho, saya adalah Insinyur elektronika lulusan perguruan tinggi negeri ini yang terkenal. Gelar yang saya dapat bukan sarjana teknik elektronika (yang setara dengan bachelor), tapi Insinyur (saya harapkan anda faham bedanya). Mungkin, sekali lagi mungkin ketika saya memperoleh gelar itu anda masih ingusan atau bahkan belum lahir. Selain itu saya juga sebagai penghobi elektronika dan saya bekerja pada pabrik motor terkenal beberapa puluh tahun dibidang elektrik dan elektronik nya. Tapi apalah arti semuanya itu dalam forum ini ? Tidak ada !
Skema regulator yang anda posting, memang benar untuk membatasi tegangan dari alternator dengan jalan di short output alternator nya. Jadi ketika baterai tegangannya sekitar 13,8 V kedua SCR di trigger melalui dioda. Supaya baterai tidak over voltage/ over charge maka output alternator di short. Anda tahu apa akibatnya ?
Mungkin cara ini anda anggap benar, ini adalah cara "kotor" pabrik spare part motor untuk menjual produknya. Cara ini termasuk "kelicikan" negara maju kepada negara keterbelakang. Spare part dibuat tidak heavy duty artinya bisa dipakai tapi mudah rusak. Celakanya cara ini malahan anda pakai buat pedoman !
Saya akan kasih satu contoh lainnya cara kotor dan licik pabrik spare part : motor listrik untuk power window mobil dibuat sama persis konstruksinya baik yang dikirim ke Indo atau negara keterbelakang lainnya dengan yang dikirim ke Eropa/ Amerika. Tapi apanya yang lain, ternyata "hanya" panjang coal brush nya. Yang di Indo lebih pendek. Nah anda tahu kan akibatnya ?
Jadi ya, memang skema yang anda jadikan referensi itu bisa digunakan tapi secara pembuatan/ design elektronika tidak baik. Baik untuk Jepang tapi nggak baik untuk konsumen Indo.
Anda katakan kalau kiprok/ regulator paralel terhadap headlamp, soket regulator dicopot lampu masih menyala. Kayaknya ini nggak betul, karena head lamp dicatu langsung dari alternator jadi nggak melalui regulator jadi arusnya AC. Kalau head lamp diparalel dengan rangkaian anda, logikanya begitu tegangannya tinggi (putaran mesin tinggi) lampu juga padam dong ! Satu lagi nggak ada sistem listrik half wave, lampu berkedip2 ketika mesin idle disebabkan frekuensi alternator rendah, tapi tetap saja arus bolak balik. Kan half wave hanya bisa didapatkan dengan menggunakan1 dioda saja ? Lha satu dioda ini dimana letaknya ?
Sekarang saya akan membalas komentar Januar (numpang tempat ya bos Suandoyo ?) :
Anda nggak usah keder membaca latar belakang saya, anggap saja saya nggak tahu apa2 seperti yang ada di benak anda.
Begini : gelombang listrik full wave diperoleh dari penyearahan dengan menggunakan bridge dioda, sedangkan half wave "hanya" menggunakan 1 dioda (ini secara elektronik tidak bisa ditawar2 lagi). Tentunya dioda bisa digantikan dengan komponen lainnya seperti SCR. Nah, kalau memangnya ada di perlistrikkan motor half dan full wave, dimana letak bridge dioda (4 dioda) dan single diode itu ? Dan untuk apa listrik motor menggunakan full wave dan half wave ? Komponen apa yang membutuhkan listrik half wave ? Dari mana anda tahu bahwa itu adalah full wave atau half wave ? Emangnya anda pernah melihat bentuk gelombang listrik motor dengan oscilloscope ? Dikira2 ? Dirasakan ? Imajinasi ?.
Jadi begini : tegangan alternator yang masih AC disearah kan dan dikontrol tegangannya oleh regulator, kalau aki belum penuh maka penyearahan secara full wave (3 dioda + 1 SCR), sedangkan kalau sudah full charge maka SCR dimatikan oleh kontrol tegangan ini menjadikan penyearahan half wave (dilakukan oleh 2 dioda seri) untuk menurunkan arus charge. Lha karena kedua gelombang ini dimasukkan ke aki maka anda nggak bisa mengatakan/ mencari tahu perlistrikkan motor half wave atau full wave. Memang benar penyearahan dari alternator ada half dan full wave, tapi tidak pada perlistrikkan motor (tahu kan anda beda nya ?)
Mungkin anda menganggap kalau saat mesin idle, head lamp ber kedip2 itu gelombang listriknya terputus2 dan langsung berkesimpulan half wave, ini dikarenakan frekuensi listrik dari alternator rendah, sehingga mata kita bisa membedakan kedipannya. Listrik head lamp AC (biasanya).
Saya belum pernah punya Honda Vario (tapi kalau Honda Accord dan City saya punya), jadi usul anda untuk membaca manual instruction dengan sangat terpaksa tidak bisa dipenuhi.
Demikian juga saran anda untuk saya membuka bengkel motor "hanya" supaya faham regulator, kayaknya sudah lewat bagi saya pribadi. Ini kan ibarat Ronald Meisi atau Christian Ronaldo anda sarankan masuk Persija (sekali lagi ini ibarat lho !!)
Rasanya cukup sekian sudah ngantuk, saya senang berkonsultasi dengan anda2 berdua. Bravo !!
- Anonim7 tahun yang lalu
Ya gag tau dgn dia, mgkn cmn satu kiprok saja yg dia pelajari sdh berani membantah pendapatnya org. Kemarin statement ane mengenai perbedaan kelistrikan fullwave dan halfwave dibantahnya. Katanya gag ada namanya kelistrikan fullwave dan halfwave. Drmn dia dapat sumber gag ada kelistrikan hafwave dan fullwave? Ane suruh aja dia pergi baca manualbooknya honda vario fullwave.
Numpang nebeng:
@sugih: hei bro sugih, pernah baca manual book motor bebek gag? Pernah baca dihalaman perawatan kelistrikan motor? Ente baca baik2 kembali saja. Kenapa disarankan menyalakan lampu pada siang hari. Ente coba nyalakan motor selama 1 jam tanpa menyalakan lampu, dan pegang kiprok ente. Panas tdk? Trus coba lg nyalakan motor sambil nyalakan lampunya? Mana yg lebih panas antara nyalakan lampu dgn tidak? Kalau ente gag bisa jawab, silahkan ente coba sendiri. Pada beberapa kiprok motor fullwave, ada yg tdk memiliki pemutus arus apabila akinya udah full, contohnya kiprok honda win. Jd apabila pengisiannya udah full, trus kiprok msh mengisi, aki dan kiproknya menjadi panas yg tdk wajar.
Makanya untuk mas bro sugih, mending ente buka bengkel motor agar bisa mengetahui macam2 kiprok dari berbagai motor. Jgn cmn ente sdh paham kiprok yg ada di motor ente trus ente merasa sok jago menganggap sama semua kiprok motor.
Beda motor, beda merk, beda tahun pembuatan, beda jg teknologinya.
Sumber: Hobi Korek Motor