Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.

ishak
Lv 7
ishak ditanyakan dalam Masyarakat & BudayaAgama & Kepercayaan · 7 tahun yang lalu

Dengan cara apa manusia menemukan kebenaran?

Perbarui:

@Adhi.

Thanks partisipasi dan pendapatnya.

Perbarui 2:

@Bunglon

Thanks pendapatnya. Tapi kamu juga memiliki pendapat lain. Untuk membantu sharing pendapat. Saya sertakan link tingkatan berpikir manusia

http://id.shvoong.com/books/guidance-self-improvem...

Perbarui 3:

@Bunglon. Thanks masukannya.

Biasanya kalau orang yang disakiti, apakah mungkin beliau yang disakit, berkata, aduh, aku sakit otak. Bukan aduh aku sakit hati.

Lagi pula, ketika orang menghina, apakah yang dihina, merasakan di otaknya, atau di hatinya? Saya yakin, bahwa itu bukanlah kiasan, tapi memang nyata rasanya, rasanya ada di hati. Memang antara akal dan hati itu adalah dua unsur manusia. Otak, pikiran di kepala, dan hati/Qalbu dalam dada. Itu pula sebabnya ada yang disebut kecerdasaran intelektual dan kecerdasan spiritual.

6 Jawaban

Peringkat
  • Anonim
    7 tahun yang lalu
    Jawaban Favorit

    mempelajari dan memahami tentang yang 'haq' dan yang 'bathil' melalui agama (sebagai petunjuk dari Allah).

    karena itulah hukum tertinggi dalam kehidupan manusia,

    di atas yang benar dan yang salah,

    di atas yang baik dan yang buruk.

  • 7 tahun yang lalu

    Dengan iman hehe.....

    Ya tergantung, mau cari kebenaran yang apa ?

    Kebenaran ilmiah apa kebenaran tersembunyi...

    Kebenaran ilmiah dicari dengan analisa, eksperimen, dan pembuktian.

    Kebenaran tersembunyi cukup dengan iman saja.

    ==

    Mengomentari dari link.

    Masalah otak dan hati itu sebenarnya kurang tepat. Semua proses berpikir pusatnya di otak bukan di hati. Hati hanyalah kiasan, bukan arti hati yang sebenarnya (liver). Yang lebih tepat dalam hal ini adalah perasaan atau emosional yang juga diproses dalam otak.

    Filsafat dan ilmu pengetahuan itu sifatnya rendah hati. Kalau memang tidak tahu ya bilang tidak tahu, dan yang masih teori tetaplah teori, atas cara kerja alam semesta ini.

    Orang zaman dulu menyimpulkan bahwa matahari , bulan dan bintang tertib sesuai garis edarnya pastilah ada "Sang pengatur" yang mengatur mereka sesuai garis edarnya. Setelah ilmu pengetahuan maju, ternyata itu bisa dijelaskan dan semuanya bersifat matematis diatur oleh hukum alam.

    Ada keteraturan yang mendasari hukum itu, yaitu matematika. Hukum bisa berubah, tapi matematika tak mungkin berubah, jadi kita tak mungkin menanyakan darimana asalnya matematika.

    Kalau hukum alam itu asalnya darimana, itu penjelasannya sangat rumit karena ini menyangkut 4 dasar gaya pengatur alam semesta (dimana 3 gaya sudah dibuktikan secara eksperimen), Teori super string, teori M 11 dimensi, Super simetri, yang belum bisa dibuktikan, tetapi perhitungan matematikanya ada. Bukti perhitungan/persamaannya terlalu kuat daripada teori ini harusnya dibuang/ diremehkan.

    Teori Alam semesta pararel lebih sederhana daripada teori Tuhan menciptakan.

    Dalam alam semesta pararel, tidak memerlukan teori Tuhan lagi karena semua berputar berulang tanpa batas.

  • Anonim
    7 tahun yang lalu

    Dengan mencari bukti/fakta tentang kebenaran tersebut

  • Batman
    Lv 5
    7 tahun yang lalu

    Membuktikan kebenaran itu adalah dengan cara BUKTI...apakah semua kitab suci membuktikan tentang sejarah agama?semua kitab suci itu hanya tulisan didalam buku..(Benar kan logika saya)

    Kepolisian mengungkap kasus harus dengan bukti kan kawan..70% kandungan kitab suci itu menjelaskan tentang isi dunia dan 30% tentang keakhiratan..kitab suci itupun fungsinya sebagai petunjuk..selebihnya mencari tau sendiri bila ingin bukti yang akurat..buat apa ada taufik dan hidayah??hidayah itu petunjuk "langsung" dari Sang Maha Suci kepada seseorang,,tidak melalui perantara apapun..akal dan logikapun tak akan sanggup berkata..

    Nah,petunjuk/pedoman itu diperuntukkan selebihnya untuk mendapatkan taufik hidayah (yang tak ada penjelasannya dimedia apapun)

    Sumber: Menuju ilmu MARIPAT
  • 7 tahun yang lalu

    Dengan latihan, percobaan, penelitihan/riset, tatabbur dan tentunya dengan dibarengi keyakinan ....

    Sumber: post.user.
  • Kuping
    Lv 7
    7 tahun yang lalu

    Manusia belajar dari pengalaman.

Masih ada pertanyaan? Dapatkan jawaban Anda dengan bertanya sekarang.