Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.
8 Jawaban
- MamangZLv 66 tahun yang laluJawaban Favorit
Wa alaikum salam w.r wb.
Dari pertanyaannya mungkin saya tidak bisa menjawab secara keseluruhan, namun semoga paparan di bawah ini bisa menyumbang sedikit tentang kajian yang Anda pertanyakan :)
Setau saya dari hasil pembelajaran yang masih minim tentang hal ini :
ويسألونك عن الروح قل الروح من أمر ربي وما أوتيتم من العلم إلا قليلا
“Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit“. (QS Al Isra [17]:85 ).
Kajian yang pernah saya pelajari :
1. Ruh <= dimiliki oleh manusia, jin, malaikat, iblis
2. Nyawa <= dimiliki oleh manusia, binatang, tumbuhan
3. Jasad <= dimiliki oleh manusia, binatang, tumbuhan
>>Ruh, sesuatu bentuk Abstrak sebagai bentuk primer / Induk kehidupan yang dimiliki oleh setiap makhluk dan sebagai penentu nyawa itu hidup
>>Nyawa, bentuk kehidupan sekunder pada jasad yang berarakarkan kepada ruh dan didominasi kepemilikannya oleh benda berjasad.
>>Jasad, bentuk fisik dari beberapa jenis makhluk hidup
Sebagai fakta adalah seperti ini :
>>> Seseorang meninggal, sudah dipastikan secara medis
>>> Setelah 4 jam kemudian orang tersebut meninggal. Lalu dikebumikan
>>> Sebelum dikebumikan. Para peneliti mengambil sample darah / jaringan tubuh / daging dari orang yang meninggal tadi. Apa yang terjadi ?
>>> Mikroskop membuktikan bahwa sel darah / sel jaringan dagingnya masih HIDUP :)
>>> Kemudian sel darah tersebut dimasukkan ke dalam lemari pendingin / pengawet dengan suhu tertentu dan dalam beberapa hari sel darah tersebut masih hidup.
>>> Ini membuktikan bahwa RUH sudah dicabut tapi NYAWA masih ada, karena NYAWA tersebar di setiap sel tubuh kita :) sementara RUH hanya SATU :) Subhanalloh :)
>>> Penelitian ini berlaku juga bagi orang yang mengalami kecelakan seperti tertabrak kereta atau kena ledakan BOM, yang mana seluruh tubuhnya telah hancur berkeping-keping namun bisa diambil sample darah/jaringan tubuhnya dari ceceran organ tubuhnya.
>> Sehingga hewan / tumbuhan bersel SATU pun bisa dikatakan HIDUP karena memiliki NYAWA tapi tidak memiliki RUH.
Dengan kata lain NYAWA ini lah yang seringkali digoda oleh setan, dalam referensi lain NYAWA ini dikatakan sebagai nafsu yang dikendalikan oleh otak, demi meraih kepuasan sel/jaringan tubuh kita. Dan ini lah yang sering digoda oleh Syetan.
Sementara RUH itu sifatnya suci, makanya seorang penjahat pun dalam hati kecilnya (RUH) mengakui bahwa yang dia perbuat adalah salah, namun hati besarnya (NYAWA) tidak mengakui perbuatan salahnya dan bersikeras ingin selalu memenuhi keinginan NYAWA. (Ingat Jasad itu tempat berkumpulnya nyawa, yang terdiri dari sekumpulan sel => jaringan => organ => sistem organ =>organisme).
Boleh saya berikan contoh lagi ? :)
Orang Normal (tidak cacad) : memotong rambut / kukunya, yang mana rambut/kukunya adalah SEL HIDUP sebelum dipotong. Setelah rambut/kukunya DIPOTONG. Badannya masih tetap hidup, karena ada RUH. Namun rambut/kuku yang telah dipotong masih hidup sampai beberapa saat namun menuju KEMATIAN dan akan menjadi sel rambut/kuku MATI karena telah dipisahkan dari RUH yang ada di orang tersebut. :)
Sementara Jiwa (Soul) adalah dalam Bahasa Indonesia hanyalah sebagai terjemahan sempit dari RUH & NYAWA. Sehingga ada kata "JIWA DAN RAGA"
Mohon maaf atas kekurangan dari saya sebagai al-fakir, semoga Anda mendapatkan referensi yang lebih lengkap mengenai hal ini :) Amiiin.
Mudah-mudahan bisa jadi tambahan referensi :
http://www.fadhilza.com/2011/01/kehidupan-manusia/...
Semoga bermanfaat. Wassalamu alaikum :)
Trims.
- Anonim6 tahun yang lalu
al-Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah
Inilah dunia sebagai tempat mihnah (ujian) dan cobaan. Dan sungguh Allah Subhanahu wata’ala telah menyifati jiwa manusia dalam al-Qur’an dengan tiga sifat:
1) al-Muthma’innah (jiwa yang tenang)
2) al-Ammaarah bi as-suu’ (jiwa yang suka menyuruh kepada perkara buruk)
3) al-Lawwaamah (jiwa yang suka mencela)
1) al-Muthma’innah (jiwa yang tenang)
Maka apabila jiwa merasa tentram kepada Allah Ta’ala, tenang dengan mengingat-Nya, dan bertaubat kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, dan menghibur diri dengan dekat kepada-Nya, maka itulah nafsu muthma’innah (jiwa yang tenang). Itulah jiwa yang dikatakan kepadanya tatkala wafat (meninggal dunia),
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ, ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً. فَادْخُلِي فِي عِبَادِي. وَادْخُلِي جَنَّتِي
“Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (al-Fajr: 27-30)
Ketika menafsirkan firman Allah Ta’ala,
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّة
“Wahai jiwa yang tenang.” (al-Fajr: 27)
Berkata Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu: “Wahai jiwa yang membenarkan.”
Qatadah berkata, “Ia adalah jiwa yang beriman, jiwanya tenang kepada apa-apa yang dijanjikan Allah Tabaroka wata’ala.”
al-Hasan berkata, “Jiwanya tenang dengan apa-apa yang difirmankan Allah Tabarakta wa ta’ala dan membenarkan dengan apa-apa yang difirmankan-Nya.”
Mujahid berkata, “Ia adalah jiwa yang kembali tunduk, ia adalah jiwa yang yakin bahwasanya Allah adalah Rabbnya, ia merasa tenang dengan perintah-Nya dan dengan mentaati-Nya, serta dia yakin akan perjumpaan dengan-Nya.” (ad-Durrul Mantsur, 8/513-514)
- Anonim6 tahun yang lalu
Sebenarnya, saya salut dengan postingan user @Habib Al-Murtadin, Gendeng di room ini
Sumber:
Ternyata dia masih istiqomah dengan kekafirannya,
- Anonim6 tahun yang lalu
Minta petunjuk Prohire aja
- Anonim6 tahun yang lalu
Tidak usah di pisah2kn ... jalani kehidupan 2 poin
- 6 tahun yang lalu
menurut saya yang pernah saya ketahui,
dalam pertanyaan di atas menyebutkan 3 unsur manusia .
.jiwa (pikiran ), jiwa pun memiliki kebutuhan dan pertumbuhan , jiwa kita bisa bertumbuh dengan ilmu pengetahuan ,yang bisa kita dapat dri kehidupan ini (dri guru ,orang tua,kakak,dll)
.nyawa (tubuh atau badani ) ,tubuh pun demikian butuh pertumbuhan yg baik , dengan makanan yang fisik , nasi ,air ,buah dll
.hati (batin) adalah yang paling utama sesungguhnya ....jiwa bisa mati dan nyawa(tubuh) bisa mati ,tetapi yg bersifat batin atau roh itu kekal
karena sungguh batin dapat tumbuh dengan membaca ayat2 allah .
mohon maaf jika ada kesalahan.
- PetunjukArahLv 76 tahun yang lalu
Salam sejahtera saudaraku, terkasih..
Look inside first, itulah inti agama. Inilah poin dari postingan anda..
Selama ini agama itu rancu sehingga menjadi masalah karena mengambil porsi yang bukan bidangnya sementara fungsi utamanya tidak diperhatikan. Ada yang dicampur aduk dengan politik sehingga pemuka agama menjadi pemimpin politik, dan kita tahu sendiri jadinya seperti apa agama itu. Rancu dan dilacurkan tidak jelas. Sebab itu, agama harus diletakkan didifinisikan dgn jelas,
Look inside first, itulah inti agama