Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.

mbah-ismu ditanyakan dalam Seni & InsaniPersajakan · 1 dekade yang lalu

Dongeng Empu Gondrong?

Aku adalah empu

Masih punggawa kerajaan

Meski padepokanku

Jauh di tengah hutan

Tungganganku kuda berumur

Dokarnya masih di pasar

Rumahku gedhek tidak dikapur (1)

Atapnya daun kelapa liar

Yang menjadi tugasku

Mempersiapkan calon pasukan

Mengajar sastra dan lelaku (2)

Olah budi dan kanuragan (3)

Cantrik-cantrikku (4)

Kebanyakan anak petani

Sebagian juragan lembu

Satu dua kerabat bupati

Yang anak petani

Cukuplah jadi pendekar (5)

Karena jumlah upeti

Sering tak terbayar

Yang anak juragan

Bolehlah jadi kumendan

Karena dari setoran

Terkadang dilebihkan

Yang kerabat bupati

Haruslah jadi pengganti

Meskipun kurang sakti

Punya koneksi pengutil upeti (6)

Bukan aku yang memutuskan

Itu wasiat perdana mentri

Katanya istana kurang anggaran

Tapi beli berlian tak pernah berhenti

Jadi empu percuma rasanya

Karena hakikat diperkosa khianat

Apakah para mentri telah lupa

Di padepokanku ajinya didapat (7)

(...bersambung...)

Perbarui:

Seandainya aku tak tahan

Kudeta tentu terjadi

Jangan

Membangun tatanan memakan jaman

Perang saudara semua rugi

_

-

Dongeng mbah memang eksplisit

Biar nggak bikin perut sembelit

Semoga sembuh negeri yang sakit

Silakan pada mengkritik

1. Gedhek= dinding bambu

2. Lelaku= ritual mecari kesaktian

3. Kanuragan= ilmu kesaktian / bela diri

4. Cantrik= murid

5. Pendekar= pendek dan kekar :-)

6. Pengutil= pencuri kecil2an, mengambil sedikit-sedikit

7. Aji= derajat / kehormatan / kesaktian; aji-aji= benda keramat / pusaka

(Dipersembahkan untuk para guru; ilmuwan dan teknokrat yang kurang dihargai dengan layak; juga para engineer yang dianak tirikan dalam dunia usaha)

Perbarui 2:

@Jumanji

Sambungannya ya yg di bawah itu. Detail pertanyaan hurufnya terbatas.

Tapi kalo maksudnya sajak lain... Tunggu aja tanggal tayangnya.

Perbarui 3:

@inpaladi.

Sambungannya di "Detail Tambahan" bawahnya.

Perbarui 4:

@ame padjari

Heuheuheuheu... boleh juga 'tampek'annya.

Perbarui 5:

@rizal

heuheuheu... Semoga saat naik tahta ingat sajak mbah sebelumnya:

http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Aq...

@Sophie Verden

Ya... gitu. Ortu mbah dua2nya guru. Untungnya dulu ongkos sekolah nggak kayak sekarang. Jadi mbah masih slamet. Kasihan ortu2 sekarang. Nggak ada subsidi.

Perbarui 6:

@rizal lagi: eh linknya nggak nyambung. Cari aja di kategori persajakan, judulnya "Dimana Pikiranmu?".

Perbarui 7:

@lifespirit

Salam juga

@ara & Hendrick Liu

Tnx.

Perbarui 8:

@Cah@iJO

Tnx. Salam juga.

12 Jawaban

Peringkat
  • 1 dekade yang lalu
    Jawaban Favorit

    Kaleng rombeng bernyanyi,

    Breng!

    lantang sekali

    Breng! Breng!

    tapi tak ada nada yang berarti

    Breng! Breng! Breng!

    telingaku sampai tuli!

    Breng! Breng! Breng! Breng!

    Walaupun aku berteriak-teriak menyuruhnya berhenti sepenuh hati,

    ia tak peduli dan terus saja bernyanyi,

    bahkan semakain lantang berbunyi

    Brang! Breng! Brang! Breng!

    Aku benci sekali!

    Tak adakah yang berusaha menyuruhnya berhenti?!

    Apakah semuanya sudah tuli hingga tak mendengar ini?

    Brang! Breng! Brong! Breng!

    Tentu saja mereka tuli,

    karena sudah bertahun-tahun mereka dicecoki direcoki

    sejak sebelum proklamasi hingga revolusi lalu reformasi,

    lalu apa lagi nanti?

    Tentu saja mereka tuli,

    dan sepertinya aku pun akan segera menjadi tuli,

    atau mati,

    dan (tetap) tak ada yang peduli (?)

    (Ditujukan kepada para ekspatriat yang duduk enak makan enak dan berbicara seperti kaleng rombeng.. breng!)

    Salut tuk simbah!

  • Anonim
    1 dekade yang lalu

    wwwwwwwwwwwaaaaaaaaaooooooooooo

  • 1 dekade yang lalu

    hi13x..

    saluteku buat mbah.......

    bagus.......kereeeeeeeeeeen

    salam hangat

  • 1 dekade yang lalu

    wah,,, ini kisah kaya di republik seberang,, kasian para empu, gajinya kecil2, padahal mereka punya gelar Pendekar Tanpa Tanda Jasa, Tapi toh, buat memenuhi kebutuhannya, gaji bulanan 2 minggu juga tekor, gimana mo semangat ngajar di akhir bulan, ongkos aja ga punya...hiihihi glodak!!! gimana mau jadi kerajaan yang maju... pendidikannya aja ga beres....

    mbah,,, sophie tunggu kisah selanjutnya..

  • 1 dekade yang lalu

    Jika empu naik tahta

    duduk dikursi singgasana

    baru tau arti kuasa

    segala keinginan ada disana

    Permaisuri minta berlian

    anak minta mainan

    kerabat dekat minta budi balasan

    selingkuhan minta dijamin keamanan

    dari mana dapat modal

    kalau tak harus menjagal

    dengan alasan yg tak masuk akal

    agar tahta tetap kekal

    jangan empu banyak menuntut

    ikuti ajalah jalan yang patut

    walau pun raja sudah kalut

    pantang rasanya untuk surut

    tugas dan amanah harus dijalankan

    untuk anak cucu dimasa depan

    ajari mereka dgn iman

    agar kelak jadi tauladan

  • 1 dekade yang lalu

    sambungannya mana mbah....?

    udah nggak sabar nih......

  • 1 dekade yang lalu

    puisinya menarik mbah.........

    boleh juga neh..........

    sambungan cepat dilanjutin ya.........

    gw tunggu lho mbah

    itu ja'

    makasih

  • 1 dekade yang lalu

    Amazing!

    Tetap pertahankan idealisme lo..

    Cia Yo!!!!

  • 1 dekade yang lalu

    hebat...

  • Anonim
    1 dekade yang lalu

    plok...plok...plokkk...

    bagus banget mbah! heheeeee......

    salam lifespirit!

Masih ada pertanyaan? Dapatkan jawaban Anda dengan bertanya sekarang.