Jumanji

Nafsu

Hanyut tenggelam terbawa arus

Petaka kecil bawa sengsara

Ketika nafsu membuat kurus

Aku terhenyak dalam bara

Percikan nyala api menghujaniku

Tinggalkan noda-noda pekat menghitam

Tergerus waktu yang selalu terpaku

Mementahkan segala hasrat nan tenggelam

Aah.....

Aku terdiam tanpa daya

Kau memetakan setiap siku

Sehingga tak ada upaya

'Tuk menyingkap semua paku

Seandainya Jangkrik bernyanyi riang

Tentu aku akan meriang

Karena suaramu terus memanggilku

Yang tetap diam dalam kubuku

Nafsu ini kian memuncak

Tak terkendali oleh rasa

Kemanusiaanku tergoda sampai puncak

Memekakkan telinga dan kian nelangsa

J---->23-10-09

Neraka dan Surga

Nirwana hembuskan angin perlahan

Antarkan sejuta jiwa di sana

Lirikan mata menyapu pesona

Hantarkan imaji pada lelehan

Jika kau buang jiwa

Yang merana pada tong sampah

Jangan lupa buang ludah

Nan mengiris jantung neraka

Kau campakkan selinting emosi

Pada parapara di dapur surga

Mengajak individu penuh elegi

Tinggalkan hasrat di balik sutera

Andai kau kuajak serta

Maukah kau tanyakan padanya

Apakah aku tetap di neraka

Ataukah diijinkan turut ke surga

J---->17-10-09

itu ja'

makasih

Lenggang menggoda nan menawan

Bersama belahan mengoda iman

Merah delima kau kenakan

Hingga mulut terkunci tertekan

Sesuatu melonjak keluar segera

Namun tertahan oleh logika

Ketika suara halus mempesona

Mengurai kata, tertahan goda

Pesona itu tak lemahkanku

Karena kutahu secara pasti

Ada kau yang selalu menanti

Sampai saat pertemuan itu

Dengan segenap jiwa ragaku

Bersama sepenggal halus hatiku

Yang terisi penuh dengan cintamu

Nan terus terikrar dirasaku

J----> 09.10.09

itu ja'

makasih

Elegi Manusia

Lolongan anjing mengusik ketenangan

Ketika langkah kaki tergesa

Mengejar waktu penuh kenangan

Buka mata penuh pesona

Lambaian dedaunan mengusik hati

Bangkitkan senggama anak manusia

Nan melanglang menembus kaki-kaki

Mengusik pekatan nurani tua

Air tenang mengalir sedih

Tetesannya membasahi pangkuan Zeus

Bersama limbahan rasa haus

Mengurung sepi dalam pedih

Saat semua gemeretakkan bumi

Manusia tercerai tanpa ayal

Tinggallah suka dalam khayal

Inginkan nusantara kembali lagi

Wahai umat manusia fana

Angkat pujian pada semesta

Biarkan sayup-sayup suara merdumu

Terdengar oleh Dia, penciptamu

J----> 06.10.09

itu ja'

makasih

Rasa

Kuhirup udara dingin ini

Mencipta rongga-rongga dalam dada

Ungkapkan keengganan antara rasa

Ketika kalbu terbunuh sepi

Kupendam semuanya dalam hati

Ungkapkan hal tersulit padamu

Namun takut jika kehilanganmu

Biarkan hati ini menanti

Menunggu kau lepas, sayangku

Saat kata cinta membumbung

Setinggi angkasa raya melambung

Hempaskan rasa kasiku padamu

Kaukan selalu ada disini

Bersama sepenggal harapku ini

Saat memandangmu nun disana

Jauh namun dekat di rasa

J----->25-09-09

Tuk seseorang(kau tau siapa dirimu)

itu ja'

makasih

Aku, Kau dan Dia

Aku; menatap gemintang indah

Melamunkan seraut wajah ayu

Tenggelamkan hati yang terpindah

Aku; cinta pada dirimu

Kau; menari diatas luka

Menggarami sesal tanpa lara

Meratapi nisan penuh kenangan

Kau; merana dalam tangisan

Dia; melebihi diriku ini

Mengenalmu dalam pemahaman emosi

Mengoyak dirimu kemudian pergi

Dia; t'lah tiada kini

Antara aku, kau dan dia

Terdapat luka dalam menganga

Haruskah kubertahan dan merasa luka

Ataukah pergi meninggalkan dirinya?

J----->09-09-09

itu ja'

makasih

Harap dan Pinta

Harap pada selaksa sukma

Membunuh hasrat tak terkendali

Biarkan semua menepikan diri

Pada usaha hidup tercipta

Pandangi keindahan dunia ini

Tersenyum pada sejuta manusia

Ungkap rasa yang ceria

Biarkan semua orang menepi

Saat titik balik mentari

Panjatkan harap pintamu padaNya

Hingga pujian naik untukNya

Yang berserah pada elegi

Minumlah air kehidupan alami

'Tuk dapatkan satu pencerahan

Pada setiap individu bernurani

Nan terhilang dari keresahan

J---->04-09-09

itu ja'

makasih

Teriakan Kami

Tangisan terdengar menggema dimana-mana

Saat semua porak poranda

Semua diluluh lantakkan kini

Apa lagi pijakan kami?

Cucuran air mata berderaian

Menatapi milik yang terhilang

Dihempaskan oleh aliran gelombang

Yang membuat kami kehilangan

Tolonglah kami wahai, kawan-kawan

Tolonglah kami yang tersingkir

Bantulah kami yang terusir

Dari yang kami harapkan

Setiap teriakan tak terdengar

Tiada yang memperhatikan lagi

Kami kehilangan juru mudi

Dalam dunia hingar bingar

Hilang sudah milik kami

Rumah ini telah tergusur

Sungguh kejam wahai penggusur

Yang sungguh tak berhati

J---->19/05/08 revisi 22/08/09

itu ja'

makasih

Inikah Manusia Indonesia?

Zaman hempaskan setiap insani

Alamatkan moral pada kepunahan

Risau hilangkan pesona diri

Inilah realita sebuah pemahaman

Orang-orang berjalan tanpa henti

Cukupkan materi tanpa sadar

Oralkan kata pada ilusi

Dalam dendam tanpa pudar

Yang membunuh selaksa rasa

Walaupun airmata t'rus membasahi

Ingatkan diri namun tertangisi

Nurani ini terbuang percuma

Sudahlah.....kepenatan melanda emosi

Tetapkan hati pada diri-Nya

Opini layakkan rasa elegi

Namun membunuh sejumput asa

J---->16/08/09

itu ja'

makasih

Moral

Antara semua kenangan ini

Nantikanlah selaksa makna terpendam

Demi orang-orang yang kukasihi

Rasakanlah....takkan lagi memendam

Elegi buat semua terbengkalai

Waktu terus merangkak...terantai

Bebaskan inginku 'tuk merengkuh

Entahlah jika kumampu menempuh

Nilai moral turunkan harga

Wujudkan emosi dalam kepedihan

Ingkarkan nada simponi kesedihan

Nelangsa membunuh sebuah raga

Sosial tergencet harta kekayaan

Tumbukkan tubuh pada permintaan

Onak menikam tanpa kendali

Namun kubertahan hingga kini

J----> 06-08-09

itu ja'

makasih

Cintakah Ini?

Ku hirup udara dingin ini

mencipta rongga-rongga dalam dada

Ungkapkan keengganan antara rasa

Ketika cinta terbunuh sepi

Kupendam semua dalam hati

Mengungkapkan hal tersulit padamu

Namun kutakut jika kehilanganmu

Biarkan hati ini menanti

Menunggu kau lepas, sayangku

Saat kata cintaku mebumbung

Setinggi angkasa yang melambung

Hempaskan rasa cintaku padamu

Kaukan selalu ada disini

Bersama sepenggal harapku ini

Saat memandangmu yang disana

Jauh namun dekat dirasa

J---->04-08-09

itu ja'

makasih

Penderitaan

Dalam kelembutan hening malam

Bulan sabit bersinar bisu

terbungkus aurora keindahan waktu

Yang berlari dalam kelam

Angin berputar iring menyambut

Bak raja bayu bertahta

Dalam kengerian teriakan pengecut

Serakan tubuh jatuh nelangsa

Ungkapan hati tak membilang

Setiap kata tertelan masuk

Menerobos pori-pori yang terpandang

Mendobrak.....hancurkan hingga merasuk

Kuasai diri dalam nestapa

Hingga ribuan detik terbuang

Di setiap langkah yang terluang

Bersama ampas-ampas luka derita

J---->30/07/09

itu ja'

makasih

Maya.....Nyata.....

Menekuk lutut tanpa suara

Berlari sekitar dermaga hati

Teriakan apa yang di rasa

Agar lega s'mua imaji

Bayangan cinta menderap gelisah

hadirkan tanya tanpa jawaban

Maya......nyata.....jadi terpisah

Tak ada lagi awalan

Inikah pesona dunia maya?

Ketika cinta tak di-nyata-kan

Hanya sebatas angan dan rasa

Tanpa sebuah pernyataan kepastian

Kau dan aku selalu bercinta

Lewat maya tak di nyata

Usah lara jika hati

Berbalik bukan pada ilusi

J----->25-07-09

itu ja'

makasih

Diriku dan Si Kecil

Duduk berselonjor menatap keramaian

Si kecil duduk diam dipelukan

Menunggu menanti sang rembulan

Bersama sepeda butut warisan

Perut keroncongan minta di isi

Saat si kecil mulai menangis

Bingung menghinggapi diri

Hanya bisa duduk meringis

kugendong si kecil menuntun sepeda

Kembali mengais rejeki dijalanan

Tangis si kecil keras menekan

Air putih kutuang kemulutnya

Dingin mulai terasa hebat

Kepala mulai terasa penat

Si kecil terlelap dalam pelukan

Tubuh mungilnya menanti belaian

Sampai kapan diri ini

Membawa si kecil dikehidupan jalanan

Dia harus sekolah demi......

Aku dirinya di masa depan

J----->21/07/09 (revisi)

itu ja'

makasih

Inikah Mereka?

Gempuran ombak membius lautan

Angin sepoi permainkan wajah

Mengusik rambut dari untaian

Terbang bersama semua polah

Senja kian mencekam jua

Saat ombak terus menggempur

Menampar ego-ego yang tersungkur

Pada tapak-tapak tak bersua

Ode kunyanyikan dengan pedih

Di antara jeritan duka nestapa

Semua rasa terbangkan perih

Yang menyelubungi simponi merana

Kaki-kaki gemetar dengan peluh

Menatapi semua tanpa mengeluh

Mereka ditenggelamkan oleh jaman

Terlupakan tanpa sebuah penghormatan

J---->16/07/09

itu ja'

makasih

Emosi

Derapkan langkah antara kesesakan

Senyum mengembang ulaskan rasa

Menatap mentari nantikan pelukan

Saat rengkuhan tiada sela

Kucari hingga hati penat

Penantian kian membunuh diri

Pada segumpal elegi memori

Yang tertikam dan makin tersayat

Indah tak goyahkan emosi

Namun rapuhnya titian hati

Hempaskan hasrat diri ke jurang

Mati menggenaskan tanpa tulang

Tercungkil luka sayatan lama

Makin tak tersembuhkan lagi

Hingga setiap emosi terbuka

Unjuk kebolehan lalaikan diri

J----> 11/07/09

itu ja'

makasih

Ibuku

Gemerincing gelang menembus kesenyapan

Dewi Fortuna duduk angkuh

Diam menatap setiap lenguhan

Yang meringis hitamkan peluh

Butiran keringat cucurkan darah

Bersama pekikan sakit tertahan

Saat tusukan badik melimpah

Terhujam dalam tak terelakkan

Sang ksatria berdiri gagah

Di antara tetesan darah merah

Mengalir basahi ibu pertiwi

Yang beraroma suci sorgawi

Tanah basah menghambakan diri

Mengais dalam kesengsaraan insani

Mendecak kagum akan ironi

Dalam kehidupan tanpa nurani

J---->07-07-09

itu ja'

makasih

"Kemenangan Untuk Kekasihku "

Menyenangkan.. tidurku kali ini begitu lelap, ternyata hujan salju yang turun semalaman bisa mempengaruhi waktu tidurku. Aku beranjak dari tempat tidur memandangi hamparan salju di sekeliling rumah dari jendela kamar. Indahnya ratu putih mempesona tiap mata yang memandang.

“ Josh, sudah bangun belum? Ayo kita sarapan bersama..” Suara merdu di depan pintu kamarku membuyarkan lamunan tentang pesona alam yang sedang kutatap. Panjang ku hela nafas. Rasanya masih ada sesuatu yang mengganjal di hatiku.

“ Aku sudah bangun, sebentar lagi aku menyusul yah” Lekas ku sisir rambutku yang acak acakan. Dengan langkah santai menuju ruang makan yang sudah di hadiri oleh kakak dan teman. Di tengah pembicaraan yang hangat dan bersahabat, kami sepakat untuk mengadakan rally motorcycle. Sebenarnya aku sedikit ragu juga karna terakhir kali melakukannya adalah 6 tahun yang lalu. Tapi rasanya tidak ada salahnya aku mencoba lagi.

Tepat pukul 11 siang, aku dan ke 7 temanku tiba dilokasi rally.. Jalanan yang berlumpur dengan turunan yang curam di tambah licinnya tanah karna salju yang mulai mencair menjadi tantangan terbesar dalam rally hari ini. Puluhan penonton (yang juga teman kami) bersorak sorai menyambut kehadiran pe-rally. Memompa semangat untuk lekas bertanding, mengadu dengan kecepatan, ketepatan dan keselamatan.

Kami berkumpul di garis start, menunggu aba–aba dari pemegang bendera. Raungan mesin saling bersahutan, asap motor mengepul di udara, adrenalin semakin memuncak dan kini siap bertarung merebut gelar sang juara.

Bendera di hentakkan, aku melaju secepat mungkin.. menerobos jalanan yang berliku dan licin, tak terasa 5 putaran sudah terlewatkan. Warna merah di spidometer menunjukkan aku harus mengisi bensin di lambung motorku. Memburu waktu yang semakin memberikan jarak dengan teman lain. Ku cengkeram erat stang motor dan melaju lagi laksana angin topan. Terlihat dari

kejauhan garis finish, semakin dekat………. Semakin dekat…. Dan YEAH!!! Aku menyentuh garis finish pertama kali!!!

Riuh tepuk tangan dan jabatan tangan kian membuatku bangga.. Tak sengaja aku menengok ke sisi kananku.. Pada jarak 20 meter terlihat sosok gadis yang kucintai, dia tersenyum padaku.. Wajahnya memerah dipantulkan kasih kaisar matahari. Tangannya memegang seikat bunga dan sebotol air mineral yang pasti di sediakan bagiku. Aku berlari kecil menghampirinya…

“ Joooosh… tunggu sebentar “ Teriakan David menghentikan langkahku.. Ku menoleh ke belakang, David hanya ingin menyalami dan memelukku.. “ Kau memang hebat Josh.. “

Aku tersenyum mendengarnya.

Kembali ku putar tubuh untuk melirik gadis impianku.. Tapi dia menghilang, bahkan tak tampak bayangan. Aku berlari mencarinya hingga ke tengah lokasi rally.. “ Annieee……….. Kamu dimana???” Tak ada jawaban.. Hanya terlihat hamparan tanah berlumpur… Bintang dilangit jiwaku meredup.. Tahukah kau, aku begitu merindukanmu.. Annie?

atas permintaan seseorang gw posting ulang cerpen ini, semoga berkenan dan cerpen ini bukanlah karya gw, tapi karya seseorang yang gw cintai.

itu ja'

makasih

Dia

Ketika cinta hadir menyapa

Mengetuk hati dengan ceria

Bak mentari bersinar didunia

Senyum merekah menatap cinta

Dia datang mengobati luka

Dia datang menyapa senja

Dia datang memberi cahaya

Dia datang mengatasnamakan cinta

Dia menyambut kedatangan diriku

Senyumannya selalu menghibur diriku

Dukungan dan semangatnya mempesonaku

Dia yang selalu menantiku

Sekarang aku tak sendiri

Selalu ada dia disini

Yang tersenyum lembut membelai

Saat diriku pucat pasi

J---->02-07-09(rev)

itu ja'

makasih

Siapakah Aku?

George Washington dari Israel

Itulah julukan yang diberikan

Oleh semua para partisipan

Perdana menteri pertama Israel

Aku beremigrasi ke Palestina

Menjadi pemimpin gerakan pekerja

Palestina bagian kerajaan otonam

Berada dibawah Inggris terancam

Aku adalah sekjen Histadrut

Yang mengatur barisan pertahanan

Bagi Yahudi yang tersudut

Di dunia yang mencerca pendirian

Aku, memproklamirkan kemerdekaan Israel

Aku, pemimpin pertama Israel

Dijuluki Hazaken oleh kawanku

Atau orangtua oleh temanku

J--->30/06/09 (rev)

itu ja'

makasih