Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.

dani
Lv 5
dani ditanyakan dalam Keluarga & HubunganLain-lain - Keluarga & Hubungan · 1 dekade yang lalu

Emansipasi... seberapa modern-kah anda?

seminggu lagi peringatan hari kartini...

sedikit pun aku tidak mengecilkan arti perjuangan kartini.

setinggi langit terima kasihku karena tanpa beliau, saat ini aku entah ada di mana.

cuma... aku jadi membatin... jadi bertanya2...

buat anda, para perempuan indonesia...

pertama...

masihkah anda menganut prinsip "swarga nunut neraka katut" dalam pernikahan anda?

sori, aku orang jawa, jadi maklum lah kalo kadang2 katro nya kumat.

buat yg belum tau, "swarga nunut neraka katut" adalah prinsip di mana istri akan ngikut suami ke mana aja, ke surga ikut, ke neraka juga mau.

kedua...

apakah anda selalu mengharapkan perlakuan "lady's first" di tempat umum, terutama dari para pria?

ketiga...

masihkah dunia kerja adalah "men's world"?

kalo aku se...

menyangkut pernikahan, prinsipku adalah "swarga nunut, neraka sorry..."

menyangkut perlakuan "lady's first", aku jarang mengalami. mungkin karena aku ga sabaran menunggu dilayani.

menyangkut dunia kerja sebagai "men's world", yah... aku ngerasa geto se... jadi struggle-nya juga harus kenceng.

bagaimana menurut anda sekalian, perempuan indonesia?

bagaimana menurut anda, pria indonesia?

Perbarui:

@ venus... aduh, aku sungkan panggil nama nih... yuk nontong sitkom nya bareng...

@ i-one... salut! ntar aku kirim anakku berguru ke om i-one deh... biar bisa jadi laki2 yg menghargai perempuan.

@k.kino... he'eh... di neraka ga ada ac...

Perbarui 2:

haduh... baru hari ini YA normal lagi....

@cuute... moga2 kamu mendapat laki2 terbaik... amen...

@blue... apa artinya surga tanpa dirinya? that's love...

@ della... beruntungnya kita hidup di jaman ini dan menjadi bagian dalam dunia perempuan yg lebih dinamis. salam dari tanah air...

@ rio... pepatah baru... keseimbangan yg menyejukkan...

7 Jawaban

Peringkat
  • Go Ku
    Lv 6
    1 dekade yang lalu
    Jawaban Favorit

    Ikutan ya, saya jawab dari sudut pandang pria dan dengan paradigma yang lebih "luas" (yin-yang)

    Pria dan wanita bagaikan siang dan malam, matahari dan rembulan, keduanya ibarat satu kesatuan tetapi berbeda sifat.

    Di dalam “kekuatan” pria terdapat “kelemahan” bagaikan pohon kayu yang keras, selalu mudah patah. Di dalam “kelemahan” wanita terdapat “kekuatan”, bagaikan bambu yang lentur tak mudah patah.

    Pria dan wanita saling melengkapi kelebihan dan kelemahan masing2. Tak ada yang lebih tinggi maupun rendah.

    Dalam Yin dan Yang, tidak ada elemen yang murni Yang ataupun murni Yin. Didalam Yang, pasti ada sedikit yin. Di dalam Yin, pasti ada sedikit Yang. Karena itu, dalam lubuk hatinya, setiap Pria tahu bagaimana memperlakukan wanita, wanita tahu bagaimana memperlakukan pria.

    Jika salah satu bertindak tidak seimbang, maka yang terjadi adalah disharmoni, ketidak seimbangan, penyakit... ibarat berjalan dengan satu kaki, pasti celaka.

    Nah karena dogma, konsep, norma2 budaya ataupun agama membuat ketidakseimbangan yang pada akhirnya membuat Pria kehilangan kelembutan, maka timbullah konsep emansipasi, keinginan dari wanita untuk mendapatkan persaman hak dengan pria……

    Nah terkait dengan emansipasi, hendaknya wanita juga jangan terlalu berlebihan dalam melakukannya, karena akan merusak kesimbangan itu sendiri…….

    pria dan wanita hendaknya saling berbagi, saling mengisi dan bukan untuk berebut secuil kekuasaan atas nama persamaan.

    pria memang berbeda dengan wanita, dan ini tidak bisa diubah. Tetapi selalu ada jalan harmoni ketika pria dan wanita berproses untuk saling mengisi. Keduanya harus bekerja sama dalam mengarungi lautan kehidupan, karena keduanya adalah elemen tak lengkap yang membutuhkan satu sama lain untuk berfungsi dengan sempurna.

    Nah terkait dengan semboyan "swarga nunut neraka katut",

    bagimana kalo kita ganti dengan semboyan

    “Keseimbangan surga, Ketidakseimbangan neraka”

    he..he..he..

    Shanti

    Sumber: @Golden Lotus
  • 1 dekade yang lalu

    Hi,

    kek nya @della juga gitu sama juga '' swarga nunut, hehehe neraka walahhhh gak dong '' mungkin saja pendapat kita terlalu keras.

    karena apa ! karena kita BIASA MANDIRI, biasa memecahkan sendiri persoalan, biasa sendiri mencari solusi dan hehehe biasa tidur sendiri tanpa harus nunggu-in yg gak pulang2 ( hehehe bcanda )

    yup ! tanpa perjuangan R. A .KARTINI , mungkin kita tidak pernah berani menulis seberani begini, wew ! para bapak2 akan menilai kita lain, sebab pria akan menilai kita ini sebagai wanita tempatnya dibelakang.

    lah ! dibelakang mana ! - didapur !

    jaman sudah berubah dan kitapun maju persis seperti bayangan dan cita-cita ibu Kartini. surat-surat pribadi beliau banyak berserakan dinegera orang / Belanda, dan beberapa menjadi milik museum di Amsterdam, Arnem, Rijswijk dsb

    sayang Indonesia tidak '' sabar utk ngotot '' agar surat-2 itu pulang kenegara asal.

    tapi kalau dilihat juga gak salah museum Belanda memilikinya, sebab surat itu ditulis oleh beliau keseorang teman dekat beliau di negeri Belanda.

    jadi surat itu oleh anak dan cucu mereka malah diberikan kepada museum.

    di Indonesia saya masih melihat perlakuan '' lady first dibeberapa tempat '' tetapi sayang bukan tempat2 umum seperti bus halte, antrian panjang kalau ada pembagian barang-2 souvenir dsb

    lady first lebih teratur rapih pada acara resmi. hehehe sayang juga

    dan di Eropah malah saya melihat '' lady first 100 % berlaku ''

    menurut saya karena kebudayaan, sebab itu ibu Kartini ingin agar kebudayaan lady first juga diterapkan di kebudayaan ketimuran dimana berlaku yang lebih tua adalah yang terhormat, dan yang muda-muda silahkan dibelakang.

    menurut saya perempuan Indonesia masa kini mempunyai kharisma, dapat kita lihat bagaimana wanita Indoneia duduk sama tinggi dan berdiri sama rata dengan rekan2 pria dalam jajaran politik pemerintahan bahkan kita bangga kan dengan ex Presiden NKRI Ibu Megawati.

    meskipun saya tinggal beratus2 ribu kilometer dari negera tercinta Indonesia, jiwa saya tetap '' tulen Indonesia ''

    perasaan ingin ikut merubah dan membantu nasib para wanita kecil di Indonesia '' wuih jangan ditanya - kepingin sekali ''

    keaktifan saya dalam salah satu majalah wanita di Eropah ini membuat saya bangga akan emansipasi wanita. wanita yang menurut kacamata pria notabene sama seperti gambaran sebuah gelas yang rawan pecah itu sebenarnya tidak selamanya bisa dipertanggung jawabkan.

    siapa bilang wanita itu rapuh ! siapa bilang wanita penyebab kericuhan dalam rumah tangga !, siapa bilang wanita lemah dan tidak berkompeten ! dan siapa bilang wanita tidak bisa menempatkan dirinya sama seperti para pria !

    dalam bagian belahan dunia maka wanita menduduki rangking masing-masing. kalau di Indonesia para wanita sudah puas dengan 40 jam kerja seminggu, maka lihatlah dibelahan bumi yang lain, wanita sanggup menyelesaikan kerja lebih dari 40 jam seminggu.

    mereka sama-sama memiliki tanggung jawab keluarga - suami dan anak2.

    kita sebagai wanita asli Indonesia masih terbelenggu dengan adat istiadat + Agama, yang membuat interpretasi kita dalam emansipasi mengalami hambatan. meskipun secara global bisa dikatakan berhasil

    emansipasi wanita memang berhasil dalam skala kehidupan wanita dikota2 besar dan modern, tetapi belum dipedalaman/daerah2 kecil.

    masih diperlukan bimbingan dari kader2 wanita sebagai pionir pembangunan wanita secara keseluruhan.

    tetapi saya percaya - kita para wanita Indonesia sedang menuju kearah sana - emansipasi nasional yang merata.

    dan kalau tanggal 22 mei mendatang saya berdiri mesam mesem pakai kebaya Sunda lengkap dengan panci untuk membuat kue putu pada salah satu stand pasar malam di Den Haag, waddooow rasanya bangga deh.

    peluit kue putu ..... tut....tuuuuuuut....tuuuuuuuuuuut , memberi pertanda bahwa saya masih mengenal bagian Indonesia dengan keasliannya lewat jajanan yang lezat, dan saya akan bangga menjelaskan kepada para tamu, yang mana daerah jawa barat dan yang mana jawa tengah, akh! enaknya kue putu asli.

    emansipasi menyeret saya untuk memperkenalkan wanita ayu Indonesia.

    dan biasanya orang Eropah akan begitu antusias mendengarkan gamelan yang mengalun.. ning...nangg...ning....gooooong... duh ! moleknya penari - penari kita.

    saya terbuai sedih dengan lagu patriot

    '' Indonesia tanah air beta .............

    ...................................................

    ...................................................

    tempat berlindung diakhir tua,

    sampai akhir menutup mata ''

    kalau sudah begini...hiks....make-up ne luntur kabeh !

    standing applause untuk konten mu @Dani, GBU

    thnx

  • 1 dekade yang lalu

    hai...salam kenal yah.

    aku suka banget ma ibu KArtini, bwat aku dia tuh keren. di zamanya aj dia udah punya pikiran modern..pelopor banget.

    kalo aku seh..ke surga ikut banget, ke neraka..ogah.

    tapi juga ga mau ngebiarin dia pergi sendiri ke neraka gitu. kan kasian, masa orang kita sayang n cinta harus pergi ke neraka sebisa mungkin kita pergi sama2 ke surga..jadi bisa together forever, amin.

    "lady first"

    ga munafik, seneng banget kalo diperlakukan "lady first" sama seorang cowo ditempat umum. berasa dihargain.

    tapi ga terlalu ngarep-lah..kan kadang ada juga cowo yang katro berpikir kalo laki tuh lebih "tinggi" dari wanita

    dunia kerja "mens world"

    ga juga lah...alhamdulillah di dunia kerja aku punya kewenangan untuk mengatur anak buah aku yang sebagian besar laki2.

    aku nempatin diri aku sebagai mitra kerja aj, sebangai bagian dari team work, saling menghargai dan tetap diposisi masing2.

    aku musti bisa mimpin mereka soalnya kalo aku ga tegas n hasil kerja kami hancur pasti aku dulu yang pertama dapat masalah.

    gitu ajah..kadang aku kuno, kadang aku juga bisa modern lah memposisikan diri aku untuk para cowo.

    salam

  • 1 dekade yang lalu

    Haluu.....

    ikutan nimbrung neh...bolehkan...bisa dibilang munkin cute masih anak2..jadi lom begitu faham masalah rt..hehe...

    tuk pernyataan pertama...duh.....masa seh wanita harus ngikut suami yg salah....

    yup...Ridho Allah adalah ridho suami bagi yg sudah menikah..tapi dilihat suaminya juga dunk...klu suami mw mengajak istri tuk berbuat jahat??dan suami tidakmenjadi imam dan pembimbing istri??gak perlu deh diikutin...jadi istri akan ikut suami kemanapun kecuali ajakan keneraka...

    dan klu lady's first..yah tergantung usianya deh...klu emang wanitana masih muda dan kuat trus harus ada yg lebih didahulukan misal kakek2....hayoo....yah..klu buat aq lihat situasi....aq selalu bisa mengalah untuk pelayanan umum...

    buat men's world....gitu deh...alna wnaita itu adalah makhluk lembut yg harus dijaga...gak boleh kerja kasar...

    hehe...maaf mbak dani jawabanna ngelantur...hehe..

  • Anonim
    1 dekade yang lalu

    eman sipasi wanita itu bagus... wanita itu juga harus tegar tegas dan ber perinsip.tapi jangan sampai lupa ama kotdrat nya.... wanita emang harus nurut ama suami. tapi........ suami yang bagai mana......? tentu suami yang tidak ego, dan memang yang disuruh atau dianjurkan nya itu benar dan tidak menyalahi norma..., nah kalau masalah surga nunut neraka ikut. JANGAN......., ikut ke surga ajalah.. neraka itu panasssssss tau...

  • 1 dekade yang lalu

    salam jeng dani

    aplause buat dani... gw salut sama dirimu!!!

    sebenernya apa arti kartini buat anda jeng dani??? gw ga bermaksud menyudutkan para wanita & tidak membanggakan para pria. tapi memang dalam kenyataannya yang mempunyai peranan paling besar dalam kehidupan adalah wanita. 24 jam wanita itu selalu memberikan waktunya, walaupun hanya bekerja di rumah.. mengatur rumah tangga. tapi semuanya itu butuh pengorbanan yang besar sekali.

    tapi yang namanya pria yang katanya sebagai kepala keluarga yang harus mencari nafkah di luar rumah... yang katanya untuk membiayai hidup, apa kerjanya di luar sana??? tidak seperti wanita yang kerja dirumah. mendidik & juga membesarkan anak2nya serta mengatur segala kebutuhan rumah tangga.

    > menurut gw emansipasi itu bagus sekali... tapi tetep kita lihat kodratnya wanita di ciptakan untuk menjadi teman yang sepadan bukan menjadi bawahan para pria. lalu kenapa masih sering ada yang namanya "ladies first"? itu semata-mata untuk menghormati para wanita. gw sering kali naik kereta. saat naik kereta ada pula ibu-ibu hamil yang naik. setiap ada ibu-ibu hamil pasti gw selalu berusaha untuk mencarikan tempat duduk buat mereka. coba bayangkan betapa berat nya ibu-ibu hamil jika berdiri di kereta walaupun hanya 30-45 menit???

    sebagai penghormatan gw kepada wanita yang sudah melahirkan gw yaitu ibu gw.... sampai saat ini gw hanya berusaha untuk membuat dirinya tenang dengan memberikan perhatian & gw juga berusaha untuk tidak menyakiti perasannya.

    > dalam hal melayani.... menurut gw bukan hanya sebagai pekerjaan wanita saja tapi juga sebagai pekerjaan pria. misalnya pada saat istrinya hamil mana mungkin si wanita itu masak...mencuci dsb. di sinilah perlu sekali adanya saling menghargai...saling menghormati ...rasa tanggung jawab...& juga kerja sama dalam membina kerukunan berumah tangga.

  • Venus
    Lv 6
    1 dekade yang lalu

    Hallo Dani,

    Hehehe....jangan panggil saya ibu lagi ah, Dan ! Ntar ketauan tuanya....

    Sebenarnya tadi dah jawab, tapi pas dikirim eh....Y!A sedang tidak tersedia !! Ngulang dari awal lagi deh,

    Hmmm....bulan April, bulan Kartini, majalah dan tabloid banyak menampilkan mode kebaya, kisah wanita2 tangguh dll dll....

    > Swarga nunut neraka katut (untung diterjemahin, Dan )

    Menurut saya ini idiom lama ! Dimana istri harus tunduk patuh pada suami enth itu baik atau buruk !

    Zaman sekarang rasanya model kayak begini udah jarang deh....tuh ada sitkom Suami2 takut istri....hehehe..

    Gak begitu, sebaiknya sih suami istri berperan sebagai partner, mitra yg setara dalam mengarungi pernikahan.

    Suami memang kepala keluarga, imam keluarga tapi kalo dia melenceng semestinya istrinya bisa menasehati. Dalam mengambil keputusan juga sebagai partner yaa...harus berdua, idealnya !

    Jadi buat saya sendiri sama kayak kamu, Dan...

    "swarga nunut, neraka silahkan deh pergi sendiri....."

    > Perlakuan Lady's First

    Kalo dipikir-pikir.......mmmm...malah gak pernah kepikiran tuh !

    Entah karena adik2 semua laki2, kuliah dan kerja di lingkungan yg mayoritas laki2.....tentunya mereka berpendapat "lo dah berani masuk lingkungan laki2 yaaa....jangan manja dong ah !"

    Tapi masalah lady's first ini kan bagaimana seorang laki2 bisa menempatkan dirinya ke wanita, ada rasa hormat deh! bukan berarti kalo mereka gak begitu mereka gak hormat cuma tidak terpikir kali ya?!

    Buat saya sendiri....ah bodo amat! mereka perlakukan lady's first mungkin akan membuat point lebih buat mereka, mereka gak juga gak kurangi rasa hormat saya ke mereka kok! Bukan hanya itu aja kok cara buat wanita tersanjung.

    Mengharapkan perlakuan lady's first ? gak ah...mang saya invalid?! Enjoy aja...gak perlu pusing soal itu!

    > Dunia kerja adalah "men's world"

    Saya setuju dengan pernyataan kamu, untuk wanita memang butuh perjuangan lebih berat dari laki2. Mungkin karena....kan sering disebut wanita lebih menggunakan perasaan daripada logika lalu wanita punya keterbatasan fisik, waktu (sbg ibu rumah tangga), hamil, melahirkan dll....padahal gak sedikit yg membuktikan wanita mampu kan sama dengan laki2, asal gak kebablasan aja mengartikan emansipasi.

    > Perempuan dan pria Indonesia

    Maksudnya jika dibandingin ma orang luar ?

    Sekali lagi menurut saya, Dani

    Sekarang udah zman global, keterbatasan cara pandang dan pikiran makin longgar walaupun memang faktor pendidikan juga berpengaruh tapi dengan keglobalan itu sebenarnya udah gak akan ada bedanya jika mereka (orang Indonesia) mau meraih kesempatan yg sama dengan orang luar. Sanggup ? ya sanggup dong, masa iya mau ngejelekin bangsa sendiri, hehehe.....

    Itu aja deh pandangan saya, Dani

    Dan ingat ya, please....jangan panggil saya ibu lagi doooonngg,,

    salam saya,

Masih ada pertanyaan? Dapatkan jawaban Anda dengan bertanya sekarang.