words left unspoken....?

hai dani ...

andai aq yg menjadi dirimu saat ini,

aq akan mendekap ibuku erat -erat,

dan berbisik di daun telinganya ... oh ibu, betapa berbahagianya aq hingga detik ini diizinkan Tuhan masih memilikimu ... tahukah ibu ? ada sahabatku namanya vivit, dia tdk pernah memiliki kesempatan utk mengucapkan selamat ulang tahun pada ibu tercintanya, dia sangat bingung apa gerangan maksud Tuhan itu hingga tega menjemput ibunya saat dia masih blom mengerti apa arti kata sedih ditinggalkan ibu tercintanya selamanya ...

aq hanya mampu mengingat samar - samar aja raut wajah ibuku,

berbahagialah dirimu dani, jgn nodai kebahagiaanmu dgn merangkai kata - kata yg tidak perlu,

justru ... rangkai dan bingkailah kata - kata indah buat sang ibu tercinta, mumpung kesempatan masih diberikan olehNYA,

" Selamat Hari Ulang Tahun buat ibu tercintamu dani ",

semoga Yang Maha Kuasa berkenan memberikan kesehatan pada beliau serta usia yg panjang, utk bisa lebih lama mengecap kebahagiaan bersama keturunannya ... Amin !!!

SURGA ITU DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU ... !!!

jangan "melangkah" dan beranjak menghindar dari surga !

"thanx"

Pertanyaan ini membuat saya haru biru.

(Dani, salam jumpa,

saya membaca dengan mata berkaca-kaca.... aduh.)

Jawaban saya, saya ingin mengatakan kepada ibu saya, "Kita sangat beruntung."

Saya setuju banget saran @God is good

(Sdr. Boelan, gimana adeniumnya? Sedang musim bunga....)

Dani yang baik, saya ingin berbagi.

Belakangan ini saya punya tugas menemani ibu saya yang sedang sakit tua.

Bersama dengan saudara-saudara kami bergiliran.

Ibu saya 81 tahun, sudah pikun, terus-terusan berbaring di ranjang.

Menemaninya dalam keadaan ini terasa aneh,

tidak bisa ada percakapan, hanya tatapan, hanya rintihan di balik igauan.

Jadinya saya lebih banyak berkenangan, memutar film

segala peristiwa sejak saya bocah sampai setua ini bersama ibu.

Ada begitu banyak peristiwa buruk antara kami.

Saya dulu suka merasa tidak mempunyai seorang ibu yang baik

seperti ibunya teman saya.

Saya juga suka merasa bukan seorang anak yang baik bagi ibu saya

setelah saya menyakiti hatinya.

Sepertinya tidak banyak masa-masa baik dalam hubungan di masa lampau.

Meskipun saya tahu bahwa banyak pula kebaikannya

yang membuat saya menjadi orang seperti ini.

Saya pikir hanya tanggung jawab dan kewajiban menjadi orang tua.

Di sini titik tolaknya.

Hidup ini membuat kita selalu sibuk dengan diri sendiri.

Hampir-hampir kita tidak pernah memikirkan apakah mudah menjadi orang lain.

Padahal kalau kita mau memikirkan orang lain, kita akan tahu betapa tidak mudahnya menjadi dia.

Yang dengan segala salah benar dalam perjalanan hidupnya dia mempertahankan dirinya.

Jatuh bangun yang kita tidak pernah tahu atau tidak pernah sungguh mau peduli terjadi padanya.

Dan kita hanya melihat bagian sepotong-sepotong yang kita suka kemudian menilainya.

Bahwa betapa lebih baiknya kita, betapa masih mending saya....

Aduh.

Dan pada anak, selalu saja ada

kekurangan orang tua.

Seperti tidak penuh tanggung jawabnya dan kewajibannya.

(Begitu kita kira, begitu kita mau....)

Dan kita hanya tetap menjadi kanak-kanak.

Sampai kita sungguh-sungguh kehilangan dia.

Maka kawan, jika masih bisa....

(sayangnya tidak, pedihnya aduh).

Saya ingin mengatakan kepada ibu saya, "Kita sangat beruntung."

(dan terusannya, "Karena kita telah bisa banyak bersama dalam susah dan senang."

Harusnya dia tersenyum.)

I love you, Mom.

I will always love you....

Words left unspoken to my mom ??

Terlalu banyak kata2 yg belum sempat keluar dari mulut saya, bahkan ucapan "sy menyayangi ibu" belum pernah terucap dari mulut sy. Semua hanya sy pendam dalam hati, sampai pd saat Tuhan berkehendak lain. Ibu sy meninggal sangat mendadak, saat sy belum siap menerimanya. Apalagi saat itu sy hamil muda, sy merasa limbung dan tdk tahu harus berbuat apa. Saking bodohnya saya, pada saat maut menjemput ibu saya, sy bahkan tidak berani membisikkan kata2 yg selama ini sy pendam dlm hati. Sekarang yg ada rasa penyesalan. Meski 3,5th telah berlalu, penyesalan itu tak kunjung hilang. Bahkan sy sering berdoa dalam hati, jika Tuhan berkenan, bolehkan ibu sy hidup kembali?

Dani,

Apapun yg ada di otak anda sekarang ini, apapun yg ingin anda ucapkan pd ibu anda, KATAKANLAH SEGERA !! Jgn menunggu esok atau lusa, karena kita tidak pernah tahu apakah masih ada hari esok tersisa utk kita bisa mengucapkan betapa berartinya seorang ibu bagi kita. Jgn sampai pengalaman sy diatas terjadi pd anda !

A:Mengapa Engkau melahirkanku ke dunia ini ?

Dani,

Ada 1 kata yang sangat ingin saya ucapkan pada Ibu saya ketika beliau sering dan berulang2 mengingat saya bahwa saya sebagai anak tertua, akan menjadi pengganti orang tua bagi adik2 saya.....ketika beliau sudah wafat (bapak sudah lebih dulu wafat), ingin saya katakan "tidak mau, ma, saya sudah cape mengurus dan membimbing adik2 saya".

Memang bukan kata2 yg indah apalagi baik tetapi itulah satu2nya kata yg ingin saya ucapkan.

Orang2 mungkin dgn gampang akan berkata itulah resiko dan tanggung jawab sebagai anak tertua...

.tapi, Dani....sama sekali gak bermaksud sombong, ketika bapak wafat adik yg kuliah menjadi tanggung jawab saya...

Alhamdulillah sudah 3 adik yg menyelesaikan kuliahnya, otomatis mereka sudah dewasa dan punya modal untuk mandiri, tidak tergantung pada siapa2 lagi, bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, kenyataannya....bikin capek !!

Tapi yaaa....itu tadi cuma diam dan tak terucap, paling2 di belakang belaiu tarik nafas capek,,

Duh....!!!

Hi,

wait !...............ikutan dong....heheheh

>> jeng @Dani,

iyaa benar sekali ucapan apa sich yang paling cocok untuknya - ibu kita. wanita yg sudah melahirkan kita, wanita yg sudah memelihara kita dan wanita yg sudah berjuang utk membela kita.

aku sendiri belum bisa mengucapkannya sampai se-tua begini. orang bilang wew dah terlambat tuh bu...wong ibumu sudah mati.

maka itu aku suka kepingin saja cepat2 mati, biar aku bisa ketemu dia ( barangkali ! ) dan aku ada kesempatan utk mengucapkan sesuatu yg selama ini mengganjal tenggorokanku dan mendekam dalam hatiku.

Tuhanku wah ! DIA pasti sudah tahu wong DIA MAHA KUASA koq.

tapi kan sedikitnya '' manusia perantara yg Tuhan pakai agar aku ini lahir kedunia '' berhak mendengarkannya.

kadang aku jengkel, koq HUT ku ibuku susah2 utk membuatnya, meskipun hanya nasi kuning dan omelet telur, tapi koq HUT ibuku kita semua 3 anaknya ( waktu itu ! ) malah cecengesan kesana kemari gak terpikir akan tanggal HUT dia, kenapa toch

baru waktu aku sudah kerja aku spesial ingat2 terus HUT dia, tapi sayang aku belum puas memberi dia meskipun itu kecil harganya sebab hitungan HUT dia yg aku kasih dengan uang gajih jerih payahku sendiri, belum terhitung sampai jari kesepuluh, trus dia sudah pergi meninggalkan kita semua. amin.

sesek rasanya kalau harus ingat dia, wong hujan2 geledek petir koq mau2-nya naik pakai tangga keatas rumah utk buat betul agar talang air diatas gak jatuh karena mumpet kotoran. ihhhh. ibu ku toch

jeng @Dani, aku belum bilang sama dia suatu rahasia dalam hidupku selama ini. belum bilang karena 1) gak berani bilang 2) keburu ibu pergi

kalau aku harus bandingkan dengan caraku pada si-mata wayang anakku, duh bedanya 180 derajat antara ibuku dan aku sebagai ibu anakku.

anakku perhatikan betul sampai hal sekecil2nya tentang aku, dan akupun demikian karena memang sudah tujuanku, bahwa aku ingin hubungan antara aku dan anakku bukan saja sebagai ibu tetapi sebagai teman.

nah waktu aku masih anak ibuku, rasa2nya belum semua aku bisa membalas apa yg telah dibuatnya termasuk belum bisa menyampaikan '' sesuatu rahasia yg sangat besar kepadanya ''

belum sampai, karena waktu kemudian merubah semua keadaan

aku cuma termenung..............

aku harap suatu saat bila waktuku tiba, pasti aku akan kesana bukan?

pasti dia ada dan pasti akan kusampaikan apa rahasia itu !...... pasti

thnx

qu pengen bgt blang ma ibu qu " mom qu mtk ma'af dah berani nentang mom c5 gra" co....

Q: kata2 apa yg pengen anda katakan, tapi toh tetap tak terucap?

A: who is my father?

lebih baik cobalah untuk mengatakannya..