Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.

Lukas_bc ditanyakan dalam Masyarakat & BudayaAgama & Kepercayaan · 1 dekade yang lalu

Mengkritisi keajaibanAlquran.com: Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim (2)?

Pertanyaan saya di sini:

http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=At...

Banyak jawaban yang tidak menjawab.

(yang aneh seperti jawaban @Harry, pake bawa-bawa angkat topi segala..., akhirnya tetap tidak menjawab, malah nambah ayat dengan "segumpal darah" lagi)

Dibuat singkat saja:

1. Sejak kapan janin terbentuk dari segumpal darah?

2. Fakta bahwa janin menempel ke rahim, apakah hal itu mrpk misteri bagi manusia? bagi manusia Purba? bagi bangsa Arab abad ke-6? TIDAK BISA-kah mereka melihat ari-ari?

Benarkah kata "menempel" itu ajaib? Kenapa banyak yang mengimaninya sebagai keajaiban?

So, ditunggu jawaban dgn akal sehat...

Perbarui:

@Click

pakai ayat lain, tetap "segumpal darah" kan?!...

Info: saya tidak menyentuh FFI sama sekali. Akal sehat. Btw, kamu yg terlalu phobia...

@Harry

(keluh!)

Saya dengan tegas bisa berkata: SALAH! Janin TIDAK terbentuk dari "segumpal darah".

Baca posting awal.

Nanti jelas sendiri siapa yang tidak mengerti sains.

Perbarui 2:

@bungjml

Ntar sy tanggapi, ok?

@harry (lagi)

Ahaha...! setelah "segumpal darah" dikritisi, kamu membuat terjemahan baru: alaqah -> embrio...

Sigh! konyol bgt...:(

Kamu tanya: "siapa bilang dari segumpal darah?"

Lho kan yang mengatakan itu: Alquran (seperti ditulis keajaibanAlquran.com); kamu kok bingung sendiri...

Jadi, siapa yang kamu olok-olok "tidak punya otak".....?

5 Jawaban

Peringkat
  • 1 dekade yang lalu
    Jawaban Favorit

    Hai lucas_bc...

    Pada link itu sebenarnya sudah saya jawab. Saya reviuw dikit dulu:

    Di saat ayat itu turun, ilmu akal manusia pada zaman itu tidak mampu menjangkau fakta ilmiah ini. Demikian pula ilmu pengetahuan yang ada saat itu cukup sederhana untuk sampai pada hakikat yang besar ini.

    Di abad modern, fakta ini baru ditemukan setelah kemajuan ilmu biologi dan kedokteran. Dalam bahasa arab, kata Alaqah' memiliki 3 makna, yaitu :

    1.Bermakna lintah.

    2.Bermakna sesuatu yang tergantung.

    3.Bermakna segumpal darah.

    Tidak terdapat perselisihan antara saintis (kedokteran) modern mengenai tiga makna yang terkandung di dalam kata ’Alaqah ini .

    Makna ‘Alaqah' sebagai lintah adalah deskripsi yang tepat bagi embrio manusia yang masih

    berusia 1-24 hari, menempel pada uterus (rahim) ibu, serupa sebagaimana ‘lintah’ menempel di kulit. Serupa pula dengan ‘lintah’ yang memperoleh darah dari inangnya, embrio manusia juga memperoleh darah dari ibunya ketika hamil. Ketika membandingkan lintah air tawar dengan embrio pada tahap ‘alaqah, Profesor Moore, seorang profesor Emeritus ahi anatomi dan embriologi dari universitas Toronto Kanada, menemukan kesamaan yang banyak pada keduanya. Beliau berkesimpulan bahwa embrio selama tahap ‘alaqah memiliki penampakan yang sangat mirip dengan lintah. Pada tahap ini, embrio mendapatkan makanan dengan cara menghisap darah ibunya, sama seperti lintah.

    Arti kedua, ‘alaqah adalah ‘sesuatu yang tergantung’, dan hal ini adalah apa yang dapat kita

    lihat pada penempelan embrio di uterus/rahim selama tahap ‘alaqah.

    Arti ketiga adalah ‘segumpal darah’. Professor Moore mengatakan: “kami menemukan penampakan luar embrio selama tahap alaqah seperti penampakan segumpal darah, adanya sejumlah besar darah membentuk embrio. Juga selama tahap ini darah dalam embrio tidak bersirkulasi sampai usia embrio mencapai akhir minggu ke tiga. Jadi embrio pada tahap ini mirip dengan segumpal darah.

    Jadi ketiga deskripsi embrio tersebut di atas secara akurat terdiskripsi dalam satu kata dalam Al-quran yaitu kata ”alaqah”.

    Tahap perkembangan embrio selanjutnya setelah alaqah adalah ”mudghah”. Kata mudghah dalam bahasa arab berarti ”sesuatu yang dikunyah”. Pada tahap mudghah, ukuran embrio mirip dengan ukuran permen karet yang umum dikunyah orang. Al-Qur'an telah menyampaikan informasi ini pada 1400 tahun yang lalu, padahal saintis baru mengetahui perkembangan embrio ini setelah ditemukannya mikroskop, suatu alat yang belum dikenal

    pada 1400 tahun yang lalu. Orang pertama di dunia yang menggunakan mikroskop untuk mengamati sel sperma manusia (spermatozoa) adalah Hamm dan Leeuwenhoek pada tahun 1677, lebih 1000 tahun setelah ayat ini turun. Hamm dan Leuwenhoek pun ketika itu masih salah mendiskripsikan tahap perkembangan embrio.

    ===========================================

    Saya pikir kesesuaian kata Alaqoh dengan bentuk embrio masa awal adl sebuah fakta ilmiyah yg sudah tdk bs dibantah lagi.

    Persoalan yg anda bawa apakah itu suatu keajaiban atau bukan menurutku hal itu bukanlah inti dari perbandingan ayat Al Qur'an dengan fakta sains. kalaupun anda mengatakan bukan sesuatu yg ajaib, tidak masalah. Tapi anda harus jujur mengakui bhw informasi yg disampaikan oleh Al Qur'an ttg perkembangan embrio manusia sejalan dengan fakta ilmiyah.

    Menurut saya sendiri kesesuaian ayat Al Qur'an dgn Fakta sains bukanlah suatu keajaiban tapi itu adalah sebuah kebenaran yg sama. Dalam Islam Ilmu dan fakta sains juga merupakan ayat Allah.

    Al Qur'an disebut ayat kauliyah sedang hukum alam dan sains adalah ayat kauniyah. Antara ayat kauliya dan ayat kauniyah sudah semestinya sejalan. Dalam kerangka ini maka kesesuaian Ayat kauliyah (ayat Al Qur'an) dengan ayat Kauniyah (fakta sains) bukanlah sebuah keajaiban tapi sebuah keharusan.

    Apakah uraian diatas bisa memberikan penjelasan....?

    Semoga Jelas...

  • 1 dekade yang lalu

    Bwakakakaak... tukang baca terjemah balik lagi... ayo deh... kita bahas lagi...

    Nih bro... hadits yang sudah 1400 tahun lalu....

    "Jika nutfah (zigote) telah lewat empat puluh dua malam [dalam riwayat lain ; empat puluh malam], maka Allah mengutus seorang malaikat padanya, lalu dia membentuk nutfah tersebut; dia membuat pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan tulang belulangnya. Lalu malaikat itu bertanya (kepada Allah),'Ya Tuhanku, apakah dia (akan Engkau tetapkan) menjadi laki-laki atau perempuan ?' Maka Allah kemudian memberi keputusan..." (HR. Muslim, dari Ibnu Mas’ud RA)

    “Sesungguhnya setiap kamu terkumpul kejadiannya dalam perut ibumu selama 40 hari dalam bentuk ‘nuthfah’ (zigote), kemudian dalam bentuk ‘alaqah’ (embrio) selama itu pula [40 hari], kemudian dalam bentuk ‘mudghah’ (fetus) selama itu pula [40 hari], kemudian ditiupkan ruh kepadanya.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, dan Tirmidzi).

    Tuh...jika ente ahli Obgin...silakan bandingkan dengan data pengetahuan modern tentang pembentukan janin.... yaaa jika ente cuma tukang baca terjemah...ente gak bakalan ngerti dan tambah bingung he he he....silakan bingung sendiri....

    Jika janin itu sudah diketahui "menempel" pada jaman itu... (abad 6), maka sudah ada buku atau file atau apalah namanya yang ditulis para ahli kedokteran jaman itu.....

    Dan sekali lagi... ente kutantang utk menemukan dokumen dari abad ke 6 yang menjelaskan hal tersebut sebelum Al Qur'an menjelaskannya he he he.....

    BTW.... tantangan ku yg kemaren gak bisa dipenuhi bro......

    He he he...sorry...kali ini aku gak angkat topi...kik kik kik

    he he he...siapa bilang dari segumpal darah??? Baca bro... perhatikan baik2... nutfah, alaqah, mudghah, atau ente emang gak punya otak utk memikirkannya...sorry banget...he he he.

    Coba jangan alihkan masalah, buktikan aja, ada gak dokumen tentang itu dari abad ke 6... Klo gak bisa buktiin..jangan ngeyel bro... santai aja... aku juga gak maksain ente mo percaya pa enggak..he he he..

    Aku kan dah bilang.. baca baik2 ayat2nya... penciptaan bayi itu bukan dimulai dari segumpal darah... duh.. gini nih klo cuma baca terjemah dan gak mau mikir.. pake otak dong bro...

    Bertebaran ayat2 yang menyatakan..."apakah kamu tidak memikirkannya"??? Apa arti ayat itu..? Supaya kita mikir jangan cuma baca....

    xoxo

  • @lukas bc

    hehehe.... sepertinya anda menderita phobia akut sampai sampai ayat Al-Qur'an yang lain pun tidak dimasukkan untuk mengaburkan makna dan pemahaman Orang muslim.. hehehe

    "Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)

    Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :

    "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).

    Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain iti beliau juga mengatakan, "Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan). Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya."

    Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an :

    "...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6).

    Sumber: itulah kalo googling di faithfreedom hehehehe.... Teori anda salah seperti gereja anda membantah teori coppernicus (bumi itu bulat) / geosentris
  • 1 dekade yang lalu

    Dalam bahasa Arab-nya adalah "alaqah".

    Bahasa Indonesia tidak mempunyai terjemahan yang pas mengenai kata tersebut.

    Maka ..., kembalikan kepada kata dalam bahasa aslinya.

    Tahap pertama proses penciptaan anak cucu Adam as. adalah dari bercampurnya nutfah laki-laki (spermatozoa) dengan nutfah perempuan (sel telur / ovum). Untuk satu calon individu hanya perlu satu ekor spermatozoa (yang berukuran ½ mikron) dan satu ovum (berukuran 200 mikron) yang bercampur, seperti firman Allah SWT di dalam Al Qur’an: “Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan,” (QS 75 Al Qiyaamah : 37), dan juga “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya, karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (QS 76 Al Insaan : 2).

    Sel telur yang telah matang akan dilepaskan oleh indung telur (ovarium), kemudian ditangkap oleh ujung saluran falopi (tuba fallopy). Di saluran inilah pertemuan antara ovum dan spermatozoa terjadi (disebut proses pembuahan). Sel yang telah terbuahi ini (dinamakan zygot) kemudian bergulir secara perlahan menuju rahim (uterus) dalam waktu sepekan. Di dalam rahim inilah calon individu berkembang menjadi janin. Ketiga tempat di dalam perut ibu, yaitu ovarium tempat produksi sel telur, tuba fallopy tempat pertemuan sel telur dan spermatozoa, dan uterus tempat pertumbuhan janin, diberitakan dalam Al Qur’anul Karim: “… Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu, kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. …” (QS 39 Az Zumar : 6).

    Zigot yang dapat menempel pada dinding rahim akan terus tumbuh membesar melalui proses pembelahan sel, hingga berbentuk seperti lintah. Selanjutnya, akan menjadi berbentuk seperti bekas gigitan (tapak gigi) pada permen karet. Kemudian terbentuklah tulang-tulang rawan yang menyebar ke seluruh bagian, sehingga tulang-tulang ini mencapai bentuk rangka manusia. Lalu mulailah otot-otot mulai terbentuk membungkus tulang. Maka sempurnalah bentuknya seperti bayi manusia.

    “Dalam pekan ke-7, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir pekan ke-7 dan selama pekan ke-8 otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.” (Moore, Keith L., Developing Human, Edisi ke-6,1998).

    Tahapan-tahapan pembentukan bayi dalam rahim seperti yang telah diteliti oleh para ilmuwan embriologi, ternyata malah membuktikan kebenaran berita-berita dari Al Qur’an, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini: “Kemudian nutfah itu Kami jadikan alaqah, lalu alaqah itu Kami jadikan mudhghah, dan mudhghah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS 23 Al Mu’minuun : 14).

    Kata alaqah dalam bahasa Arab memiliki tiga arti, pertama berarti lintah, kedua berarti sesuatu yang tergantung/menempel, dan ketiga berarti segumpal darah.

    Ternyata hasil penelitian para ilmuwan embriologi modern terhadap tahapan-tahapan yang dilalui dalam proses pembentukan bayi manusia itu sangat sesuai dengan apa yang diberitakan Al Qur’an.

  • Anonim
    1 dekade yang lalu

    Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi william campbell Lucas_bc mau menjadi w

Masih ada pertanyaan? Dapatkan jawaban Anda dengan bertanya sekarang.