Lukas_bc

Dan apakah materinya mudah dipahami? Tks sebelumnya :)

Tolong bantuan infonya, universitas mana saja yang punya program S2 malam / Sabtu-Minggu? Jurusan / fakultasnya terserah: Manajemen, Hukum, Psikologi, Sains/MIPA, Teknik, Desain, dlsb. Saya ingin info sebanyak-banyaknya. Trims :D

Muslim (non-muslim juga boleh), apa tanggapan kalian?

Membaca ayat-ayat terkait pembentukan janin, saya menangkap konsep Spermism, suatu pemikiran kuno tentang perkembangan embrio yang jelas2 telah terbukti salah.

Perhatikan definisi berikut,

Apa itu Spermism?

The doctrine that fathers contribute the essential characteristics of their offspring while mothers contribute only a material substrate. (Wikipedia)

http://en.wikipedia.org/wiki/Preformationism

The theory, formerly held by many, that the sperm or spermatozoön contains the germ of the future embryo; animalculism.

An obsolete biological theory that stated that sperm contained the preformed germ or the embryo.

http://www.thefreedictionary.com/spermism

(Bagian definisi ini penting, jangan dilewatkan)

Ilustrasi: http://images.google.co.id/imglanding?q=preformism...

Semua ayat menyebutkan manusia terbentuk dari MANI... hanya mani.

Tidak ada peran dari benih / nutfah perempuan.

Tanpa peranan ovum tidak mungkin terbentuk zigot. Lebih lanjut, tidak terjadi MEIOSIS, yang dilanjutkan dengan mitosis, diferensiasi dan organogenesis.

Dimana kesetaraan peranan laki-laki dan perempuan yang HARUSNYA sama: masing-masing 23 kromosom?

Semua ayat berkaitan, dan sama-sama bertentangan dengan sains.

Silakan dijelaskan dengan akal sehat...

==================================================

Perhatikan ayat-ayat berikut:

"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik" (Al Qur'an, 23:14)

"Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?" (Al Qur'an, 56:57-59)

"Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?" (Al Qur'an, 75:36-37)

"Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan." (Al Qur'an, 76:2)

"Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan." (Al Qur'an, 53:45-46)

"... , maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, ..." (Al Qur'an, 22: 5)

"Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan."

(Al Qur'an. 86: 6-7)

Menanggapi @Pencari Kebenaran dan @bungjml di sini:

http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Av...

@Pencari Kebenaran

Alquran TIDAK PERNAH memuat istilah nuftah perempuan atau "BAGIAN kecil dari ibu" dan sejenisnya.

TIDAK ADA pada semua ayat. Hanya mani-lah yang disebutkan.

@bungjml

"Lintah" bukan deskripsi yang bagus untuk janin, karena:

1). Yang paling krusial:

- Lintah AKTIF mengisap darah inang; secara langsung.

- Janin mendapat suplai darah ibu secara difusi (PASIF). Tidak secara aktif, tapi difasilitasi oleh ari-ari. Terdapat medium/perantara.

2). Juga,

- Lintah mencerna darah yang diisapnya pada usus. jadi, darah adalah MAKANAN

- Sedangkan bagi janin, darah adalah PEMBAWA oksigen dan nutrisi

Itu bedanya, meskipun mirip2...

Lalu copas-an Anda tentang mudghah:

Copas: "Pada tahap mudghah, ukuran embrio mirip dengan ukuran permen karet yang umum dikunyah orang." Dst. satu alinea

PERTANYAAN #1:

Terus, apa hubungannya dengan mikroskop? Seukuran permen karet lho...

PERTANYAAN #2 (re-post):

TIDAK BISA-kah manusia mengetahui bahwa janin melekat/menempel pada perut (rahim) ibunya dengan mengamati ARI-ARI?

Pertanyaan saya di sini:

http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=At...

Banyak jawaban yang tidak menjawab.

(yang aneh seperti jawaban @Harry, pake bawa-bawa angkat topi segala..., akhirnya tetap tidak menjawab, malah nambah ayat dengan "segumpal darah" lagi)

Dibuat singkat saja:

1. Sejak kapan janin terbentuk dari segumpal darah?

2. Fakta bahwa janin menempel ke rahim, apakah hal itu mrpk misteri bagi manusia? bagi manusia Purba? bagi bangsa Arab abad ke-6? TIDAK BISA-kah mereka melihat ari-ari?

Benarkah kata "menempel" itu ajaib? Kenapa banyak yang mengimaninya sebagai keajaiban?

So, ditunggu jawaban dgn akal sehat...

Jawab:

A. Gelombang

B. Partikel

Kebanyakan para ilmuwan sebelum Louis de Broglie tidak habis pikir, kenapa cahaya mempunyai sifat2 gelombang dan partikel sekaligus. Sebenarnya, cahaya itu gelombang atau partikel?

Masalahnya memang rumit kalau opsi yang tersedia cuma A dan B (lih: atas). Kenapa tidak keduanya? de Broglie menjelaskan bahwa keduanya bisa benar-benar... benar!

Jadi ada opsi C: Gelombang sekaligus partikel

Jadi kalau cahaya, subjek riset fisika selama berabad-abad, tidak jelas statusnya (kadang bisa berperilaku seperti gelombang, kadang seperti partikel), kenapa:

Kenapa Tuhan tidak bisa turun ke bumi sebagai manusia, sambil tetap berkuasa atas alam semesta? dualisme Bapa - Yesus (Roh kudus ga' dibahas, karena toh jarang diperdebatkan :p).

Kalau ketidakjelasan hakikat cahaya masuk akal secara sains, kenapa konsep trinitais Tuhan sering dianggap tidak logis?

Apakah Tuhan tidak boleh lebih kompleks dari ciptaannya (cahaya)? Cahaya saja punya dualisme hakikat, benar kan?

Bukannya Tuhan itu MAHA kuasa dan MAHA hadir?

Oia, ini cuma analogi...

Masa setelah proklamasi kemerdekaan.

Tokoh muslim maksudnya tokoh yang berlatar belakang lingkungan muslim yang kuat/kental.

Lalu apa alasannya? (terkait kontribusinya thd negara atau umat muslim khususnya; apa yang sudah dia lakukan atau pemikiran2nya)

Andai bisa, apa ada pengaruhnya terhadap kenabiannya?

(saya rasa sih tidak...)

Kalau Muhammad adalah penyampai firman Allah, apakah otomatis dianggap hidupnya tidak ada cela/dosa nya?

Kalau beliau pernah berdosa (karena manusia tidak luput dari kesalahan kan), whats the big matter?

Bukankah yang sempurna itu Tuhan, bukan seorang nabi?

Pertanyaan terakhir,

Apakah semua kisah hidup nabi (dalam hadits-hadits) pasti dianggap sebagai sesuatu yang mesti ditiru? Tidak mungkinkah ada kealpaan dalam hidupnya yang terekam dalam hadits?

tolong tanggapannya...

Apakah otomatis saya mengkritisi AlQuran atau nabi rekan2 muslim, Muhammad?

Saya tidak mempertanyakan "kenapa" ayat AlQuran demikian, tapi KENAPA diintepretasi demikian (oleh Harun Yahya).

Kalau pemikiran Harun Yahya terbukti tidak tepat, memangnya adakah pengaruh yang besar bagi muslim?

Sebagian besar artikel ybs terlalu memaksa (dalam mengkaitkan ayat dan fakta sains)...

dari: http://www.keajaibanalquran.com/astronomy_origin_u...

Dari ayat:

"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)

AlQuran dikatakan memuat keajaiban (No comment tentang ini).

Jadi, dengan memakai logika Harun Yahya,

Kitab (-suci) atau catatan APAPUN yang menuliskan tentang "Tuhan" (causa prima) yang menciptakan langit dan bumi, VALID/SAH jika disebut sebagai KEAJAIBAN.

Bukan begitu?

========

Konsep "tuhan" sebagai pencipta sama sekali bukan konsep baru. Malah, termasuk salah satu pemikiran tertua dan mendasar umat manusia.

Nah, jika ada seorang dari masa purbakala yang berkata pada orang lain: "tentu bumi ini diciptakan oleh sang XXXXX..." ("tuhan", apapun sebutannya)

Apakah perkataan ini adalah keajaiban?

dari: http://www.keajaibanalquran.com/astronomy_origin_u...

Dari ayat:

"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)

AlQuran dikatakan memuat keajaiban (No comment tentang ini).

Jadi, dengan memakai logika Harun Yahya,

Kitab (-suci) atau catatan APAPUN yang menuliskan tentang "Tuhan" (causa prima) yang menciptakan langit dan bumi, VALID/SAH jika disebut sebagai KEAJAIBAN.

Bukan begitu?

========

Konsep "tuhan" sebagai pencipta sama sekali bukan konsep baru. Malah, termasuk salah satu pemikiran tertua dan mendasar umat manusia.

Nah, jika ada seorang dari masa purbakala yang berkata pada orang lain: "tentu bumi ini diciptakan oleh sang XXXXX..." ("tuhan", apapun sebutannya)

Apakah perkataan ini adalah keajaiban?

dari: http://www.keajaibanalquran.com/astronomy_roof.htm...

Hanya dari satu ayat: AlQuran 21:32, dibahas segala fakta sains modern. Tapi semua uraian itu tidak ‘nyambung’ dengan ayat itu.

Enam (6) alinea yang menguraikan fakta sains mengungkapkan fungsi atmosfer: MELINDUNGI bumi.

Padahal ayat itu mengatakan: "Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara..."

TERPELIHARA -> sebagai objek, bukan MEMELIHARA.

Arti frasa ayat itu jelas: Tuhan-lah yang memelihara langit... dst

Ayat itu tidak berbicara tentang langit yang memelihara kehidupan di bumi.

Oh, mungkin ada salah terjemahan? Tidak. Versi Inggris:

"We made the sky a preserved and protected roof yet still they turn away from Our Signs.."

"preserved" dan "protected" -> langit itulah yang DI-pelihara dan DI-lindungi, bukan sebaliknya.

Bukan seperti ini: "a preserving and protecting roof (-of the earth)..."

Atau simpelnya, baca judulnya: Atap yang Terpelihara.

Menurut saya, Harun Yahya telah memaksakan pengartian ayat yang tidak semestinya, dengan motivasi menunjukkan bahwa AlQuran bisa selaras dengan iptek, padahal dengan pemaksaan pengartian yang sangat kentara, ybs malah mempermalukan kalangan muslim.

Jadi apa tanggapan kalian?

Dari tulisan itu dibahas 3 ayat: 21:33, 36:38, 51:7

Nah, pandangan saya:

1). Bukankah sejak ribuan tahun lalu manusia sudah mengamati bahwa matahari dan bulan (seolah-olah) mengelilingi bumi secara teratur? (paham geosentris)

2). Bukankah ilmu astronomi kuno sudah memetakan rasi-rasi bintang di langit, yang bergerak teratur dari arah timur ke barat?

Dengan pengamatan konstelasi bintang yang teratur, dapat diketahui bahwa benda-benda langit mempunyai garis edar imajiner.

Jadi, dengan pemahaman geosentris yang dipercaya ribuan tahun hingga era Galileo, "garis edar" dan "jalan" benda-benda langit sudah bisa diamati tanpa teleskop bahkan ribuan tahun sebelum masa penulisan AlQuran.

Kenapa ditulis (oleh Harun Yahya) seolah-olah itu adalah rahasia yang hanya bisa disibak dengan teleskop?

Pendapat kalian?

Jika para sahabat nabi MEMPERCAYAI nabi Muhammad dan ajarannya,

tentunya prinsip TAQIYYA nabi juga mereka percayai sebagai kebenaran.

Dalam kondisi apa/bagaimana Hadits-hadits yang ada (bahkan Hadits-hadits yang sahih sekalipun), bisa diterima sebagai kebenaran/fakta, mengingat prinsip taqiyya juga dipegang oleh para penutur Hadits yang sahih?

Taqqiya bisa dibilang adalah prinsip nabi Muhammad, dengan asumsi beliau berintegritas.

Seorang yang berintegritas tidak akan mengajarkan pada orang lain hal-hal yang tidak dijalaninya.

Nah, masalah serius dalam taqqiya:

Jika taqqiya BOLEH dilakukan -salah satunya- untuk kemajuan / kebesaran ke-Islam-an, bukankah apapun yang dikatakan beliau dalam Al-Quran bisa jadi adalah taqqiya?

Dari seorang yang melegalkan kebohongan (terlepas apakah itu baik atau buruk) untuk kemajuan ajaran yang dibawanya, bagaimana kita tahu mana dari perkataannya / ajarannya yang merupakan FAKTA dan mana yang TAQIYYA?

Bukankah semua sikap, perkataan, dan perbuatan nabi Muhammad untuk membesarkan Islam? Sekali lagi, bagaimana kalau sebagian (atau malah semuanya) adalah taqiyya?

Apa pendapat kalian?

I need a simple way to do calibration of a 200g/0.01g balance, anyone can help me?

And one more question, the buttons are: CAL (calibration), TARE/ZERO, COUNT, UNIT.

What's the function of COUNT? I can't access the manual book.

Thanks in advance.

Terkait pertanyaan @haqi (sudah saya tanggapi):

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=201...

Posting @haqi menurut saya tidak logis BAHKAN dari segi Sains & Math.

User lain, ada tanggapan lanjutan?

dari segi Sains & Math tentunya...

(karena kebanyakan kita sudah sependapat kalau Tuhan itu ada)

Jangan salah tangkap, juga @dimas, saya percaya Tuhan itu ada, tapi tiga sifat Tuhan: MAHA TAHU, MAHA KUASA, dan MAHA HADIR tidak bisa dijelaskan 100% oleh logika. Kalau demikian, kenapa sifat MAHA ESA juga harus 100% logis?

Tentang trinitas dalam Alkitab, terkait ke-ESA-an Tuhan.

Mungkin pendapat non-Kristen:

"Bagaimana mungkin beriman pada Tuhan yang tidak logis?"

Pendapat saya,

Sejak kapan Tuhan itu logis?

Tidak mungkin kita bicara tentang keilahian Tuhan dengan tetap berdasar pada LOGIKA. Katakanlah ketiga sifat Tuhan berikut:

1). ke-MAHA TAHU-an Tuhan; Tuhan tahu segalanya, termasuk masa depan. Apakah ini logis?

2). ke-MAHA KUASA-an Tuhan; Kuasa Tuhan tidak terbatas. Terkait hukum fisika, apakah sesuatu dengan energi unlimited itu logis?

3). ke-MAHA HADIR-an Tuhan; Sementara Tuhan diyakini punya posisi (di surga), Tuhan juga maha hadir. Sesuatu yang posisinya dimana-mana, apakah ini logis?

Sama halnya dengan ketiga sifat Tuhan di atas,

Sifat ke-ESA-an Tuhan -karena menyangkut Tuhan- tidak harus logis.

Rekan2 yang berpendapat bahwa:

>> ke-ESA-an Tuhan harus logis,

sementara itu, menerima:

>> sifat2 Tuhan yang lain: MAHA TAHU, MAHA KUASA, dan MAHA HADIR yang walaupun tidak logis, sebagai kebenaran,

bukankah ini standar ganda?

Menurut saya, pendapat bahwa "Tuhan itu harus logis", sangat tidak logis.

Tolong tanggapannya yang kritis, thanks.

apakah berlaku bagi umat beragama non-Kristen?

dari pertanyaan ini:

http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Au...

Tanggapan Kristen seperti jawaban @erwin dan @lovy_seren

tanggapan @erwin: "Hukuman hanya diberikan kepada orang2 yang telah mendengar dan tidak mau meresponnya."

tanggapan @lovy_seren: "...penghakiman atas hati nurani"

Pertanyaan saya,

Penduduk terpencil tidak menerima Injil karena adanya faktor pembatas: faktor geografis / tiadanya informasi.

Umat beragama lain tidak menerima Injil karena adanya faktor pembatas: percaya pada kitab sucinya sebagai kebenaran.

Pertanyaan:

1). Tidak mungkinkah Tuhan menghakimi umat beragama non-Kristen seperti orang2 di daerah terpencil (berdasar hati nurani), bukankah mereka tidak bisa menerima Injil karena juga ada faktor pembatas?

2). Apakah ayat Roma 2:6-16 seperi yang diposting @lovy_seren juga berlaku untuk mereka (umat beragama non-Kristen?)

Bukankah mereka termasuk "bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat"? Atau tidak?

Dari jawaban @NoeMoetz 2 di sini:

http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Au...

Saya baca artikel Lumen Gentium di sini:

http://www.vatican.va/archive/hist_councils/ii_vat...

Pertanyaan:

1). Bukannya inti artikel itu lebih dari perihal Paus (Katolik-Protestan) tapi lebih menyangkut tentang keselamatan secara universal, menyangkut Injil tentang Kristus?

2). Siapakah "...those who in shadows and images seek the unknown God..." (kalimat ke-4)? Apakah me-refer "Mohamedans" pada kalimat sebelumnya?

3). Apa maksud "...through no fault of their own do not know the Gospel of Christ..." / "...tanpa bersalah tidak mengenal Injil Kristus..." / "Invincible Ignorance"?

Atau tolong beri contoh praktis kelompok orang pada saat/jaman ini yang:

- "...tanpa bersalah tidak mengenal Injil Kristus..."

- tidak mengenal Injil Kristus DAN BERSALAH

4). Apakah Mohamedans yang dimaksud pada artikel itu termasuk muslim yang mengetahui isi Injil?