Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.
Apa-apa yang disembelih untuk selain Allah (al-Baqarah: 173) banyak terdapat pada hajatan-hajatan bid'ah?
Berkata Ibnu Abbas:
"Maa uhilla bihi itu ialah (sembelihan) untuk berhala-berhala". (Tafsir Ibnu Jarir 2: 49).
Berkata Ibnu Jarir dalam tafsirnya 2: 49:
"Dikatakan maa uhilla bihi itu tidak lain melainkan karena orang-orang Jahiliyah dulu, biasa apabila hendak menyembelih sesuatu yang mereka korbankan untuk berhala-berhala, mereka menyebut nama berhala-berhala yang mereka korbankan sesuatu untuknya, dan ketika menyembelih itu mereka mengeraskan suara...".
Berkata imam Syaukany dalam tafsirnya I: 148:
"... dan seperti itu juga apa yang diperbuat oleh orang-orang yang beri'tikad kepada orang-orang yang sudah mati, tentang sembelihan atas kuburan mereka. Sesungguhnya ini masuk golongan maa uhilla bihi. Tidak ada perbedaan antara ini dengan sembelihan untuk berhala itu".
Maka maa uhilla bihi itu adalah seperti sembelihan-sembelihan dimasa jahiliyah.
Berikut sembelihan dengan nama Allah, atau karena Allah, atau karena ... Allah (titik-titik kosong bisa "yang diridhoi", "yang diberkahi", "yang dibenarkan" dll yang semakna dengan itu):
1. Untuk kebutuhan sehari-hari
2. Untuk memuliakan tamu
3. Untuk mengundang orang
4. Untuk walimah nikah
5. Untuk walimah aqiqah
6. Untuk Dam (korban dalam ibadah haji)
7. Untuk Qurban Idul Adha.
Yang selain dari ketujuh macam sembelihan itu adalah yang dimaksud "maa uhilla bihi" pada al-Baqarah: 173, seperti untuk selamatan/ syukuran satu bulan, tujuh bulan, satu suro, tahlilan, maulidan, ulang tahun, pindah rumah, tajdid nikah, pelantikan, peresmian, halal bi halal, bangun rumah, dll yang oleh Wahabi disebut hajatan bid'ah (pinjam istilah Wahabi-nya, ya).
Sehingga Ahli bid'ah itu ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, sudah mengamalkan amalan bid'ah, termakan yang haram pula.
Silahkan tanggapannya. Terima kasih atas perhatian Anda.
6 Jawaban
- taufiq moslemLv 68 tahun yang laluJawaban Favorit
Dalam acara-acara yang dianggap bid'ah harus dibedakan mana sembelihan yang benar-benar untuk Alloh dan mana yang sembelihan yang hakikatnya bukan untuk Alloh (sekalipun disebut asma Alloh pada saat penyembelihan).
Hukum makanan dalam acara bid'ah atau bahkan acara kemusyrikan, harus dibedakan antara makanan sembelihan dan bukan sembelihan. Khusus pembahasan di sini mengenai sembelihan, maka harus benar-benar jeli untuk menentukan mana sembelihan yang untuk Alloh dan mana yang bukan.
Sebagai contoh dalam acara tahlilan selamatan. Bagi mereka yang masih kental dalam tradisinya maka akan dijumpai adanya ayam utuh beserta beberapa jajanan pasar dan buah-buahan. Sembelihan semacam inilah yang dipermasalahkan, karena statusnya sebagai sesaji.
Namun daging sembelihan yang ada dalam bungkusan yang dibagikan tersebut status hukumnya berbeda dengan daging yang untuk sesaji, sekalipun daging sembelihan tersebut berada dalam acara yang sama.
- 8 tahun yang lalu
wooow hebat kamu ini, ilmu pas-pasan berfatwa berlebihan. ILMU DIKIT JOSS.
Sembelihan pada acara bid'ah hasanah seperti “tujuh bulanan” dan tahlilan, tidaklah mempersembahkan sembelihan itu kepada selain Allah. kami menyembelih binatang tersebut dengan menyebut nama Allah dan dibagi-bagikan kepada orang lain, dengan tujuan agar calon anak mereka lahir dengan selamat.
Sementara pada acara tahlilan, kami menyembelih hewan untuk mengirimkan pahalanya kepada orang yang telah mati. Ini pun disembelih dengan menyebut nama Allah, sedangkan maksud “mengirim untuk orang mati” yang biasa dilakukan masyarakat adalah mengirim pahala kepada orang yang mati dari sembelihan tesebut. Dengan demikian, sembelihan itu tidak dapat digolongkan dalam jenis sembelihan yang disebutkan ayat berikut ini:
وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللّهِ
“…Dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.” (Qs. al-Baqarah: 173)
Tidak pula termasuk sembelihan untuk selain Allah. WAllahu a’lam.
Dengan demikian, sembelihan dari acara bid’ah hasanah ini adalah halal, selain itu tidak ada dalil yang mengharamkannya. Hukum ini didasarkan pada keumuman maksud sembelihan pada acara-acara bid’ah hasanah yang biasa dilakukan masyarakat.
- Anonim7 tahun yang lalu
"Pencerahan bagi umat Muslim"
Rasulullah SAW pun bersabda: “Orang-orang yang penyayang akan disayangi Allah Yang Maha Penyayang.
Sayangilah siapa yang ada di atas muka bumi, niscaya kalian akan disayangi oleh siapa yang ada di langit”
Source(s):
(HR. Tirmidzi).
- Anonim8 tahun yang lalu
Tolong baca ulang ayat yang Anda sampaikan.
Baca Al Baqarah 168, Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
sementara Al Baqarah 173, berkatain yang diharamkan, yaitu Bangkai, Darah, Daging Babi dan Daging Hewan yang disembelih menyebut SELAIN nama Allah.....
Pertanyaan untuk Anda, apakah umat Islam saat menyelenggarakan Maulid, Halal bi Halal, bangun rumah, ulang tahun, apakah mereka menyugukan Bangkai, Darah, Daging Babi dan menyembelih SELAIN atas nama ALLAH?
- ❤ปץև൨Lv 48 tahun yang lalu
bagi pelaku bid'ah hasanah
ilmumu itu ilmu pas pasan
kalo memakai setandarmu
kapan dong gw dapat ''berkat'' nasi tumpeng
hehehe
'
Sumber: ILMU DIKIT JOSS - Anonim8 tahun yang lalu
kalau tahlilan itu tidak termasuk mengundang orang karena orang datang dgn sendirinya dan tidak memuliakan tamu karena yg punya rumah lagi kesusahan, bersedih hati
kalau yg lainnya termasuk mengundang orang