Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.
Kondisi apa yang mengizinkan diadakannya ijtihad?
Apakah mendudukkan dua dalil yang nampaknya saling bertentangan itu sudah dapat disebut sebagai ijtihad?
@AA
Bertanya kepada ahlinya itu bukan untuk minta pendapat, tapi minta dalil.
@Abi Fatih Afton.
Yang menjalankan metode ijtihad itu kan tidak mesti disebut Mujtahid, sebagaimana yang bisa mengobati lukanya sendiri dengan Betadin tidak bisa disebut dokter.
@Damar91
Kalau ada dalilnya, apalagi ada dua, apa perlunya ijtihad?
Dari jawaban @Terima Kasih sudah terbayang bahwa ijtihad itu dilakukan dalam kondisi tidak ada dalil Qur'an dan dalil Haditsnya sekaligus.
Bagaimana semuanya?
Setelah ini, saya mungkin tidak bisa mengomentari anda lagi, kuatir nanti kena hapus he he he
6 Jawaban
- ?Lv 68 tahun yang laluJawaban Favorit
Ijtihad diperlukan ketika ada masalah baru yg tidak jelas hukum syar'a nya
Ijtihad dilakukan berdasarkan hadis
Muaz bin Jabal ketika beliau diutus menjadi
wakil di Yaman. Hadist yg
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Daud
terjemahnya:
“Bagaimanakah nanti engkau akan
memutuskan hukum apabila datang kepadamu sesuatu permasalahan? Muaz
menjawab: Saya akan memutuskan hukum
berdasarkan Kitab Allah S.W.T.’ Nabi
bertanya lagi,’ Sekiranya kamu tidak mendapati
didalam Kitab Allah?’ Jawab Muaz.’ Saya
akan memutuskan berdasarkaakan memutuskan berdasarkaakan memutuskan berdasarkaakan memutuskan berdasarkan Sunnah.’
Tanya Nabi lagi,’ Sekiranya engkau tidak
menemui didalam Sunnah?’ Muaz menjawab,’
Saya akan berijtihad dan saya tidak akan
mengabaikan perkara tersebut. Nabi pun
menepuk dada muaz sambil bersabda: Segala puji
bagi Allah yang telah membe
- KangLv 48 tahun yang lalu
Mendudukkan dua dalil yang nampaknya saling bertentangan (thoriqul jam'i) adalah salah satu methode mujtahid untuk menggali suatu hukum.
----------------
@sunrise, melakukan methode ijtihad itu sangat jauh beda dengan bolehnya mengobati luka bagi selain dokter. Sebab jika cara mengobatinya salah maka mungkin dampaknya hanya sebatas pada kerusakan tubuh secara pribadi. Namun jika seseorang yg bukan ahlinya mencoba-coba melakukan methode ijtihad dalam dua Hadits yang seakan-akan bertentangan secara dzohir lalu terjadi kesalahan maka dampaknya sangatlah fatal bagi pemahaman keislaman apalagi kesimpulan hukum yg dihasilkan dari ijtihad tsb diikuti oleh orang lain maka akan terjadilah dhollun mudhillun (sesat menyesatkan).
- Damar91Lv 78 tahun yang lalu
kalau kita ingat tujuan utama dari ijtihad. Maka berijtihad dalam situasi dan kondisi mencari jalan keluar dalam sebuah permasalahan. Bukan untuk diperselisihkan.
Mungkin dari sudut pandang tertentu dua/lebih dalil, saling bertolak belakang, nah berijtihad bagi sebagian besar ulama adalah memutar otak sedemikian rupa sehingga dapat diambil kesimpulan yang sebisa mungkin tidak bertentangan dengan dalil dalil yang sudah ada. Ijma', Qiyas, dll adalah bagian dari metoda ijtihad.
=====================
Menuntaskan perkara yang belum ada dalilnya juga bagian dari ijtihad, tapi bagi saya bisa lebih luas lagi.
Bagi saya ber ijtihad belum tentu tanpa dalil, karena definisi ijtihad menurut saya bukan sekedar mencari suatu kebenaran di luar dalil. Tapi lebih fokus mencari jalan keluar sebisa mungkin jalan keluar(ada/tidaknya dalil) agar tidak bertentangan dengan dalil yang sudah ada. Minimal tidak ada dalil larangnnya.
Contohnya kalau ada dalil yang nampak seperti bertentangan, itu juga ada fungsi ijtihad. Sebisa mungkin mencari konklusi dari setiap dalil yang ada.
- Anonim8 tahun yang lalu
Setuju dengan @Damar