Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.

JALU
Lv 6
JALU ditanyakan dalam Seni & InsaniFilosofi · 1 dekade yang lalu

Antara Kewajiban dan Kehampaan?

... Tangan lembut itu masih bergetar , Busur panah masih tergemggam erat di tangannya .

Hening menyelimuti Padang Kuru Setra mengiringi robohnya sang Bhisma dengan banyak anak panah tertancap di dada .

Srikandhi berkata dalam hatinya : Aku telah memenuhi tugas dan kewajibanku .

Tapi tak ada kepuasan , kegembiraan dalam hatinya ketika semua terselesaikan sesuai keinginannya .

Hatinya kosong , nuraninya bergetar dan kehampaan adalah isi yang memenuhi relung hatinya .

Mbak /Mas yang bijak ... opininya untuk tulisan pendek ini ya.

>Mengapa sebuah "kewajiban" yang terselesaikan bisa meninggalkan kehampaan dalam hati ?

>Adakah sebuah "kewajiban" bisa dilakukan ketika nurani dalam diri menentangnya ?

Opini bijaknya ya Mbak/Mas ...

Terima kasih sebelumnya.

Salam

7 Jawaban

Peringkat
  • Resa.
    Lv 6
    1 dekade yang lalu
    Jawaban Favorit

    Saat seorang laki laki meninggalkan anak istrinya untuk pergi berperang karena negara dalam bahaya..memenuhi tugas Dharma Bhaktinya..ia iklas untuk gugur bagi tanah airnya...tapi hatinya dalam kehampaan saat kakinya melangkah di iringi lambaian dan derai air mata istri dan anak anaknya..atau ( kekasih hati nya )

    Mengapa sebuah "kewajiban" yang terselesaikan bisa meninggalkan kehampaan dalam hati ?

    Karena di hatinya ada cinta dan kasih sayang...bukan karena kebencian.

    >Adakah sebuah "kewajiban" bisa dilakukan ketika nurani dalam diri menentangnya ?

    yah..panggilan negara untuk berperang.

    Resa

    seperti halnya yang di katakan oleh Bhisma...Busur panahku kuangkat adalah untuk membela tanah air ku ,membela negara ..karena di serang musuh...namun saat para pendawa menghadap memohon padanya...maka Bhisma mengatakan hanya Srikandi yang mampu melukai dia..adalah untuk menegakkan kebenaran...sedangkan Bhisma..di beri kuasa untuk memilih hari kematiannya kapanpun ia mau

    Kewajiban..dan menegakkan kebenaran...di tengahnya masih ada sebuah kebijaksanaan.

  • paoel
    Lv 5
    1 dekade yang lalu

    Hi JALU..

    > setiap manusia memiliki tuntutan kewajiban, entah tuntutan itu timbul karena profesi, jabatan, kedudukan, gender, usia, atau peranan.

    ada kalanya kewajiban yang harus kita jalani memang tidak sesuai ddengan keinginan kita, misal para tentara yang pergi berperang. aadakah nurani mereka memang menyuruh mereka untuk menembaki musuh? contoh lain para algojo yang menjadi eksekutor hukuman mati, para agen rahasia yang harus hidup dalam penyamaran. mereka memiliki kewajiban2 yang mungkin tidak sesuai dengan isi hati mereka, tapi mereka tetap harus menghadapi dan menjalaninya. hal2 seperti itulah yang kadang meninggalkan jejak kosong di dalam hati.

    > bisa banget, JALU. nurani dan kewajiban memang bisa menjadi bahan pertentangan yang rumit. masing2 memiliki argumen yang sama kuatnya. dan tergantung si pemilik hati dan logika, manakah yang akan dimenangkan, apakah si kewajiban ataukah si nurani.

    kita lihat para pengikut sekte2 yang diwajibkan melakukan bom bunuh diri. bagi mereka yang mementingkan nurani, tentu akan menolak tugas tsb. namun bagi mereka yang memenangkan kewajiban di atas nurani, mereka akan dengan suka rela melakukan hal itu.

    satu hal lagi, JALU, bagi mereka yang benar2 meletakkan kewajiban sebagai prioritas dan sepenuhnya mengabaikan nurani, kehampaan seperti yang kamu sebutkan tidak akan muncul, karena mereka sepenuhnya dengan sukarela dan kesadaran penuh melakukan 'kewajiban' tsb. namun bagi mereka yang masih mendengarkan nurani namun terpaksa menapaki jalan yang lain yang bernama 'kewajiban', maka kehampaan itu mungkin akan timbul.

    salam.. =)

  • 1 dekade yang lalu

    jelas karena ia telah menempatkan kewajiban sebagai sesuatu yang hanya perlu digugurkan, bukan malah ditempatkan sebagai sesuatu yang ia "butuhkan" dan tak pernah usai sebelum nyawa meninggalkan raga.

    anda mengenal sejumlah cara orang menggugurkan kewajiban agar ia terselamatkan dari tuntutan akibat sebuah kelalaian atau kegagalan melaksanakan sebuah kewajiban tersebut.

    sesungguhnya orang yang demikian telah gagal sejak awal dalam menikmati pemenuhan sebuah "kebutuhan".

  • 1 dekade yang lalu

    salam jalu

    > memang harus ada keseimbangan antara hak & kewajiban. dalam melakukan kewajiban sering kali kita melakukannya dengan setengah hati atau terpaksa. di sinilah kehampaan itu datang. karena keterpaksaan itu tidak akan pernah muncul kebahagiaan, suka cita, kedamaian.

    rasanya hampa & tidak memberi makna dengan kewajiban yang sudah di lakukannya. mengapa? karena keterpaksaan dalam melakukan kewajibannya itu.

    > sebenernya diri kita bisa menolak melakukannya jika memang sudah tidak manusiawi lagi. dalam arti bukan untuk melawan atau membangkang karena tidak mau melakukan kewajiban.

  • 1 dekade yang lalu

    >Sebab kewajiban tersebut bukan yang benar-benar ia inginkan.

    >Ada dan tetap bisa dilakukan meski tidak dengan sepenuh hati. Contoh: kewajiban profesi seorang algojo untuk mengeksekusi seseorang yg harus dihukum mati.

    Kehampaan tetap bisa muncul kapan saja saat seseorang gagal merasa bahagia dan bersyukur atas semuanya..

  • 1 dekade yang lalu

    @Bung Jalu

    >Mengapa sebuah "kewajiban" yang terselesaikan bisa meninggalkan kehampaan dalam hati ?

    Karena kewajiban tersebut tidak mampu menarik dan memikat hati sang pelaksana dalam proses maupun tujuannya, status kewajiban demikian hanya akan menjadi BEBAN, menaklukannya dengan efektif dan efisien adalah hal paling indah yang bisa dilakukan. Inilah fenomena benci tapi rindu, sakit tapi nikmat :D

    >Adakah sebuah "kewajiban" bisa dilakukan ketika nurani dalam diri menentangnya ?

    BISA saja, hanya dalam proses pelaksanannya akan "MISKIN" antusiasme dan gairah ;-)

    Adios,

    ^K*Aw*Ay^

  • 1 dekade yang lalu

    artinya anda tahu cerita antara srikandi dan bisma ya.

    srikandi tidak punya keinginan membunuh bisma, tapi karena dewi amba yg merasuk ke srikandi yg sdh pernah merasa sakit cintanya ditolak.

    srikandi melakukan bukan karena keinginan / dorongan batinnya.

    sedang bisma bersumpah tidak akan melawan wanita walau dirajam anak panah sebanyak itu.

    kalau tidak kerasukan dewi amba, nuraninya akan menolak untuk membunuh orang yang tidak bersenjata

Masih ada pertanyaan? Dapatkan jawaban Anda dengan bertanya sekarang.