Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.

dani
Lv 5
dani ditanyakan dalam Keluarga & HubunganLain-lain - Keluarga & Hubungan · 1 dekade yang lalu

forgiven, but not forgotten....?

ini nih ungkapan yg dari dulu bikin saya bingung, utamanya dalam konteks hubungan pria dan wanita....

kalo kita memaafkan seseorang, bukankah semestinya kita melupakan kesalahan dia?

ato gimana nehhh....

sumprit saya ga ngerti...

dalam rangka pembelajaran mengenai relasi pria dan wanita, siapa tau teman2 punya opini sendiri...

monggo...

saya tunggu pencerahannya...

Perbarui:

@ jenny : minta maap aja masih susah dimaapin, apalagi kalo ga minta maap ya

@ who : cinta se cinta, tapi sakit tetep sakit lho

@ i-one : jujur, aku juga punya andil dalam buruknya suatu hubungan

@ jalu : kata maaf bisa menjerumuskan kalo sekedar basabasi

@ kylie : sulit lho utk tidak ungkit2 lagi

@ venus : kita juga pernah menyakiti orang lain, makanya perlu introspeksi ya

@ asti : kesalahan yg mana ya?

@ mba della : memaafkan adalah urusan pribadi kita dgn Tuhan, so ga bisa dipaksa

@ amunizea : sama dong ma aku

@ tommy : gimana mo memperbaiki seseorg kalo ketemu aja males?

@ vivit : jadi orang baik tu kok susah ya

@ edi : ikhlas lagi

Perbarui 2:

@ sella : perempuan cenderung memaafkan (walopun belum tentu melupakan), tapi apakah laki2 juga mudah memaafkan?

15 Jawaban

Peringkat
  • Anonim
    1 dekade yang lalu
    Jawaban Favorit

    hai dani ...

    bagi aq memaafkan oke - oke aja, dan seharusnya memang kita mesti mampu utk memaafkan,

    tapi mampu memaafkan bukan berarti mampu melupakan,

    memaafkan dalam artian kita sdh bisa "mengajak diri" utk tdk marah dan sakit hati lagi padanya, apalagi sampai mendendam,

    apalagi bila kesalahan yg dia perbuat terhadap kita benar - benar sdh menganiaya hati dan perasaan kita, kita bisa berada dalam suasana seolah "tidak akan pernah mampu" memaafkan dia hingga akhir hayat nanti,

    akan tetapi ya sobat ... kita harus bisa mengukur diri kita apakah kuat atau lemah,

    bila kita tdk mampu memaafkan berarti alangkah lemahnya kita,

    seperti yg pernah diucapkan Mahatma Gandhi :

    "Orang yang lemah tidak mampu memaafkan. Memaafkan adalah ciri orang yang kuat",

    kita juga mesti berusaha membentuk diri kita tetap menjadi orang baik saat seseorang sdh sangat menyakiti dan melukai hati serta perasaan kita,

    karena ... sangat sering kita jadi bersikap sinis terhadap seseorang yg telah menyakiti kita, tapi andai kita mampu bersikap baik dan tetap sopan terhadapnya, itu sebenarnya TIDAK BERARTI bahwa dia layak diperlakukan sopan dan baik, akan tetapi karena kita tetap berusaha menjadi orang yg baik,

    nah ... kita nich memiliki memory ingatan yg akan merekam segala kejadian dlm perjalanan hidup kita, dan kejadian - kejadian historis yg sangat dominan mempegaruhi kita secara psikologis akan sangat kuat "kwalitas rekamannya" dlm memory tadi, rekamannya tetap ada gitu dech,

    andai kita berniat kuat "TO FORGET", tidak akan bisa sobat,

    kita hanya mampu berusaha utk tdk selalu mengingat - ingatnya, namun kalau utk bisa lupa sama sekali tidak akan bisa,

    kejadian yg menyakitkan kita tsb adalah bagian sejarah dari perjalanan hidup kita, sejarah tdk akan bisa terhapus atau terlupakan, kita hanya bisa berusaha utk melupakannya,

    nah ... walau kita tidak akan bisa melupakannya, tapi bila kita juga tidak mampu memaafkannya, itu berarti bahwa kita masih dikuasai kemarahan atas perlakuannya yg menyakitkan terhadap kita, dan ... dengan masih bercokolnya kemarahan dalam diri kita, itu berati kita telah membuang kebahagiaan kita,

    seperti kata seorang bijak :

    "Untuk setiap detik yang kita luangkan dalam bentuk kemarahan, maka satu menit kebahagiaan kita telah terbuang",

    anda orang baek dan kuat bila telah mampu memaafkannya, dan biarkan proses berjalannya sang waktu yg akan membantu anda BERUSAHA untuk melupakannya, tapi jangan berharap utk bisa MAMPU total melupakannya,

    karena sejarah tak akan bisa dihapus atau terhapus ... !

    "thanx"

  • Venus
    Lv 6
    1 dekade yang lalu

    Dani,

    Ulasan singkatnya begini....

    Forgiven yaaa....tau sendiri deh katanya Tuhan aja Maha Pemaaf masa makhluknya nggak....jadi sebaiknya ya bisa memaafkan juga,,

    But not forgotten, lagi2 semampu apa sih manusia bisa ikhlas ? Ada, tapi gak semua.

    Rasanya sih butuh pencapaian kedewasaan jiwa yg tinggi.

    Kalo buat saya pribadi sih....not forgotten adalah bentuk kehati-hatian saya pada orang itu, ibaratnya jaga hati dan diri dulu deh.....jangan sampe kejadian ke 2 kali, kalo sampe.....saya gak nyalahin itu orang tapi nyalahin diri sendiri yg membiarkan orang bisa berbuat kesalahan 2x ke saya, sayanya yg oon !

    Dibilang gak percaya....rasanya gak juga, lebih hati2 aja,,

    (nambah dikit...)

    Hal yang sama juga kalo saya melakukan kesalahan, perbuatan bodoh dll....gak gampang juga buat dilupain.

    Kesalahan yg tlah diperbuat, saya ambil pelajarannya, tidak melupakannya sama seperti di atas... untuk kehati2an saya.

    Kan ada uh pepatahnya "Keledai tidak akan terperosok di lubang yang sama "

    Jadi buat saya, disakiti orang sampai 2x sayanya yg oon, melakan kesalahan 2x lebih oon dari keledai,,

    ...............

    Dani, jangan panggil "ibu" lagi dooonng !

    Percaya deh, saya masih muda....hihihihi,,

  • Kylie
    Lv 5
    1 dekade yang lalu

    Hai Dani, apa kabar?

    Kamu benar, bila kita memaafkan seseorang seharusnya kita melupakan kesalahannya. Walaupun rasanya mustahil ya, otak kita tidak bisa terpogram dengan otomatis seperti computer, bisa main delete dan re-install program dengan mudah. Tentu kita masih ingat kesalahan tersebut, meskipun kita sudah ikhlas memaafkannya. Tapi bedanya adalah, bila kita benar-benar ikhlas memaafkan:

    - kita tak akan mengungkit-ungkit lagi kesalahan itu, ibaratnya seperti lembaran-lembaran buku yang tersobek, mulai nulis lagi di lembaran yang baru.

    - namun bila kita mengibaratkan kesalahan seperti perabot yang pecah, yang tak akan bisa disatukan kembali puing-puingnya, maka akan lebih sulit, kesalahan tsb akan terus menghantui hubungan, dan bilamana terjadi sedikit saja konflik, kesalahan dan luka lama akan tersibak kembali.

    kita sebagai manusia, apalagi hidup berdampingan, pastilah terjadi yg namanya konflik, meskipun bisa diupayakan untuk dikurangi potensinya.

    Buatku, forgive and forget - memang rumus paling baik. Tidak ada manusia yang senang kesalahan masa lalunya selalu diungkit-ungkit kembali.

    Itu juga membantu kita untuk lebih obyektif dalam melihat tiap permasalahan.

    Tuhan saja menjauhkan semua pelanggaran dan kesalahan kita, sejauh timur dari barat... bila kita bertobat.

    salam - ky

    @dani: he he.. emang sulit, tapi bukan tidak mungkin.

    akan jauh lebih sulit lagi menyimpan kesalahan dalam hati.

  • 1 dekade yang lalu

    salam dani

    > menurut gw kalo memang kita memaafkan kesalahan orang sudah semestinya kita juga melupakan kesalahan masa lalu itu. tapi bukan berarti kita harus melupakan orang tersebut karena kesalahan yang sudah di perbuatnya itu.

    karena menurut gw kesalahan itu tidaklah 100% berasal dari orang itu tapi pasti lah ada kesalahan dari diri kita juga.

    jadi kita pun juga harus melihat pada diri kita sendiri. Memaafkan adalah bagian dari proses yang dimulai ketika kita berbagi rasa sakit hati setelah peristiwa menyakitkan berakhir dan akan berkembang begitu kita punya pengalaman mengoreksi diri, yang membangun kembali rasa percaya dan keakraban terhadap orang lain.

    Dalam hidup, luka psikis tak pernah sepenuhnya sembuh atau menghilang, ataupun secara ajaib digantikan hal positif lain.

    Yang benar, seperti halnya cinta yang matang, memaafkan membolehkan adanya pertimbangan serempak antara perasaan yang bertentangan, gabungan dari rasa benci dan cinta.

  • 1 dekade yang lalu

    numpang lewat nee...

    yah kalo menurutku sih sebenarnya memaafkan secara tulus itu seperti itu tapi sebagai manusia biasa, ga semua orang bisa dengan tulus memaafkan orang lain yang pernah bersalah padanya. apalagi jika kesalahan itu dipandang sebagai kesalahan "tak termaafkan"... mungkin juga bisa dimaafkan tapi ga bisa dilupakan.. misalnya saja cwo yang pernah selingkuh., ia bisa saja dimaafkan tapi kesalahannya itu mungkin ga mudah untuk dilupakan aplagi jika permintaan maaf yang disampaikan oleh cwo itu ga disertai dengan sikap penyesalan... siapa pun cwe itu pasti ga mau disakiti lagi... yapz,, mungkin itu aja opiniku...

    -------------GBU--------------

  • 1 dekade yang lalu

    Tidak mungkin di lupakan.

    Kesalahan ibarat paku yang sudah tertancap di kayu.

    Dimaafkan ibarat pakunya sudah dicabut.

    Biar di ratakan, di tempel, di perban, di dumpur seperti apapun, lubang akibat tancapan paku tidak akan hilang.

    Karena itu jangan menyakiti orang lain.

    Love Is Pain

  • 1 dekade yang lalu

    ☆¸.•*¨*`•.Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ ¸.•*¨*`•.☆☆¸.•*¨*`•.Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ ¸.•*¨*`•.☆

    Forgotten not forgiven.

    Karena ÅMunizéя² termasuk org yg sulit memaafkan & suka balas dendam.

    Hohoho...

    ÅMunizéя² is a Bad girl.

    Meurut ÅMunizéя², kesalahan bukan untuk dilupakan tp untuk pelajaran.

    ☆¸.•*¨*`•.Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ ¸.•*¨*`•.☆☆¸.•*¨*`•.Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ ¸.•*¨*`•.☆

    Sumber: ★ Iƒ ÿøu ṡèék Å.Mû ★
  • 1 dekade yang lalu

    Hi,

    dear @Dani yang budiman ditempat,

    ikutan rame akh nulis

    > pendapatku pribadi hm.... terus terang aku gak akan lupa sebuah kesalahan meskipun aku sudah mengucapkan dengan mulut dan mimik wajah bahwa aku sudah memaafkan.

    peduli amat,... wong orang lain tentunya notabene sama seperti aku. memaafkan tetapi didalam hati apalagi otak ini masih tercoret jelas baris baris kesalahan.

    kalau aku berdosa maka Tuhan yang akan menghukum aku dengan dosa2 ini. sebab Tuhan sudah berfirman maafkan kesalahan orang lain sebelum memaafkan diri sendiri.

    tetapi swear aku gak bisa. jadi dosa ini pastinya akan kubawa sampai keliang kuburku.

    perkara apa yg akan terjadi setelah aku mati, aku sudah pasrah koq.

    dulu aku pernah tunangan resmi dengan seorang Bali. Bali Aga asli.

    pertunangan kami kandas ditengah jalan.

    soalnya karena dia begitu saja terkait dengan seorang bertitel dokter.

    hehehe. penting kali buat dikartu undangan titel seperti itu dijaman itu.

    jadi tinggallah aku beo ompong sendiri dalam kesedihan.

    5 tahun kemudian kami bertemu dan dia minta maaf.

    yah sebagai manusia aku '' harus '' memaafkan, tetapi sebagai diri pribadi wew! rasanya hati ini mendidih kepingin cekik atao plintir lehernya sampai putus.

    sebab kupikir semudah itukah maaf dia sampaikan setelah tunangan 11 tahun !.

    hm.......

    sampai disitu pertemuan kami utk menyelesaikan kondisi.

    waktu berjalan cepat seperti angin dari utara keselatan, kini diusia tua ku aku sering berpikir '' apakah aku memaafkan dia dengan tulus !

    akh jawabanku dalam kontenmu ini dear - TIDAK ! ''

    aku tidak akan memaafkan apa yg pernah terjadi dahulu mungkin sampai kumati. TITIK.

    aku sudah coba seiring terbangnya waktu untuk kembali memaafkan dia tunanganku dengan berdoa beribu2 kali, wajah menengadah keatas langit cari mungkin disana ada YANG KUASA melihat aku. tapi sayang sekali jujur kutulis disini '' aku tidak bisa memaafkan dia ''.

    aku sudah berbuat semaksimal mungkin untuk memaafkannya, tapi otakku masih menyimpan film pengkhianatan dan hatiku masih menyimpan luka sayatan kekecewaan.

    hehehe.... padahal sich kalau aku lihat fotonya sekali lagi sekarang, walah dia gak cakep2 amatlah, gak ganteng2 amatlah kalau aku bandingkan dengan bojoku yg sekarang.

    tetapi toch muka jelek yg pernah menjadi tunanganku berpuluh2 tahun yg silam tetap tidak bisa ku usir dalam tindakan utk memaafkannya.

    kolosal sekali bukan tindakan ku ini.

    apakah aku ini keras kepala ! atau aku ini arogant ! atau aku ini justru tolol kambing !.

    biarkan saja

    sampai aku mati aku tidak pernah memaafkan dia secara tulus. TITIK.

    hm......

    sebentar aku memang lagi jengkel nich gara2 kontenmu ini. hiks.

    salut aku kalau @Dani mau mengingatkan betapa kita manusia yg retan sama perbuatan sendiri dan berdosa. hiks. hiks

    aku pamit...monggo jeng

    thnx

  • 1 dekade yang lalu

    saya mengingat untuk melupakan...

    Bolelah saya ingat akan kekesalan kamu, tapi saya akan mengingat untuk melupakannya...

  • JALU
    Lv 6
    1 dekade yang lalu

    Mbak Dani , ini bukan pencerahan cuma sekedar opini.

    Maaf tidak selalu identik dengan melupakan kesalahan seseorang.

    Maaf adalah kata untuk sebuah "kesiapan" hati untuk memulai sesuatu yang baru sedang memaafkan dan melupakan kesalahan adalah sebuah usaha berdamai dengan diri sendiri.

    Maaf juga tidak selalu menghasilkan sesuatu yang baik , bahkan kadang "menjerumuskan" .

    Maka , maaf hanya bisa diberikan ketika kedua belah pihak memahami sebuah esensi dari sebuah kekeliruan dalam konteks sebuah hubungan.

    Salam

Masih ada pertanyaan? Dapatkan jawaban Anda dengan bertanya sekarang.