david

Level dan poin kamu berapa?

Saat ini kan orang bisa mengurus jaminan kesehatan untuk memperoleh layanan kesehatan gratis atau biaya rendah. Bahkan ibu saya yang menjalani pengobatan kanker pun tidak keluar uang sepeserpun untuk operasi, kemo, hingga obat.

Tapi saya lihat di kitabisa.com masih banyak orang yang kesulitan biaya berobat. Pertanyaannya, apakah ada syarat tertentu dalam menggunakan jaminan tersebut? Ataukah ada penyakit yang tidak tercover?

Dari hasil searching di internet, saya temukan banyak cara penyembuhan mata minus, baik secara teknis (senam mata), herbal (obat alami) maupun pengobatan alternatif. 

Tapi saat saya konsultasi dengan beberapa dokter, mereka semua mengatakan tidak ada pengobatan yang efektif kecuali dengan lasik, pengobatan dengan laser yang mahalnya selangit. 

Saya heran, masa sih dari dunia kedokteran yang begitu luas tidak ada cara lain yang bisa dijangkau semua orang? Saya curiga, dokter zaman now lebih berpikir cari untung daripada melayani dengan tulus. Lasik tidak dicover BPJS, karena mungkin kalau semua orang bisa lasik, penjual kacamata tidak laku lagi. 

Adakah di antara kalian yang bisa sembuh dari mata minus dengan cara alami? 

Teman saya jadi korban pinjaman online. Selain data pribadinya dibobol, saat dia telat membayar cicilan, si peminjam menyebarkan ke semua kenalannya bahwa dia belum bayar hutang. Termasuk saya sendiri pernah mendapat SMS bahwa teman saya itu belum bayar pinjaman ke Bank xxx. 

Saya berpikir, kok ada ya orang sejahat itu. Padahal kata teman saya, dia sebelumnya lancar bayar cicilan, cuma kali ini dia telat beberapa hari karena ada masalah keluarga. 

Teman saya merasa dicemarkan nama baiknya dan ingin melapor ke polisi. Tapi dia ragu, karena orang berduit biasanya lebih kebal hukum. 

Sebenarnya, apakah bisa hal ini dilaporkan ke polisi? 

Kalau buat memberi efek jera, efek jera apa? Mereka laki-laki, tidak akan malu kalau telanjang dada.

Kalau buat menggeledah, memangnya senjata yang dibawa selalu disembunyikan di balik baju?

Kalau buat menjaga nama baik sekolah (menghindari tereksposnya tulisan atau badge sekolah di baju), toh nyatanya di berita selalu diberitakan mereka dari sekolah mana, lagipula beberapa dari mereka kan pakai kaus dalam, kenapa harus dilepas juga?

Beberapa waktu lalu, penggerebekan pesta gay di Jakarta, pesertanya difoto telanjang dada dan banyak kalangan memprotes dengan alasan tidak manusiawi. Kenapa foto pelajar yang telanjang dada , nggak ada yang protes? Padahal para pelajar itu kan juga punya nama baik?

Misalnya yang kiri tumpul, yang kanan agak melenting, dan itu bukan karena kesengajaan?

Saya itu kalau menuruni tangga selalu jalan pelan-pelan dan sambil pegangan karena takut tergelincir

Kalau naik motor lewat turunan curam, rasanya jantungku mau copot, sambil gelagapan injak rem kuat-kuat

Saya ingin curhat. Ayah saya punya masalah dengan saudara sepupunya (sebut saja namanya Tante Ani). Ketika itu saya masih kecil, jadi tidak mungkin ikut campur. Baru setelah besar, saya diceritakan oleh ibu (maaf, saya tidak bisa sebutkan apa masalahnya). Sebenarnya yang salah adalah ayah, tapi karena terlanjur bertengakar hebat dengan Tante Ani, akhirnya keduanya saling mendiamkan sampai sekarang. Bukan hanya kepada ayah, kepada ibu dan saya pun, Tante Ani bersikap cuek. Bila bertemu, tidak merespon walau disapa. Padahal, dulunya dia sangat baik pada saya.

Yang lebih parah, Tante Ani juga melarang anaknya (sebut saja Mbak Lina), untuk dekat dengan keluarga kami. Biarpun begitu, bila bertemu, Mbak Lina tetap menyapa kami dengan sopan.

Suatu hari, saya ada urusan pekerjaan di kota tempat tinggal Tante Ani. Karena ada masalah penting, saya coba menghubungi Mbak Lina. Ternyata saat itu Tante Ani yang mengangkat teleponnya. Kata-katanya sangat tidak ramah. Bahkan dia berkata "Aku tidak mau terima kamu karena ayahmu sudah menyakiti aku". Saya mencoba minta maaf baik-baik, dia malah memaki dan segera menutup teleponnya.

Saya sangat tersinggung dengan ucapan Tante Ani. Memang, saya akui, ayah saya bersalah, tapi seharusnya dia tidak perlu menyangkutkan saya dengan masalah itu.

Saat bertemu Mbak Lina di supermarket, saya jadi malas berbicara banyak karena terus teringat kata-kata menyakitkan itu.

Adakah cara untuk keluarga kami bisa berbaikan?

Misalnya kita berada di Inggris. Kita ingin menanyakan sesuatu pada seorang anak muda (lebih muda dari kita) yang belum kita kenal, panggilan apa yang tepat ? Apakah panggilan "mister/miss" atau "bro/sis"?

Bagaimana pula jika yang kita ajak bicara itu adalah anak-anak yang belum kita kenal, panggilan apakah yang tepat?

Suatu hari saya mendapat telepon dari perusahaan asuransi yang bekerja sama dengan bank, di mana saya menjadi nasabahnya. Yang bersangkutan menjelaskan sebuah program asuransi. Saya pun menanggapi dengan sopan sebagaimana lazimnya orang mendapat penjelasan. Namun, saya tidak berminat mengikutinya.

Beberapa bulan kemudian, saya mendapati dana tabungan saya terkuras. Setelah saya cek ke bank, ternyata uang saya terpakai untuk membayar premi asuransi sesuai yang ditawarkan waktu itu. Saya pun protes, karena sebelumnya saya tidak mengatakan setuju dengan tawaran tersebut, apalagi surat polis tidak pernah saya terima. Dari pihak bank, saya mendapat penjelasan bahwa persetujuan asuransi dilakukan lewat rekaman pembicaraan di telepon. Sekali saja mengatakan "ya" langsung dianggap setuju,

Saya sangat marah dengan kejadian itu. Saya menuntut ke pihak bank agar dana saya bisa dikembalikan dan menghapus keikutsertaan saya dalam program tersebut. Pihak bank tidak bisa berbuat banyak, karena program asuransi tersebut hanya produk kerjasama dan diurus sepenuhnya oleh perusahaan asuransi tersebut. Mereka hanya bisa membantu mengajukan komplain ke perusahaan asuransi.

Setelah berminggu-minggu tak ada jawaban pasti, saya putuskan menelepon langsung perusahaan asuransi tersebut. Jawaban yang saya terima sangat tidak memuaskan, mereka mengatakan bahwa polis sudah dikirim beberapa bulan lalu. Saya protes karena surat polis tersebut tidak pernah saya terima. Mereka tak mau tahu. Asalkan polis sudah dikirim, dana langsung terdebet setiap bulan. Dan karena saya telah membatalkan polis, dana saya tidak bisa dikembalikan.

Jujur saja saya sangat dirugikan dengan peristiwa ini. Saya merasa perusahaan asuransi tersebut sangat tidak profesional melakukan pekerjaannya. Mengapa persetujuan yang penting hanya dilakukan lewat telepon? Mengapa saat akan dilakukan penarikan dana tidak ada pemberitahuan?

Apa yang harus saya lakukan? Dapatkah saya membawa masalah ini ke jalur hukum?

Apa akibatnya kalau tidak dilakukan?

Saya punya komputer pentium 2 keluaran tahun 1998. Masih berfungsi, tapi tidak pernah saya pakai lagi, karena sudah ketinggalan jaman (memori kecil, masih pakai disket), apalagi saya sudah punya yang lebih modern.

Sampai sekarang cuma ditumpuk saja di gudang. Dijual ke retail komputer bekas jelas nggak laku. Takutnya kalau cuma disimpan, malah rusak, cuma jadi rongsokan. Nah, mendingan diapakan? Apakah bisa dimodifikasi,kalau bisa bagaimana caranya ?

Setiap kali menyimpan banyak file ke dalam flashdisk, selalu ada beberapa yang corrupt atau tidak terbaca. Bahkan kadangkala folder berisi file saat dibuka di komputer lain hanya tersisa folder kosong.

Saya sudah coba format berulang kali tapi tetap saja begitu. Memang flashdisk itu pernah jatuh dan terbentur. Bagaimana memperbaikinya?

Kalau ya, seperti apakah gejala keracunan vitamin itu?

Kalau tidak, apakah ada efek samping lainnya?

Tolong artikan lirik lagu Nak Ratau ini:

Mulai pel beak uku kulaleu

Mesoa kuat nupang temalem

Lak belek mai pe belek

Inouk cigei bapek bilaleu

Lak mok mei coa de lapen

Lak te mokoak coa de caci

Genpadek kesaro idup nak ratau

Kalo boneka dan komik dia udah punya banyak

- Gong Xi Fa Chai

- Gong Xi Fat Chai

- Gong Xi Fa Cai

- Gong Xi Fat Cai

- Gong Xi Fa Choi

atau

- Gong Xi Fat Choi

Saya ada beberapa pertanyaan:

1. Apakah kesalahan yang tidak disengaja dapat diproses secara hukum?

2. Jika dalam suatu kasus, korban atau keluarganya mencabut tuntutannya dan memaafkan tersangka, apakah tersangka dapat dibebaskan?

3. Dalam kasus pencurian/perampokan, seringkali terdengar kalimat "barang tersebut disita polisi sebagai barang bukti". Yang ingin saya tanyakan, setelah kasusnya selesai apakah barang tersebut akan dikembalikan kepada korban. Jika tidak, akan dikemanakan?

4. Jika barang bukti akan dikembalikan, bagaimana dengan kasus ini: seorang pembantu mencuri uang majikannya dan uang tersebut dibelikan sepeda motor. Saat si pembantu tertangkap, sepeda motor tersebut disita sebagai barang bukti. Nah, selanjutnya akan dikemanakan barang itu? Apakah diberikan kepada si majikan atau bagaimana?

5. Mengapa seorang perampok, preman, penodong, juga pelajar yang habis tawuran saat ditangkap terkadang disuruh membuka bajunya? Kalau tujuannya untuk penggeledahan, kenapa hingga saat diinterogasi atau diberi pengarahan, mereka tetap tidak pakai baju?