Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.
Rindu Rumah _ Sudikah membenahinya?
Rindu Rumah
Masa lampau
ketika kita duduk di dahan pohon
malu-malu kausentuh tanganku
dan membisikan sebait rindu padaku
malam sedang cerah
seperti pula
di bolamatamu
aku pun menatapnya
dengan jantung berdegup
: puisikah
kau?
Jiwaku, merindukanmu selamanya.
27 Agustus 2012
—
Selamat pagi, teman-teman.
Bila kenangan diibaratkan ruangan, pastilah ruangan tersebut benar-benar berantakan. Buku-buku berserakan di lantainya, debu-debu lalai disapu, sobekan kertas ada di mana saja dan aromanya pun, seringkali apek. Maka menulislah, sebagai usaha menata kembali kenangan =P.
Tulisan di atas pun begitu, sekadar merapikan secuil kenangan ketika saya masih senang menatap purnama dengan duduk di dahan pohon. Kadang sambil mendengar kung-kung katak dan ruhu burung hantu (oke, sudah masuk bagian fiksi). Kenangan, bila tidak dirapikan, pasti dilupakan. Sayang bukan?
Begitulah, semoga kenangannya bisa dinikmati. Pun, sudi kiranya membenahi segala kurangnya. Terima kasih =).
Tuhan memberkati selalu =).
Chinmi:
Hahaha, bener juga, judulnya rada kurang pas dengan isinya (´._.`). Mohon maaf lahir dari batin, Kang, pun buat semuanya. Sudi kiranya memaafkan segala laku khilafku =).
8 Jawaban
- ?Lv 59 tahun yang laluJawaban Favorit
Pagi sobatku..
Maaf Lahir Batin ya..
hmm...
meski hanya satu bait, tapi karya ini mampu menceritakan kembali sepenggal kenangan masa lalu. dan aku menikmatinya.
hanya saja judulnya menurutku terlalu kaku. selebihnya sich Maknyess...
salam hangat
- VieLv 69 tahun yang lalu
Rindu rumah_Rindu kau
mungkin begitulah maksudnya hehehe
semoga kenangan yang ada,kenangan yang indah
- viviLv 49 tahun yang lalu
hmmm...aku juga rindu bercengkerama dengan mu :)
rasanya dah lama sekali tidak ada tegur sapa :(
- 9 tahun yang lalu
Aku pikir maksud yang ditawarkan dan bentukan awal puisi ini sebenarnya sudah baik. Pengendapan akan jauh lebih membuat puisi ni menjadi lebih baik. Beberapa penyaringan dan pemilahan simbol-simbol dalam puisi ini, akan membuat puisi ini jauh lebih rapat.
Salam Jabat Hati
- Little AngelLv 69 tahun yang lalu
Rindu Rumah, adek sedang Rindu Taman. Apa kabar Kak Yanuar yang masih setia dengan puisi puisi sederhana namun selalu manis.
Dulu adek pernah menulis buku harian, lalu adek lelah dan membakarnya. Tiba tiba adek benci mempunyai kenangan. Dan sekarang baru ingin kembali melukis kenangan di bait bait puisi.
Salam hangat juga untuk Kak Chinmi, Paman Pendongeng dan Kak Little Maple :)
- Little MapleLv 59 tahun yang lalu
aku pun menatapnya
dengan jantung berdegup
: puisikah
kau?
Sama seperti penuturan kak Mick, aku suka bait itu :) Puisikah? jadi berimajinasi sendiri dan aku pun berpikir bukankah setiap manusia seperti puisi, terdiri dari bait-bait yang tak terhingga, mendendangkan rima-rima yang indah juga terkadang menuturkan duka-lara.
Puisikah kau?
Rasanya aku cuma bisa menyakan pada seseorang yang mempunyai arti mendalam di kehidupanku. Ah, sayangya belum ada yang bisa kulontari pertanyaan itu :)
Sampai saatnya tiba, biarku merekam penantian ini dalam bait-bait cinta sambil menikmati cerita-cerita romansamu yang bersahaja ini, Flo
- Penggemar KopiLv 59 tahun yang lalu
Ngomentarin catatan kakinya dulu:
Seperti biasanya, kau menyampaikan perumpamaan yang sangat pas, sobatku yang filsuf. Berbahagialah mereka yang mau menyempatkan menata kenangannya: puisi, album foto, diary, scrapbook....
Banyak kenanganku yang berceceran, baru-baru ini aku baru berhasil merekam peristiwa terbaru dengan bantuan Android, haha...semoga yang pertama bukan jadi yang terakhir :p
Tentang puisinya, aku paling suka di bagian
: puisikah
kau?
Sebagaimana aku menikmati banyak hal sebagai puisi. Bahkan sebuah peristiwa dan kenangan. Apalagi satu orang atau momen yang penuh kenangan :)
Sedikit ralat: "membisikkan", bukan "membisikan"
_@_
Agaknya aku memang perlu (perlu banget) memaksa otakku memunculkan tulisan apa saja. Mungkin perlu juga melawat taman ini sesekali.
Banyak yang terjadi, sebenarnya aku sempat memutuskan untuk menghapus jiwaku yang artifisial. Toh, tak berhasil sepenuhnya..... Terimakasih untuk bertanya kabar, kau selalu sahabatku.