Yahoo Answers akan ditutup pada 4 Mei 2021 dan situs web Yahoo Answers sekarang tersedia dalam mode baca saja. Tidak akan ada perubahan pada properti atau layanan Yahoo lainnya, atau akun Yahoo Anda. Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang penutupan Yahoo Answers dan cara mengunduh data Anda di halaman bantuan ini.

Lv 59.039 points

Florescence -Symphony-

Jawaban Favorit29%
Jawaban1.707

Rafael Yanuar Seorang suami yang mencintai istrinya, seorang ayah yang menemukan kebahagiaan, di mata putranya =). Penggemar wedang alang-alang tingkat tinggi. Apalagi diseduhnya pas hujan-hujan. Penikmat puisi dan secangkir teh. Menerbitkan secara mandiri antologi puisi berjudul Serenada Penidur Hujan =). Temui saya di lonceng_fajar@yahoo.com (e-mail). — Tuhan memberkati selalu =).

  • Sudah lama tak berkunjung, apa kabar, Sahabat?

    Satu Ketika

    berkatalah burung bebas

    pada burung di sangkar,

    permainya dunia, kasihku

    puaskan hasrat dalam dada

    ungsikan sunyi duka derita

    maka marilah

    dalam lena musim cuaca

    bunikan lagu di rimba-raya

    terbang beradu sayap beralih benua.

    lalu berkata burung di sangkar,

    tapi aku cinta takdirku, kasihku,

    hanya dengannya aku dapat

    memesan lapar dan getir kalah

    berbuni-hening di malam purnama,

    bukankah baik bila pelahan

    kita tujukan laguan sendu bagi dewata?

    berkata burung bebas,

    selaku telapak tangan Tuhan

    menghampar di hari pertama,

    dunia meranum, kasihku

    bunga-bunga terbuka,

    kenapa tak kau sibak pintu jelajak

    ikut jalanku, terbang, melayang.

    berbisik burung di sangkar,

    tapi takdir mengunciku di sini, kasihku,

    tiada berkuasa aku di hadapnya,

    maka rapatkan tubuhmu sebentar

    lalu pergilah,

    sebelum ia menangkapmu jua.

    (21072013)

    --terinspirasi salah satu karya Rabindranath Tagore

    Sudi kiranya membenahi segala kurangnya.

    Tuhan memberkati selalu =).

    6 JawabanPersajakan8 tahun yang lalu
  • Rumah _ Sudikah berkunjung, sejenak mencuci kaki?

    Rumah

    Besar kecilnya rumahku, tidak diukur

    dengan tumpukan bata, keramik, pun

    banyak sedikitnya barang bisa diletak di dalamnya,

    melainkan dengan

    berapa sering istriku tersenyum

    dengan binar mata selembut embun.

    Nyaman tidaknya rumahku, tidak dihitung

    dengan lemari, pajangan, jumlah kamar, pun

    berapa banyak lukisan bisa dipacak di dindingnya,

    melainkan dengan

    napas lelap putra kecilku

    di lingkar lenganku ia tertidur.

    6 Juli 2013

    Lagi pula

    tak ada apa-apa di sini

    selain jendela

    dan sajian sederhana

    sepiring ubi bakar, dan kopi

    barangkali juga

    cinta.

    ___________

    Sudi kiranya membenahi segrala kurangnya =).

    Tuhan memberkati selalu =).

    11 JawabanPersajakan8 tahun yang lalu
  • Buat Penggemar Kopi, sudikah diterima?

    Di Kedai Kopi

    Senja itu, dengan rona merah yang semu dan indah

    daun-daun terkantuk lelah,

    perlahan, aku membuka pintu, dengan senyum tertahan.

    Kelenengan lonceng kecil yang belum diganti

    selama empat musim kemarau

    menyambutku parau.

    "Apa kabar, sahabat lama, kau mau minum apa?"

    Lampu-lampu bohlam, menerangi lukisan dan potret di dinding.

    Kipas listrik berputar, dengan sejuk angin di senja bulan Juli.

    Senandung lagu barat yang tiba-tiba,

    membuka kembali kenangan yang lama tertutup

    "Secangkir kopi, Paman, seperti biasa."

    Inilah tempat yang indah,

    di mana letih diredupkan

    tempat sejenak mencuci muka

    setelah seharian lelah berjalan,

    di sini urat-urat dikendurkan

    dengan harum kopi di teko tembikar.

    *

    Kini, dari jendela yang kosong dan sunyi, aku melihat

    gerimis turun dengan harum yang sabar.

    Lumut yang melekat pada tembok yang lembab

    membuat dinding yang dulu cerah

    mulai rengkah dihisap cuaca.

    Namun,

    adakah yang lebih sendu,

    dari sore yang mendung

    juga lampu jalan, yang terlambat dinyalakan?

    Aku nikmati secangkir kopi yang baru saja

    yang pahitnya, lama kurindu.

    2 Juli 2013

    Maaf baru bisa menitip tanya, tanpa sempat memberi jawab.

    Ingin sekali seperti dulu, celoteh riang tanpa jeda,

    namun apa daya, waktu terlalu cepat buatku capai (dasar sok sibuk).

    Ini rindu sederhana, untuk pamanku

    yang sekarang senang menyamar

    dengan bahasa paling sunyi

    di manapun ia berada, semoba baik selalu kabarnya.

    Kritik dan saran tentulah diterima dengan tangan terbuka =).

    Tuhan memberkati.

    10 JawabanPersajakan8 tahun yang lalu
  • Hanyut Aku _ Persembahan sederhana setelah lama tiada sua, sudikah diterima?

    Hanyut Aku

    Teringa-inga di tubir kabut

    dengar Senda petik kecapi

    nada ramping lemah lembut

    telaga jernih segala bunyi.

    Lena nian terik purnama

    dalam lunak dedaun perdu

    harum tanah peluk cuaca

    Senda mulai berlagu sendu.

    Perlahan candra berjalan pulang

    malam tirah di balik bukit

    kandilku padam cuaca terang

    hendaklah biru selalu langit.

    Bila zahir sebutir embun

    sudikah Senda temani daku

    reguk habis ceruk rindu

    lir debu hauskan rumpun.

    Juma, 21 Juni 2013

    Apa kabar, sahabat hati?

    Lama tak tulis pola 444,

    kaku jadinya,

    pun tiada sempurna,

    hanya ratakan irama di akhir baris

    namun semoga

    masih dapat dinikmati.

    Kiranya sudi membenahi segala kurangnya =).

    Tuhan memberkati.

    12 JawabanPersajakan8 tahun yang lalu
  • Aku hendak menanam kembang. Masih adakah lahan buatku di taman?

    Di Sebuah Taman

    /1/

    Teratai

    :Resa Pundarika

    Berdecak-decak kolam dibuai teratai

    kodok-kodok melompat di batu-batu

    matahari belum berumur

    rumput-rumput tersulur

    di hadapan kolam, rembulan menulis

    bait-bait tafakur

    : o, di langit manakah

    cahaya tumbuh

    dan terbitkan lembut

    senyummu?

    /2/

    Gandum

    :Mitsu

    Duduk sendiri di kolam

    terusik hati mengenang tuan

    pada sandaran batu

    saya

    melepas tanya

    —dapatkah padi ditanam

    di kebun tempat tuan

    memetik bunga?

    Sementara di sini sudah tak ada lagi

    pagi dan senja

    dan rindu, seluruhnya masuk

    dalam kantung puisi.

    /3/

    Padi

    :Micka

    Di depan kereta,

    tercium bau ranting

    dan harum kota seberang,

    di depan jendela

    terkembang pematang dan terik

    matahari—

    padi telah merunduk rupanya

    barangkali sama seperti

    patahan dongeng di lengkung kacamata

    pun kepodang liar di bukit bunga persik.

    /4/

    Zaitun

    :Chinmi

    Setiap tahun

    musim semi bertiup

    di pucuk hijau zaitun

    bukankah di sana

    sehirup napas

    tercium seperti

    kuncup-kuncup Yasmin,

    dan matahari

    bertunas seperti

    bait puisi?

    /5/

    Pandan

    :Kiky

    Harum daun pandan

    dan kepul nasi hangat

    terkembang tak sudah-sudah

    tafakur aku

    cecap hangat syukur

    di perisa lidah

    bersamamu, barisan burung di kabel listrik

    terlihat seperti partitur sebuah lagu.

    23 Januari 2013

    Ikut saran Chi Resa, membuat 10 puisi borongan. Sekarang baru lima, sisanya nyusul =P.

    Sudi kiranya membenahi segala kurangnya =).

    Tuhan memberkati selalu =).

    10 JawabanPersajakan8 tahun yang lalu
  • Selusin Epigram, sudikah diterima?

    Selusin Epigram

    1.

    Izinkan aku menjadi tanah, jika seluruhmu adalah hujan.

    2.

    Pernahkah kamu menjumpai cinta, dalam bentuk paling indah dan sempurna? Aku pernah. Kamu.

    3.

    Bukan pada hangat perapian aku memilihmu, namun pada dingin perjalanan, di mana hati kita, diberi kesempatan, berbagi hidup.

    4.

    Puisi, masihlah seharum pucuk daunan, ketika lonceng-angin, kemerincingkan sepi musim kemarau, di jendela kamarmu.

    5.

    Puisi, masihlah sedekat obat nyamuk bakar di samping tempat dudukmu, ketika di beranda, kau terbayang senyum kekasih.

    6.

    Aku mencintai puisi, seperti aku mencintai hidupku, bersamamu.

    7.

    Bulan termenung di ranting ketapang, lautan sepi. Jika subuh kembali datang, ingatkan aku, pada hening napas, ketika berdoa.

    8.

    Seperti kunang-kunang, melukis kabut dalam ribuan kerlip, puisi adalah caraku bertemu denganmu, melalui diriku sendiri.

    9.

    Sebait senyummu, mampu menenteramkan, seluruh debar dalam dadaku.

    10.

    Kekasih, sering kita duduk di sini, memandang langit bersama. Betapa waktu telah mencuri banyak hal, dalam hidup kita.

    11.

    Rindu membuatku tak mampu menuliskan apa-apa, selain namamu.

    12.

    Bahkan di keruh air pun, ikan-ikan tak berhenti berenang — kadang hidup tak memberi kita pilihan, selain bertahan.

    21 Januari 2013

    http://id.answers.yahoo.com/search/search_result;_...

    epi.gram

    [n Sas] (1) syair atau ungkapan pendek yg mengandung gagasan atau peristiwa yg diakhiri dng pernyataan menarik dan biasanya merupakan sindiran; (2) peribahasa yang padat dan penuh kearifan dan sering mengandung paradoks

    Sudi kiranya membenahi segala kurangnya =).

    Tuhan memberkati selalu =).

    5 JawabanPersajakan8 tahun yang lalu
  • Pernahkah rindu menyentuh, basah lukamu?

    Menyentuh Luka

    beginikah indahnya

    bila sedang terluka

    malam terang-benderang

    bintang-bintang bernyanyi

    debur ombak lambai nyiur

    tiada putus tiada sirna.

    beginikah teduhnya

    bila sedang terluka

    lamat-lamat terdengar

    hembusan napas

    paling hening

    berbicara, tentang rindu di langit terjauh

    di palung laut terdalam,

    rindu sedekat nadi sesamar sunyi

    di menara sepi

    jiwaku.

    tak kuasa aku

    menahan tumpahan air mata—

    memandang bulan berdiam

    berlindung di balik mendung, sementara lubuk

    kian lamur mengingat engkau.

    bukankah,

    beginilah kepedihan

    begitu nikmat dicecap batin

    bila kita mampu

    sembunyikan

    perasaan terlupa

    di belahan jiwa terdalam?

    10 Januari 2013

    Hah! Akhirnya pecah juga, postingan pertama di tahun 2013. Apa kabar, teman-teman? Semoga tahun 2013 membawa banyak kebahagiaan. Maaf, baru bisa mampir sekarang, masih bisa dan bolehkah saya memeluk akrab semuanya? Salam =).

    Buat Chinmi!

    Aku minta fotonya Sajak Umar Batistuta, dong. Belum apa-apa sudah kangen =).

    Sudi kiranya membenahi segala kurangnya.

    Tuhan memberkati selalu =).

    6 JawabanPersajakan8 tahun yang lalu
  • Sudikah ikut menemani subuhku, Sahabat?

    Gerimis Subuh

    Masih tersisa rintih hujan di pintu jendela, ketika

    daun-daun lerai di halaman

    menanti disapu

    namun, aku masih ingin sebentar lagi mendengarkan

    kericau burung dan bisik embun pagi,

    ketika langit kesumba disiram cahaya dini,

    ternyata, memutar waktu memanglah mudah

    hanya dengan sepiring pisang rebus

    dan mendengar tapedeck di ruang keluarga,

    cukuplah

    membuat suasana terasa teduh

    dan sepia,

    di lepas jendela, lampu kota satu persatu dipadamkan

    pagi pun tiba, dihiasinya langit dengan setangkai kembang

    —kembang kejora

    di sini, kendati tanah basah dimandikan hujan

    mendung, tak lagi terasa kelabu

    bila dinikmati dengan secangkir teh

    dan lagu-lagu Ebiet G. Ade.

    7 Desember 2012

    Berhubung lagi tidak ada inspirasi berpuisi, jadi aku kutipkan saja catatan harianku pagi tadi. Semoga masih bisa dinikmati =P.

    Kiranya berkenan membenahi segala kurangnya =).

    Tuhan memberkati selalu =).

    16 JawabanPersajakan9 tahun yang lalu
  • Bagaimana pagimu, teman-teman =)?

    Epigram Pagi

    Burung sikatan berkicau di dahan pohonan

    fajar mengintip di balik celah daunan.

    Engkaukah udara, ditiupkan pagi pada hidup

    ada embun, di setiap sajak tentangmu.

    27 Februari 2012

    Hanya bait sederhana, semoga masih bisa dinikmati. Sudi kiranya membenahi segala kurangnya =).

    Tuhan memberkati selalu =).

    12 JawabanPersajakan9 tahun yang lalu
  • Selusin epigram lagi. Bolehkah aku membaginya di sini?

    Sebelumnya di http://id.answers.yahoo.com/search/search_result;_...

    Selusin Epigram

    1.

    Dan bila nanti kau dengar

    angin berbisik di lerai daunan basah

    ingatlah kita pernah memiliki

    malam selembut suara hujan.

    2.

    Di satu pagi,

    ketika usia telah menjadi uban di kepala

    aku pun tahu

    sentuhanmu selalu mampu

    meremajakan aku.

    3.

    Aku suka cara pagi bentangkan langitnya.

    Pertama, ia terbitkan cahaya

    lalu membiarkan hangatnya merasup

    sebagai rindu padamu.

    4.

    Rindu membuatku tak mampu menuliskan apa-apa

    selain namamu.

    5.

    Ketika peluhku menjadi sepekat darah

    dan tulangku sekeruh langit

    engkaulah alasanku bahagia

    meneruskan hidup.

    6.

    Aku selalu ingin memahami tetes demi tetes pedihmu

    dan menemukan ketabahan, pada tiap senyumanmu.

    7.

    Aku ingin menjadi air matamu

    dan memahami beningnya perasaanmu.

    8.

    Engkaulah pagi, Kasihku.

    Jiwaku, selalu memandang sejuk padamu.

    9.

    Sebab ketika hujan reda

    udara seolah ikut dijernihkan

    maka berjalanlah bersamaku

    kita hirup sebanyak-banyaknya

    : bahagia.

    10.

    Bahkan,

    jika Tuhan telah mencukupkan hariku sebelum esok tiba

    hidupku masihlah tentangmu

    dengan kata tak (pernah) cukup.

    11.

    Aku merindukan sebuah rumah

    di mana kita, bisa menua bersama

    sambil mencabut uban dan menghitung

    kenangan.

    12.

    Karena jiwaku dipenuhi kebaikanmu, aku bahagia.

    27 September 2012

    epi.gram

    [n Sas] (1) syair atau ungkapan pendek yg mengandung gagasan atau peristiwa yg diakhiri dng pernyataan menarik dan biasanya merupakan sindiran; (2) peribahasa yang padat dan penuh kearifan dan sering mengandung paradoks

    Sudi kiranya membenahi segala kurangnya =).

    Tuhan memberkati selalu =).

    3 JawabanPersajakan9 tahun yang lalu
  • Musim kemarau sudah terlalu panjang, bukan?

    Hati Sendiri

    Takterhitung sudah berapa banyak musim tabah

    tumbuhkan harihari di ladang tanpa runduk padi menguning

    malam terbit ditemani riuhsuara katak

    bercerita pada bebutir bibit tentang sebilah gerimis

    dapatkah menebang pekatlekat kemarau panjang?

    Nyatanya musim takpernah menaruh belas kasihan pada siapapun jua

    tidak pada petani, tidak pula pada anak istrinya

    dan terpa panas bukan lagi biang masalah

    ketika air mata menjadi minyak

    dan membakar hati sendiri.

    20 September 2012

    ____________________________________________________________________

    Sudi kiranya membenahi segala kurangnya =).

    Tuhan memberkati selalu =).

    5 JawabanPersajakan9 tahun yang lalu
  • Mencoba ramaikan taman, sudikah membenahi segala kurangnya?

    Di Belakang Rumah

    Pada akhirnya,

    aku takmampu lupakan,

    lembutnya malam di musim kemarau

    ketika kita

    duduk di belakang rumah,

    dan melihat kunang-kunang

    menyembul di balik daunan

    cinta, ternyata, takpernah jauh,

    ia hanya sedekat obat nyamuk bakar

    di sebelah tempat dudukmu,

    betapa malam masih memendarkan jernih parasmu

    meski hadirmu, tak lagi dapat tersentuh

    kini, musim berganti,

    kunang-kunang taklagi bermunculan

    seperti pula

    harum tubuhmu

    di embus angin malam

    seandainya luka takpernah terbuka

    mungkin masa lalu bisa diperpanjang.

    Kekasih, di bawah langit kelabu

    di detik-detik mengabu

    hidupku baik-baik saja tanpamu

    namun tetap lebih baik

    bila kaubersamaku.

    20 September 2012

    ___________________________________________________________

    Sudi kiranya membenahi segala kurangnya =).

    Tuhan memberkati selalu =).

    2 JawabanPersajakan9 tahun yang lalu
  • Ikut menerjemahkan lagu Rikki - Suteki da ne (Isn't It Beautiful) -- Sudikah membenahi?

    Rikki - Suteki da ne (lagu tema Final Fantasy X)

    http://www.youtube.com/watch?v=xlwSPMwAqbM

    ______________________________________________________

    Indah, Bukan?

    Udara mengalir, lembut, seperti benak, berenang dalam lembaran kata

    mega berarak, damai, seperti suara, melesat menuju kelak

    rembulan, pantulan hati, pudar, dalam cermin tak rata

    bintang-bintang, lembut embun mata, di pelataran malam nan mesra.

    Indah, bukan?

    Ketika kita melangkah bersisian

    dan bergandeng tangan,

    betapa ingin aku kembali

    pada kotamu

    pada rumahmu

    .......... pada pelukmu

    merasakan tubuh dan hati kita bersatu

    dalam lusuh malam

    : lamunku.

    Namun kini, udara hanyalah kata-kata

    dengan barisan ilusi tak nyata, tak ada

    dan mega, perlahan pudar dan lesap

    sesayup suara ditebang jarak

    rembulan, hati tak tersentuh di cermin berkabut

    bintang-bintang, retak dan pecah, dalam pedih air mata.

    Indah, bukan?

    Ketika kita melangkah bersisian

    dan bergandeng tangan

    betapa ingin aku kembali

    pada kotamu

    pada rumahmu

    ............ pada pelukmu

    ketika lembut sentuhmu, dipahat subuh, dalam tidurku.

    (Terjemahan bebas Rikki - Suteki da ne)

    Rafael Yanuar _ 4 Desember 2011

    _____________________________________________________________

    Versi Paman -- http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=201...

    Versi Ulai -- http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Ar...

    Berawal dari keinginan dan janji saya menerjemahkan satu lagu Final Fantasy buat Mitsu (http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Au... ). Berhubung Melodies of Life rasanya terlalu mainstream (diblender), jadi saya mencari lagu-lagu Final Fantasy yang dirasa kurang dikenal (setidaknya buat saya). Tertemulah Suteki da ne, sebuah tembang manis dari Rikki, dan ternyata maknanya indah sekali. Nemun, berhubung sulit menerjemahkan tanpa mengubahnya menjadi versiku, jadilah aku membacanya, menerjemahkannya dan MENULIS ULANG apa yang sudah kubaca tanpa melihat teks dulu, barulah menyepadankan dengan teks aslinya (itu caraku menerjemahkan lagu Jepang). Mohon maaf bila justru merusak keindahan teks originalnya >_<.

    Sudi kiranya membenahi segala kurangnya =).

    Tuhan memberkati selalu =).

    7 JawabanPersajakan9 tahun yang lalu
  • Rindu Rumah _ Sudikah membenahinya?

    Rindu Rumah

    Masa lampau

    ketika kita duduk di dahan pohon

    malu-malu kausentuh tanganku

    dan membisikan sebait rindu padaku

    malam sedang cerah

    seperti pula

    di bolamatamu

    aku pun menatapnya

    dengan jantung berdegup

    : puisikah

    kau?

    Jiwaku, merindukanmu selamanya.

    27 Agustus 2012

    Selamat pagi, teman-teman.

    Bila kenangan diibaratkan ruangan, pastilah ruangan tersebut benar-benar berantakan. Buku-buku berserakan di lantainya, debu-debu lalai disapu, sobekan kertas ada di mana saja dan aromanya pun, seringkali apek. Maka menulislah, sebagai usaha menata kembali kenangan =P.

    Tulisan di atas pun begitu, sekadar merapikan secuil kenangan ketika saya masih senang menatap purnama dengan duduk di dahan pohon. Kadang sambil mendengar kung-kung katak dan ruhu burung hantu (oke, sudah masuk bagian fiksi). Kenangan, bila tidak dirapikan, pasti dilupakan. Sayang bukan?

    Begitulah, semoga kenangannya bisa dinikmati. Pun, sudi kiranya membenahi segala kurangnya. Terima kasih =).

    Tuhan memberkati selalu =).

    8 JawabanPersajakan9 tahun yang lalu
  • Di Jendela Bus _ Pernahkah mengalami hal serupa?

    Di Jendela Bus Bandung – Cirebon

    Aku sedang dalam perjalanan,

    ketika pemandangan di depan jendela

    beranjak kabur dan menghitam.

    Senja telah terbenam rupanya.

    Pun waktu.

    Aku mengambil ponsel, dan melihat

    ada satu pesan kautulis padaku – dalam sebait puisi rindu

    dengan debar paling hangat

    aku pun mencoba membalasnya.

    Sayang,

    langit hanya lembaran biru bertabur bintang

    ketika aku mencari sisa hujan senja tadi

    aku ingat, kau kerap berharap

    malam selalu dipenuhi bintang,

    dan aku tak lupa letak Selatan

    —kau Selatanku.

    Di sini, bintang tak lagi terhitung jumlahnya,

    rembulan hanya tinggal bayangan belaka

    dan hatiku, sedang diteduhkan kenangan, ketika kau bertanya,

    "Di sudut bibirmu, masihkah kausimpan

    lembut ciumanku?"

    Pesanmu membuat rinduku tak lagi dapat

    tertahan di benak.

    Kaubawa pikiranku hanyut dalam hangat dekapan.

    Aku pun mencoba mengurainya dalam puisi

    di mana setiap baitnya seolah mampu

    menuntunku selalu dekat denganmu.

    Bus sudah melewati Jalan Cadas Pangeran

    ketika aku membalas pesan kecilmu

    dan bila nanti aku sampai,

    tak peduli jam berapa dan semalam apa

    bus tiba di kotamu,

    dapatkah kaubayar rinduku,

    dengan sebait cium?

    2008

    Tulisan lama dengan banyak modifikasi, akhirnya malah jadi tulisan baru. Semoga masih bisa dinikmati. Sudi kiranya membenahi segala kurangnya =).

    Tuhan memberkati selalu =).

    11 JawabanPersajakan9 tahun yang lalu
  • Salam rindu, Sahabat. Sudikah membaca tulisanku lagi?

    Bacalah Ketika Aku Tak Ada

    Kekasihku, percayalah

    ketika rapuh tulangku

    dan keriput mataku

    dalam hening hidup

    mencintaimu tak pernah mengenal

    kata cukup.

    Bahkan, ketika usia memutih sudah

    dan tatapku mulai lamur

    aku hanya ingin

    memijat pundakmu

    ketika kau merasa letih,

    dan memelukmu

    sebelum dingin menyentuh

    telapak tanganmu.

    Sampai nanti Tuhan telah mencukupkan hariku

    sebelum esok tiba

    hidupku masihlah tentangmu, dengan kata

    tak pernah cukup.

    Sebab bersamamu, aku tak pernah lelah

    mensyukuri hidup.

    30 Juli 2012

    Berhubung Kiky sudah mulai kepanasan karena taman kian gersang, aku coba sempatkan menitip tulisan ini. Lama tak menulis di taman, aku seperti kehilangan diriku, dan melalui tulisan ini, aku berusaha menemukannya kembali. Semoga masih bisa dinikmati. Sudi kiranya membenahi segala kurangnya =).

    Tuhan memberkati selalu =).

    6 JawabanPersajakan9 tahun yang lalu
  • Hidup _ Bagaimana kita menjawabnya?

    Hidup

    Kita selalu pandai, mengubah ketiadaan menjadi rasa kehilangan. Seperti batu, berulang kali menyembunyikan keberadaan dengan menjadi tiada.

    Kita memang tak pernah lelah, mengubah rasa hening menjadi kenangan. Seperti embun, selalu senang mengulang perpisahan, di tengah kesementaraan.

    "Bagaimana rasanya hidup?" Tanya sebongkah batu pada Sang Penziarah. Kau tersentak. Sebatang nisan, retak. Ia tahu tapi tak bisa menjawab.

    24 Juli 2012

    Lama tak bersua, apa kabar? Sudi kiranya membenahi segala kurangnya =).

    Tuhan memberkati =).

    4 JawabanPersajakan9 tahun yang lalu
  • Adakah suratku sampai di kotamu?

    Kecupmu di Selembar Surat

    pagi tadi

    ada surat beramplop biru

    dengan lukisan peoni ungu

    kaukirim padaku,

    bukan dengan gunting aku menorehnya

    hanya dengan perlahan aku membuka

    tanpa merobek debar di dada,

    harum tinta getarkan kalbu

    tulisan tanganmu masihlah seindah dulu

    cucuran air mata menjadi tumpahan rindu,

    aku tahu ada kecupmu di situ

    sebagai tanda kau pun kangen, padaku.

    16 Juni 2012

    Di zaman serba seluler, di mana kita bisa mengabari dunia dengan hanya membuka ponsel, masih perlukah kita menyibukkan diri dengan mengirim surat? Masih adakah debar menera-nera perasaan ketika membaca lengkung-lengkung di ujung huruf tulisan tangan?

    Sudi kiranya membenahi segala kurangnya.

    Tuhan memberkati selalu =).

    7 JawabanPersajakan9 tahun yang lalu
  • Boleh tidak mengenang cinta pertama di sini?

    Cinta Pertama

    bulan september, daun-daun lerai

    angin musim bertiup kencang

    langit luas terbentang, kuda-kuda

    berderap di padang

    siapa mengayun tabir di angkasa?

    kelepak angsa melintas berseri.

    bunga seruni di tangan gadis kecil harum sekali

    bunga-bunga di pegunungan bersemarak semerbak

    indah pemandangan bak sebuah lukisan

    sama teduh sama panas di seluruh dataran

    —kenangan di kampung halaman

    selembar potret di sebuah album tua.

    09 September 2011

    | Bait dua baris pertama: "bunga seruni di tangan gadis kecil harum sekali" mengacu pada kebiasaan orang Tiongkok. Pada bulan sembilan (dan tanggal sembilan), mereka biasanya mendaki tempat tinggi untuk menikmati bunga-bunga krisan / seruni. Tradisi tersebut diberi nama Chong Yang. Mungkin sama dengan tradisi melihat bunga sakura (hanami) di Jepang. Di Indonesia ada tidak tradisi serupa? Pasti seru =).

    Sudi kiranya membenahi segala kurangnya =).

    Tuhan memberkati selalu =).

    5 JawabanPersajakan9 tahun yang lalu
  • Bagaimana caranya menunda kehilangan?

    Setelah Kematianmu

    i.

    ketika pagi tiba

    dan matahari terbit di beranda

    ia pun berdiri di halaman dan menyapu

    rindu di tiap lerai daun

    ia lalu mencuci pakaianmu, dan menjemurnya

    di tudung hangat matahari

    —meskipun ia tahu, kau tak pernah memakainya lagi.

    diseduhnya dua cangkir teh dan disajikannya

    di ruang tamu

    ia tak pernah lupa pada takaran

    dua sendok gula dan titik didih lidahmu

    ditahannya air mata, dilengkungkannya senyum terindah

    seolah kau ada di depan matanya.

    ia pun bertanya dengan isak tertahan

    : apa gulanya cukup?

    : nikmatkah rasanya?

    meski akhirnya, teh pun mendingin dan ia meminum

    dua-duanya sekaligus.

    ia lalu duduk di bangku, berpura kau ada di sisinya

    air matanya lerai perlahan

    ketika televisi menayangkan film komedi kesukaanmu

    —namun kau telah menjadi ingatan

    pada sebuah damba dan kenangan

    dan ia hanya ingin menunda kehilangan, barang sekadar

    sampai ia benar-benar terbiasa, menghadapinya.

    ii.

    padamu, telah ia tanam sekuntum pagi, di dada

    berharap setiap terbitnya selalu mendebarkan

    : kamu.

    14 Juni 2012

    Terinspirasi dari sebuah tulisan di internet yang saya sudah lupa tautannya :|. Semoga bisa dinikmati, dan sudi kiranya membenahi segala kurangnya =)

    Tuhan memberkati selalu =).

    7 JawabanPersajakan9 tahun yang lalu